Sukses


Saleh dan Cholid Mundur dari Persebaya? Masih Simpang Siur

Bola.com, Surabaya - Bebeberapa hari belakangan beredar isu di kalangan Bonek Mania kalau dua petinggi PT Persebaya Indonesia (PT PI), Saleh Ismail Mukadar dan Cholid Ghoromah, dikabarkan mundur dari Persebaya 1927. Hanya kebenaran soal rumor tersebut masih simpang siur.

Pada faktanya hingga kini nama keduanya masih tercantum sebagai pemegang saham mayoritas di perseroan yang memegang hak merek Persebaya. Berada di atas angin dalam kasus dualisme Tim Bajul Ijo baik Saleh maupun Cholid diragukan mau menanggalkan jabatannya.

Kabar soal mundurnya Saleh memang sudah terdengar sejak 2014 lalu. Rumornya, Saleh sudah membuat surat tertulis soal pengunduran dirinya dari PT Persebaya
Indonesia. Hanya, niat komisaris utama PT PI untuk menepi dari Persebaya 1927 belum kesampaian karena saat Rapat Umum Pemegang Saham PT PI beberapa waktu lalu tidak dihadiri mayoritas klub anggota loyalis Persebaya 1927.

Namun, kebenaran soal isu tersebut masih kabur. Saat Bola.com mencoba menghubunginya, Saleh tak mengangkatnya. Politisi asal PDIP itu pun jarang muncul di publik sejak kasus pemukulan dirinya oleh salah satu anggota ormas dalam sebuah acara talkshow di sebuah stasiun televisi lokal.

Sementara itu, rumor yang menyatakan Cholid Ghoromah mundur dari PT PI bisa dipastikan hanya kabar burung. Hingga kini ia masih aktif di PT PI. Bahkan ia salah satu tokoh yang membidani lahirnya kembali tim Persebaya versi mereka baru-baru ini. Pria ini kabarnya terlibat langsung pembentukan tim pelatih serta skuatnya.

Seperti diketahui, saat ini Persebaya 1927 kembali aktif menggelar latihan di bawah pelatih kepala Ahmad Rosidin dan asisten pelatih Lulut Kistono. Mereka berlatih di Lapangan Karanggayam, yang terletak persis di belakang Wisma Eri Irianto.

Kabar terbaru, dua petinggi PT Persebaya Indonesia ini sedang didesak mundur oleh suporter. Bonek Mania dari berbagai daerah belakangan menggelorakan soal tersebut di jejaring sosial.

Mereka menilai keduanya tidak pantas mengelola Persebaya karena dosa masa lalu soal tunggakan utang gaji ke pemain dan ofisial di masa Persebaya 1927 berlaga di kompetisi Indonesia Primer League.

"Saya sudah capek menagih utang gaji ke mereka. Tidak terlihat adanya upaya menyelesaikan masalah," ujar Hermansyah, mantan pelatih kiper Persebaya 1927 berkeluh resah ke Bola.com baru-baru ini.

Ironisnya, Bonek Mania loyalis Persebaya 1927 terpecah. Tanda-tanda adanya masalah mencuat seiring pernyataan agar menepi dari kisruh dualisme Persebaya dari salah satu dedengkot Bonek 1927, Joner, baru-baru ini. Dalam status blackberry massanger-nya, Joner menuliskan bahwa dirinya dan Andi Peci mundur dari perjuangan mereka.

Padahal, kedua dedengkot Bonek 1927 ini memiliki kedekatan dengan Saleh Ismail Mukadar dan Cholid Ghoromah. Mereka pula yang selama ini berada di garda terdepan setiap kali Bonek 1927 menggelar aksi di Surabaya menentang PSSI.

Baca Juga:

Menengok Wisma Eri Irianto Markas Persebaya yang Tak Bertuan

"Persebaya 1927 Tak Beretika Patenkan Nama dan Logo Persebaya"

Kisah Supangat, MC Pertandingan Saksi Sejarah Persebaya

 

Video Populer

Foto Populer