Sukses


Persinga Tolak Jatah Latihan. Kenapa?

Bola.com, Surabaya - Panpel lokal Surabaya yang dipercaya menggelar final Piala Kemerdekaan memberikan jatah latihan bagi Persinga Ngawi dan PSMS Medan di Stadion Gelora Bung Tomo, Sabtu (12/9/2015) pagi. Namun pihak Persinga pilih menolak jatah itu, karena ada pertimbangan lain yang tak sesuai program latihan yang telah dirancang pelatih M. Hasan.

"Kami minta waktu mencoba stadion pukul 07.00 pagi. Tapi pihak panpel tak bisa memenuhi karena kantor stadion baru buka jam 8 pagi. Karyawan masuk kerja jam itu. Kami tetap diberi jatah latihan jam 9 pagi. Tapi saya terpaksa menolak. Saya sudah punya program yang tak bisa diubah lagi," ungkap M. Hasan kepada Bola.com, Sabtu (12/9/2015).

Jika Persinga tetap berlatih jam 9 pagi seperti waktu yang telah ditentukan panpel dan pengelola GBT, program M. Hasan bakal berantakan. Terutama menyangkut masa istirahat bagi Slamet Hariyadi dkk.

"Kalau saya mau ambil jatah jam 9, latihan akan selesai jam 10 atau lebih. Belum termasuk perjalanan pulang ke hotel. Ini akan mengurangi waktu istirahat pemain. Sore hari saya berencana membawa pemain berenang. Jadi kalau saya menuruti pihak lain, jeda antara latihan dan renang sangat mepet. Ini tak bagus untuk pemain," jelas M. Hasan.

Akhirnya mantan arsitek PPSM Magelang dan Persewangi Banyuwangi ini memilih menggelar senam ringan di halaman Hotel Ibis Rajawali, tempat menginap tim Persinga.

"Sebenarnya di stadion hanya latihan ringan saja. Tak ada program gim atau shadow gim. Menunya lebih fokus ke pemulihan sentuhan bola pemain saja. Karena tak terlalu penting, saya ajak pemain senam ringan saja. Sorenya baru renang untuk melemaskan otot. Malam harinya, mereka bisa istirahat nyaman," ujar M. Hasan.

Baca Juga:

Jokowi ke Timur Tengah, Piala Kemerdekaan Ditutup Menpora 

Final Piala Kemerdekaan Tetap Sesuai Jadwal

Kalahkan Persiba, Persinga Jumpa PSMS di Final Piala Kemerdekaan

    Video Populer

    Foto Populer