Sukses


5 Alasan yang Membuat Torabika SC 2016 Harus Berlangsung

Bola.com, Jakarta - Masa vakum kompetisi di Tanah Air bakal segera berakhir dengan bakal berlangsungnya Indonesia Soccer Championship (ISC) 2016. Rencananya, ISC A 2016 akan berlangsung lebih dahulu pada 29 April 2016. Nama ISC berganti menjadi Torabika Soccer Championship, presented by IM3 Ooreedoo.

Sebelum kompetisi bergulir, PT Gelora Trisula Semesta (GTS) selaku operator kompetisi sudah merancang berbagai kegiatan. Termasuk, peluncuran ISC A 2016 di Hotel Mulia, Jakarta, Senin (18/4/2016).

Adanya peluncuran kompetisi Torabika SC 2016 menggambarkan besarnya optimisme operator dan 18 klub peserta bahwa Torabika SC 2016 bisa bergulir. Peluncuran Torabika SC membuat kompetisi yang berada di bawahnya seperti ISC B, Liga Nusantara hingga ISC U-21 tinggal menunggu waktu untuk digulirkan.

Lantas, alasan apa saja yang membuat Torabika SC harus dilangsungkan? Berikut 5 alasan yang dirangkum bola.com:

1. Restu Joko Widodo

Presiden RI, Joko Widodo sudah menjamin ISC 2016 bisa berlangsung. Garansi itu diberikan orang nomor satu di Tanah Air saat menerima perwakilan klub ISL, Divisi Utama, dan Asosiasi PSSI di Istana Merdeka, Jakarta, Jumat (15/4/2016).

Restu dari Jokowi itu pula yang membuat pernyataan Badan Olahraga Profesional (BOPI) yang belum memberikan rekomendasi ke PT GTS menjadi mentah. Bukan itu saja, Jokowi juga berencana hadir secara langsung pada laga pembuka ISC A 2016 antara Persipura Jayapura melawan Persija Jakarta, 29 April 2016.

2. Menpora Siap Mengawal ISC 2016

Menpora Imam Nahrawi mengikuti arahan Jokowi untuk memastikan ISC 2016 berjalan tanpa hambatan. Hal itu diungkapkan politisi dari Partai Kebangkitan Bangsa itu seusai pertemuan dengan Jokowi dan perwakilan klub di Istana Merdeka, Jakarta, JUmat (15/4/2016).

“Klub ingin menyukseskan ISC, karena ISC tidak hanya diikuti oleh klub ISL, tapi juga Divisi Utama, amatir, dan kelompok umur. Pemerintah akan terus membantu soal hal itu,” kata Imam.

Ucapan itu dibuktikan Imam dengan adanya rekomendasi izin dari Tim Transisi dan Kemenpora, satu hari setelah pertemuan dengan Jokowi. Dengan rekomendasi itu, kompetisi di Tanah Air akan mulai berlangsung pada 29 April 2016.

2 dari 3 halaman

1

3. Klub Profesional dan Amatir Rindu Kompetisi

Sudah buka rahasia lagi bahwa klub profesional dan amatir sangat berharap kompetisi bisa kembali berjalan seperti sedia kala. Mereka rindu berkompetisi setelah sepak bola mengalami mati suri setelah vakum hampir satu tahun akibat sanksi FIFA pada 30 Mei 2015.

Berbeda dengan klub kasta tertinggi, klub amatir jadi yang paling merana dengan ketiadaan kompetisi. Hal ini dikarenakan mereka juga tidak punya wadah untuk bersaing secara kontinyu dan melakukan pembinaan.

Kondisi ini berbeda dengan klub level ISL yang kerap tampil di banyak turnamen yang menjamur begitu sanksi FIFA dijatuhkan tahun 2015. Mulai dari Piala Presiden, Piala Jenderal Sudirman, Piala Gubernur Kaltim, dan terakhir Torabika Bhayangkara Cup.

4. Persaingan Antarklub Lebih Sengit

Munculnya Mitra Kukar sebagai juara Piala Sudirman dan Pusamania Borneo FC yang menggondol gelar Piala Gubernur Kaltim memberikan sinyalemen mulai meratanya persaingan antartim di ISC A 2016.

Bisa dikatakan, jarak kualitas antara tim papan tengah dan atas sudah mulai terkikis. Pada ISC A 2016, persaingan bakal lebih ramai karena tim-tim tradisional macam Persipura Jayapura, Arema Cronus, dan Persib Bandung tidak akan mudah mendominasi kompetisi.

Mitra Kukar dan Borneo FC dengan skuat yang mereka miliki bisa menjadi kuda hitam di ISC A 2016. Belum lagi ada Bali United, PS TNI, dan Surabaya United Bhayangkara yang bisa mengubah peta persaingan di papan atas.

3 dari 3 halaman

2

5. Format Pertandingan yang Berbeda

Demi menjaga kualitas kompetisi, PT GTS mengganti format pertandingan di ISC A 2016. Sistem dua laga tandang secara beruntun diganti dengan format satu laga kandang dan satu laga tandang.

Dengan format baru ini, operator kompetisi meyakini persaingan antartim bakal lebih sengit dibandingkan sebelumnya. Pasalnya, setiap tim bisa menjamu setiap lawan di kandang sendiri setiap pekannya.

Selain itu, format pertandingan itu juga lebih menguntungkan bagi klub. Dengan menjadi tuan rumah secara reguler setiap pekannya, klub bisa mendapatkan pemasukan lebih dari tiket maupun hak siar ISC A  2016.

 

 

Video Populer

Foto Populer