Sukses


    Syarat dari PSM bila Nemanja Vucicevic Ingin Balik ke Juku Eja

    Bola.com, Makassar - Manajemen PSM Makassar menanggapi dingin tuntutan kalangan suporter yang menginginkan eks striker Juku Eja, Nemanja Vucicevic, kembali dipanggil ke Makassar.

    Pasca pemulangan Carlos Eduardo, striker bawaan pelatih Luciano Leandro ke Brasil, PSM memang kehilangan striker yang bakal jadi andalan di Indonesia Soccer Championship (ISC) A 2016. Pasalnya, dua striker asing yang tengah menjalani seleksi, Lamine Diarrasouba (Pantai Gading) dan Michael Dawood (Prancis), dinilai belum layak memperkuat PSM.

    Sumirlan, Direktur PSM, mengungkapkan manajemen terbuka kalau ada pihak yang bisa mendatangkan Nemanja. "Kalau Nemanja memang serius, silakan datang ke Makassar. Tapi harus dicatat, dia harus menjalani seleksi seperti pemain lainnya," tegas Sumirlan

    Andai lolos seleksi, Nemanja juga harus siap menerima penurunan nilai kontrak. Tidak lagi sebesar Rp 1,8 miliar yang diterimanya pada ISL 2015.

    "Usia Nemanja sudah 36 tahun. Di lain pihak operator ISC A 2016 menerapkan pembatasan anggaran untuk membeli pemain. Jadi, kami juga harus realistis dalam merekrut pemain," kata Sumirlan.

    Apalagi selama membela PSM, Nemanja yang pernah bemain di TSV 1860 Muenchen ini kerap membuat manajemen kelimpungan. Selain bermasalah dengan agennya, Nemanja juga melaporkan PSM ke FIFA karena kontraknya tidak terbayar penuh.

    "Padahal saat itu ISL 2015 terhenti karena status force majeure. Jadi, kami hanya membayar gajinya sampai April plus uang muka kontraknya sebesar 25 persen," jelas Sumirlan.

    Di mata manajemen, pengeluaran PSM yang mencapai lebih dari Rp 500 Juta untuk Nemanja belum sebanding dengan kiprahnya yang hanya sekali tampil bersama PSM di ISL 2015.

    Sumirlan pun berharap suporter mau mengerti situasi dan kondisi yang dihadapi manajemen. "Sekali lagi, kalau memang Nemanja serius dan cinta PSM seperti yang ramai di media sosial, silakan ke Makassar. Tapi, dia harus memahami kondisi dan aturan di ISC A 2016," tegas Sumirlan.

     

    Video Populer

    Foto Populer