Sukses


SFC Tunjuk Persis Sebagai Panpel Semifinal Piala Presiden

Bola.com, Solo - Publik sepak bola Palembang menyayangkan pertandingan kedua semifinal Piala Presiden 2015, digelar di Stadion Manahan Solo. Padahal, Manajemen Sriwijaya FC (SFC) bisa mencari tempat lain yang lebih dekat atau memperjuangkan agar pertandingan tetap bisa dihelat di Stadion Gelora Sriwijaya, markas asli Laskar Wong Kito.

Memang, selain Stadion Manahan, Solo, ada beberapa stadion seperti Si Jalak Harupat (Bandung) atau Stadion Utama Gelora Bung Karno (Jakarta) yang dinilai lebih mudah dijangkau suporter Sriwijaya FC. Namun, kenyataannya PT Sriwijaya Optimis Mandiri (SOM) selaku pengelola SFC, justru memutuskan memilih kota Solo sebagai kandang dadakan buat Patrich Wanggai dkk.

Jarak Solo dengan Malang relatif dekat, mempermudah suporter Arema Cronus, Aremania membanjiri Stadion Mahanan. Sriwijaya FC yang berstatus tuan rumah diprediksi malah akan jadi seperti tim tamu.

Menanggapi banyaknya keberatan, Sekretaris Tim SFC, Ahmad Haris, merasa perlu melakukan klarifikasi resmi. Ia menegaskan kalau pihaknya sudah mengupayakan agar laga kandang Tim Laskar Wong Kito tetap di Stadion Gelora Sriwijaya.

“Sayang Mahaka sebagai penyelenggara Piala Presiden melarang kami menggelar pertandingan di Palembang karena pertimbangan kabut asap terlalu tebal membahayakan kesehatan pemain yang berlaga di lapangan,” terang Ahmad Haris.

Haris mengungkapkan untuk menghelat pertandingan di Stadion Utama Gelora Bung Karno juga tidaklah mudah. Paling tidak dibutuhkan waktu dua pekan, untuk perizinan serta mematangkan persiapan panitia pelaksana (panpel) pertandingan. Sementara SFC hanya memiliki waktu tak lebih dari lima hari efektif untuk menjalankan pertandingan tersebut.

“Kalau di Stadion Si Jalak Harupat, Persib Bandung juga baru menggelar pertandingan semifinal. Panpel Persib tentu keberatan ada dua pertandingan dalam dua hari berturut-turut. Ada beberapa stadion alternatif lain yang jadi pembahasan manajemen. Sayangnya, rata-rata tidak ideal untuk menggelar pertandingan malam hari,” ungkap Haris.

Alasan manajemen SFC memilih Stadion Manahan karena panitia lokal Solo bisa bekerja cepat. Mereka sudah terbiasa menghadapi situasi dadakan, seperti yang dialami Tim Laskar Wong Kito saat ini. Di pentas kompetisi Indonesia Super League, panpel Persis Solo bisa mengamankan pertandingan pindahan dari kota lain.

“Tak perlu memikirkan soal suporter lawan yang akan mendominasi Stadion Manahan. Bantu tim untuk bisa fokus menyelesaikan leg kedua semifinal Piala Presiden  dengan kemenangan sekaligus mengamankan tiket ke final,” tegas Ahmad Haris.

Di sisi lain, Ketua Panpel SFC, Augie Bunyamin, pada Senin (6/10/2015), secara resmi telah melayangkan surat untuk menunjuk Panpel Persis Solo sebagai pelaksana pertandingan semifinal leg kedua turnamen Piala Presiden 2015.

Dalam surat bernomor 230/SFC/X/2015, dijelaskan bahwa berdasarkan kondisi force majeure karena asap di Kota Palembang, maka Panpel Pertandingan SFC menunjuk dan memberi kewewenangan pada panpel Persis Solo sebagai pelaksana pertandingan leg kedua babak semifinal SFC kontra Arema Cronus, pada tanggal 11 Oktober pukul 18.00 WIB, di Stadion Manahan, Solo, Jateng.

“Segala hal biaya yang timbul akibat dari penyelenggaraan kegiatan tersebut menjadi tanggung jawab manajemen SFC,” urai Augie.

Baca Juga: 

Abang Ditabrak Truk, Titus Bonai Tinggalkan Sriwijaya FC

Sriwijaya FC Menjamu Arema Cronus di Solo

Bendol Pusing Berat Sriwijaya FC Kehilangan Rising Star

Video Populer

Foto Populer