Sukses


Nova Zaenal: Bermain Tarkam Bahaya? Itu Anggapan Berlebihan

Bola.com, Jakarta - Bermandikan keringat tak membuat Nova Zainal lupa menebar senyuman hangat. Padahal tampak jelas sekali raut wajah yang lelah sehabis bertanding, namun ia tetap meluangkan waktu untuk menyapa penonton bahkan membiarkan beberapa orang fans untuk berfoto bersama dirinya.

Nova mungkin nama pesepak bola yang tidak terlalu populer di Indonesia. Ia kalah beken dengan rekan seangkatannya seperti Bambang Pamungkas, Ismed Sofyan, Kurniawan Dwi Yulianto, hingga Evan Dimas yang masih terbilang hijau di ranah sepak bola Tanah Air.

Namun, semua itu dianggapnya angin lalu. Di usia yang tidak muda lagi Nova masih saja bermain sepak bola. Berbagai macam klub pernah ia perkuat, mulai dari Persikota Tangerang, Persis Solo hingga PPSM Sakti Magelang yang saat ini berkiprah di Divisi Utama Liga Indonesia.

Selama berkarier sebagai pemain sepak bola nasional, pria berusia 38 tahun tersebut belum pernah merasakan nikmatnya menjadi juara di kompetisi tertinggi. Bahkan Nova tak pernah sekalipun membela timnas Indonesia. Ini merupakan realita yang harus diterimanya dengan lapang dada.

Ssemenjak PSSI dan PT Liga memutuskan menghentikan kompetisi musim ini, pria asal Garut itu harus pontang-panting mencari penghasilan lain. Ia pun rela jadi pemain antar kampung (tarkam) demi mencari sesuap nasi dan juga melanjutkan hidup.

"Ya mau bagaimana lagi? Kompetisi telah berhenti sedangkan saya harus mencari nafkah untuk istri dan juga anak. Jadi tidak apa-apa bermain tarkam. Selama masih halal saya rela melakukannya," kata Nova saat diberbincang dengan Bola.com seusai bermain tarkam di lapangan Latus, Ciputat.

Tentunya bermain tarkam tidaklah mudah, sebab kualitas lapangan yang ada pasti di bawah standar nasional. Bahkan tak jarang rumput-rumput hanya tumbuh pada beberapa titik di lapangan. Selain itu tanah yang tidak rata menjadi hal yang lumrah. Tak heran kalau faktor keamananan selalu dikesampingkan.

Melihat fakta seperti itu, pria kelahiran 1977 tersebut tak merasa takut. Ia mengatakan sebelum terjun ke dalam kompetisi sepak bola profesional sudah pernah merasakan kerasnya permainan tarkam. Nova menyebut tidak kaget dengan atmosfer pertandingan tarkam.

"Dulu saya sempat bermain tarkam, jadi saya tidak kaget dengan cara bermainnya. Selama ini orang berpikir bermain tarkam itu berbahaya, tapi menurut saya itu merupakan anggapan yang berlebihan," kenang Nova.

"Saya tidak mematok harga tinggi untuk bermain. Hanya Rp 1 juta - Rp 1,5 juta bila ada tim tarkam yang ingin mengajak saya bergabung bersama timnya," tutup Nova.

Baca Juga:

PSM: Bayar Gaji, Tim Libur, Silahkan Ikut Tarkam

Pelatih Persela Bebaskan Anak Asuhnya Bermain Tarkam

Tak Ada Aktivitas, Sriwijaya FC Tetap Larang Pemain Ikuti Tarkam

Video Populer

Foto Populer