Sukses


Statistik: Trio Brasil Jadi Penyebab Tersingkirnya Semen Padang?

Bola.com, Jakarta - Setelah sukses menjadi finalis di Piala Jenderal Sudirman, perombakan dilakukan tim pelatih dan manajemen Semen Padang. Sebanyak sembilan pemain dilepas, termasuk tiga pemain asing mereka, Yoo Hyun-koo, Mahamadou El Hadji, dan James Koko Lomell. 

Guna menambal lubang yang ditinggal ketiga pemain tersebut, Semen Padang mengambil langkah berani dengan mendaratkan tiga pemain anyar dari Brasil, yakni Cassio De Jesus (bek), Fernando Chagas (gelandang), dan Taffarel Vindilino (striker).

Piala Gubernur Kaltim menjadi ajang pembuktian kelayakan tiga pemain tersebut. Meski sejak awal Nilmaizar tidak mematok target di Piala Gubernur Kaltim, penampilan kontras ditampilkan Kabau Sirah dibanding turnamen sebelumnya. Pukulan paling telak adalah kekalahan 0-1 dari PON Kaltim.

Bagaimana rapor ketiga pemain anyar asal Brasil tersebut dari sudut pandang statistik? Berikut analisisnya.

Fernando Chagas

Dari tiga pertandingan di Piala Gubernur Kaltim, penampilan Fernando dari segi bertahan sebenarnya terbilang lumayan. Pemain bernomor 30 ini mebukukan rata-rata 4,3 intersep per pertandingan dan lima tekel sukses sepanjang penyisihan grup. Bahkan, Fernando memiliki kemampuan yang baik dalam melakukan duel udara dengan memenangkan 24 kali duel udara dan rataan sukses 86%.

Namun, jika ia ingin mencapai predikat “pengganti sepadan Yoo,” atribut sebagai pengatur serangan tidak dimiliki Fernando. Fernando terlihat tidak mampu mengatur tempo atau memberikan umpan-umpan yang menyambung lini pertahanan dengan lini serang, seperti yang dilakukan Hyun-koo. Terbukti, catatan umpan sukses Fernando hanya 77%.

Taffarel Vindilino

Sepeninggal Edward Wilson dan Osas Saha, praktis belum ada penyerang asing yang memuaskan fans Semen Padang. Kehadiran Taffarel sejauh ini belum mampu memecahkan masalah tersebut. Di antara dua pemain Brasil lainnya, hanya Taffarel yang tidak bermain penuh dalam tiga pertandingan. Pada pertandingan kedua kontra Surabaya United, Taffarel tidak diturunkan, sedangkan saat melawan PON Kaltim, ia hanya bermain satu babak.

Jam bermain yang kurang mengindikasikan ada sesuatu yang tidak beres dengan pemain 23 tahun ini. Sepanjang Piala Gubernur Kaltim, Taffarel hanya mampu melepaskan empat tembakan dan tidak mampu menciptakan satu peluang pun.

Cassio De Jesus

Cassio merupakan pemain dengan statistik yang paling memuaskan dibandingkan dua pemain asing asal Brasil lainnya. Pemain asal Sao Paulo ini tercatat sukses melakukan rata-rata lima kali intersep setiap pertandingannya. Selain itu, ia juga sukses memenangkan 15 kali duel udara dengan rasio sukses mencapai 75%.

Cassio juga mampu bermain tenang. Hal itu bisa dilihat dari catatan jumlah umpan yang ia lakukan. Pemain berusia 26 tahun ini melakukan 89 umpan sukses sepanjang Piala Gubernur Kaltim dengan rasio 91%. Sedangkan sepanjang turnamen, ia hanya melakukan sekali sapuan. Statistik itu menunjukkan bahwa Cassio merupakan bek yang tenang dan tidak tergesa-gesa dalam menjaga jantung pertahanan Semen Padang.

Video Populer

Foto Populer