Sukses


Ponaryo Astaman: Borneo FC Bisa Memahami jika Saya Mogok Bermain

Bola.com, Jakarta - Presiden Asosiasi Pesepak Bola Profesional Indonesia (APPI), Ponaryo Astaman, menegaskan asosiasinya tetap teguh pada pendirian tetapakan melakukan aksi boikot turun gelanggang tampil di sejumlah turnamen sepanjang 2016. Hal tersebut bagian dari sikap organisasi yang menginginkan agar konflik sepak bola nasional bisa berakhir dan kompetisi profesional berbagai level bisa kembali bergulir.

Turnamen-turnamen yang digelar di masa vakum komunikasi sepanjang 2015 tidak bisa dibilang menjadi solusi.Tak semua pesepak bola Tanah Air terlibat, karena penyelenggara turnamen hanya mengundang klub-klub Indonesia Super League sebagai peserta.

Sementara klub-klub dari Divisi Utama, dan Liga Nusantara tidak dapat kesempatan untuk bermain. Inilah yang membuat Ponaryo dan para anggota APPI sepakat melakukan aksi boikot.

Tak hanya itu, Ponaryo juga mengungkapkan beberapa persoalan lainnya tentang alasan mengapa dirinya secara pribadi bersikukuh menolak ambil bagian turnamen. Berikut petikan wawancara Ponaryo di sela-sela peluncuran toko olahraga di Daan Mogot, Jumat (29/1/2016):

Apakah Anda masih berstatus pemain Pusamania Borneo FC?

Sampai sekarang saya masih pemain Pusamania Borneo FC. Meskipun kontrak saya dengan klub tersebut hanya sampai Piala Jenderal Sudirman, tetapi saya tetap bagian dari klub tersebut.

Apakah Anda akan bermain di Piala Gubernur Kaltim?

Saya masih menunggu kejelasan soal kompetisi di Indonesia seperti yang direncanakan PT Liga Indonesia menggelar Indonesia Super Competition. Jadi bila sudah jelas saya baru bisa putuskan ikut bermain di Piala Gubernur Kaltim atau tidak. Jika kompetisi tidak jadi digelar saya tidak akan bermain di Piala Gubernur Kaltim.

Mengapa Anda melakukan aksi boikot terhadap turnamen?

Ini merupakan bentuk protes kami kepada seluruh stakeholder dan pihak berkepentingan terhadap dunia sepak bola Indonesia segera mengakhiri konflik dan kembali memutar kompetisi profesional. Dampak konflik sepak bola nasional amat besar, banyak pesepak bola yang kehilangan mata pencarian, karena turnamen yang mengisi kevakuman hanya diikuti klub-klub yang terbatas jumlahnya.  Bila kompetisi masih tidak jelas kami akan tetap boikot untuk bermain di turnamen.

Apabila Borneo FC mengharuskan Anda bermain di Piala Gubernur Kaltim bagaimana?

Borneo FC sudah kami jelaskan alasan mengapa saya mogok bermain di turnamen, dan mereka dapat menerimanya. Jadi saya tidak mungkin klub memaksa saya untuk bermain di sana.

Bila kompetisi yang ingin digulirkan PT Liga Indonesia dengan klub-klub tidak jadi bermain bagaimana sikap Anda?

Sesuai dengan komitmen saya bila kompetisi tidak bergulir saya tidak akan mau bermain di turnamen-turnamen yang berjangka pendek.

Pandangan Anda soal masalah di sepak bola Indonesia itu seperti apa?

Ini merupakan masalah kompleks untuk sekarang. Semua stakeholder harus duduk bersama agar masalah tersebut bisa segera selesai. Sebab ini bukanlah masalah kompetisi saja kapan bergulir, tetapi juga lebih keperbaikan sepak bola nasional.

Komentar Anda soal para pemain Indonesia yang hijrah ke Timor Leste atau negara lain?

Bebas-bebas saja, keputusan para pemain mau bermain di mana. Intinya para pemain itu mencari pekerjaan ke luar dari Indonesia karena kompetisi di negara ini sedang berhenti bergulir. Mereka berjuang buat bertahan hidup dengan pilihan  bermain di Malaysia, Timor Leste, atau Singapura

Video Populer

Foto Populer