Sukses


Profil Klub Torabika SC 2016: Gresik United

Bola.com, Gresik - Gresik United didirikan pada 2 Desember 2005. Klub yang bermarkas di Kota Gresik ini merupakan hasil peleburan dua klub asal Gresik, Petrokimia Putra yang saat itu tampil di Divisi Utama, dan eks klub Perserikatan, Persegres Gresik. Saat dilakukan penggabungan kedua klub ini, Persegres bermain di Divisi II.

Pada musim 2010/2011, Gresik United sebetulnya tak mendapatkan tiket promosi ke ISL karena kalah bersaing. Namun, seiring terjadinya dualisme kompetisi ISL dan IPL, mereka mendapatkan hadiah naik kasta setelah di musim yang sama ada klub ISL yang memilih bergabung ke IPL. 

Klub ini kemudian secara konsisten bertahan di kompetisi kasta tertinggi Tanah Air. Gresik United bahkan sempat membuat kejutan kala sukses meraih hasil maksimal di dua laga ISL atau QNB League 2015. Tim berjulukan Laskar Joko Samudro itu sukses memecundangi dua klub kuat ISL, Barito Putera dan Mitra Kukar. 

Baca Juga

Sukses tersebut membuat Gresik United memuncaki klasemen sementara ISL 2015. Sayang, kompetisi QNB League harus dihentikan oleh PSSI menyusul konfliknya dengan Kemenpora. Hasilnya, kiprah Gresik United di kompetisi ini pun mandek.

Capaian ini menyembulkan asa ketika mereka terjun di Piala Presiden 2015. Gresik United mengusung skuat yang sama dengan QNB League 2015. Namun, minimnya persiapan membuat prestasi tim ini tak sesuai harapan. Gresik United tersingkir di babak penyisihan.

Skuat Persegres Gresik United berlatih di Stadion Tri Dharma, Gresik menjelang Indonesia Soccer Championship 2016. (Bola.com/Fahrizal Arnas)

Kekuatan Gresik United semakin menurun di Piala Jenderal Sudirman. Kepergian sejumlah pemain bintang ke klub lain membuat Gresik United kehilangan taring. Pergantian pelatih dari Liestiadi ke Widodo C. Putro tak membuat tim ini meraih hasil lebih baik. 

Kondisi lebih parah ketika turun di Piala Gubernur Kaltim 2016. Mereka hanya menggelar persiapan tak lebih dari 10 hari. Ini tak lepas dari sikap manajemen yang semula tak tertarik mengikuti turnamen apa pun setelah gagal di Piala Presiden dan PJS.

Menyongsong Indonesia Soccer Championship 2016, manajemen Gresik United mencoba menapaktilasi sukses mereka di awal QNB League 2015. Nama Liestiadi kembali diplot sebagai pelatih kepala. Rekrutmen pemain pun tak lagi asal-asalan. Standar tinggi serta proses seleksi ketat dalam merekrut pemain dijadikan landasan mereka untuk membentuk tim yang solid.

Data klub

Berdiri: 1988 sebagai Petrokimia Putra, 2005 sebagai GresikUnited, 2011 sebagai PersegresGresikUnited

Stadion: Stadion Tri Dharma/Petrokimia

Pelatih: Liestiadi

Prestasi terbaik: 4 besar Galatama IX 1989-1990, Finalis Liga Indonesia 1994-1995, Juara KLI VIII 2001/2002, 16 besar Piala Winners Asia 1995-1996, putaran kedua AFC Champion League 2002-2003

Daftar Pemain:

Kiper: Aji Saka, Yanuar F, Juni Irawan

Belakang: Fadly Tanjung, Nugroho.M, Mujib Ridwan, Traore Ernest, Achmad Faris Ardiansyah, Wismoyo Widhistio, Imam Yulianto, Sulkhan Arif.

Tengah: David Faristian, Kacung Khoirul Munif, Haryanto, Heri Saputra, Danu Rhosane, Zainul Hidayat, Danilo Fernando, Achmad Aris. S, Asman Akman, Alqomar Tehupalesury.

Depan: Indra Setiawan, Wage Dwi Aryo, Emile Mbamba, Alidu Kante, Khabib Syukron, M. Harun Nur Rosid.

2 dari 3 halaman

Bintang

BINTANG: EMILE MBAMBA

Terbuang dari Surabaya United, Emile Bertrand Mbamba, memiliki motivasi khusus bersama tim barunya, Gresik United. Striker asal Kamerun tersebut ingin membuktikan bahwa ia tak layak tercoret dari tim sebelumnya.

Mbamba mengaku, ia sangat terlecut untuk membuktikan diri bahwa ketajamannya bakal menjadi salah satu kunci sukses Gresik United di Indonesia Soccer Championship (ISC) A 2016.

Penyerang yang sempat memperkuat Arema Malang, Persema dan Bontang FC itu pun yakin, bahwa dirinya mampu memenuhi harapan pelatih Gresik United, Liestiadi. “Saya merasa berutang budi pada Gresik United. Jadi saya akan kasih yang terbaik untuk tim ini,” tuturnya.

Mbamba berjanji akan membayar kepercayaan pelatih dan manajemen tim berjulukan Laskar Joko Samudro itu dengan mencetak banyak gol penting bagi Gresik United. Sebuah janji yang realistis mengingat reputasi dan kualitasnya selama ini.

Striker Gresik United, Emile Mbamba (tengah) diandalkan jadi ujung tombak oleh pelatih Liestiadi. (Bola.com/Fahrizal Arnas)

Soal ketajaman memang tak perlu diragukan. Pasalnya, Mbamba telah membuktikan bahwa dirinya salah satu striker asing yang bisa diandalkan. Ketika membela Persela di Piala Jenderal Sudirman, Mbamba mencetak empat gol dari tiga kali penampilannya.

Bersama Surabaya United di Piala Gubernur Kaltim, Mbamba kembali mengukir torehan bagus kala anak asuh Ibnu Grahan itu mengalahkan tim Pra-PON Kaltim 3-1. Mbamba mencetak dua dari tiga gol yang disarangkan Surabaya United. Koleksi golnya hanya kalah dari Rudi Widodo yang mencetak hat-trick di pertandingan terakhir babak penyisihan grup kontra Persiba Balikpapan.

Mbamba terdepak dari skuat Surabaya United bukan lantaran produktivitas menurun. Sebab, hingga kini tak jelas alasan Mbamba keluar dari tim itu. Manajemen Surabaya United sendiri mengklaim Mbamba mengundurkan diri, namun Mbamba meyakini ada masalah nonteknis yang membuatnya dipaksa mundur.

Mbamba pun berharap, di musim baru nanti seluruh skuat Gresik United tampil optimal, sehingga ia bisa lebih produktif. “Saya melihat tim ini cukup bagus kendati selama uji coba kami belum mampu meraih hasil optimal. Saya yakin, dengan materi yang ada kami bisa bersaing dengan tim lain,” sebut Mbamba.

3 dari 3 halaman

Pelatih

PELATIH: LIESTIADI SINAGA

Sempat diputus kontraknya oleh manajemen Gresik United usai timnya gagal di Piala Presiden 2015, Liestiadi Sinaga kembali dipanggil oleh manajemen tim berjulukan Laskar Joko Samudro di awal 2016 lalu. Dikembalikannya posisi Liestiadi sebagai pelatih kepala Gresik United sendiri bukan tanpa alasan. 

Seperti diketahui, sebelum didatangkan kembali, manajemen Gresik United sempat memasukkan dua nama lain sebagai kandidat pelatih Gresik United. Ya, selain nama Liestiadi, juga ada dua nama pelatih yang pernah menukangi Gresik United, Widodo C. Putro dan Nus Yadera.

Jika Widodo menjadi pelatih Gresik United saat tampil di Piala Jenderal Sudirman, Nus Yadera menangani tim yang bermarkas di Stadion Petrokimia Gresik itu kala mereka tampil di Piala Gubernur Kaltim 2016 lalu. Namun, setelah ditimang-timang dengan melihat catatan ketiganya, manajemen Gresik United akhirnya memutuskan untuk memanggil kembali pelatih asal Medan tersebut.

Menurut manajemen, rapor Liestiadi saat menangani Gresik United dianggap lebih baik ketimbang dua nominasi lainnya. Maklum, Liestiadi mengukir prestasi bagus kala sukses mengantarkan Gresik United sebagai finalis Piala Gubernur Jatim 2015.

Pelatih Gresik United, Liestiadi memberikan instruksi kepada para pemainnya dalam sesi latihan jelang Piala Presiden. (Bola.com/Fahrizal Arnas)

Liestiadi juga sukses membawa Gresik United meraih dua kemenangan di QNB League 2015, saat lawan Mitra Kukar dan Barito Putera. Kemenangan itu tergolong mengejutkan karena tak sedikit yang memprediksi Gresik United bakal tumbang di dua laga awal itu.

Berkat kemenangan itu pula, Gresik United menempati posisi teratas klasemen sementara. Sayang, Gresik United tidak bisa meneruskan catatan positifnya lantaran kompetisi QNB League dihentikan PSSI menyusul konfliknya dengan Kemenpora. 

Meski memiliki rekor bagus, Liestiadi sendiri tak mau jemawa. Ia juga tak mau memberi janji muluk untuk mengulang capaian yang sama di ISC A nanti. Ia hanya bisa meyakinkan manajemen dan publik Gresik bahwa ia akan bekerja keras untuk memenuhi ekspektasi mereka.

“Saya selalu melakukan yang terbaik di setiap kesempatan yang saya miliki. Bersama tim ini, saya akan bahu-membahu dengan asisten serta pemain untuk menjadikan tim ini bisa berprestasi melebihi kekuatan yang kami punya,” kata Liestiadi.

Video Populer

Foto Populer