Sukses


    Gustavo Giron Relakan Kemapanan di Australia demi Arema

    Bola.com, Malang - Slot pemain asing terakhir Arema Cronus jadi milik Gustavo Giron Marulanda. Penyerang asal Australia ini mengisi jatah pemain asing Asia dalam ajang Torabika Soccer Championship presented by IM3 Ooredoo.

    Gustavo Giron bakal menambah deretan bintang asing di Singo Edan, bersama Esteban Vizcarra, Goran Gancev, dan Srdan Lopicic, serta dua pemain naturalisasi, Cristian Gonzales dan Raphael Maitimo. 

    Yang menarik, dia datang dengan status top scorer kasta kedua Liga Australia 2015 atau National Premier League Australia (Wilayah Barat) saat memperkuat klub Bayswater City.

    Apa yang membuatnya berani mengambil keputusan untuk datang ke Indonesia dan gabung dengan tim Singo Edan? Berikut wawancara bola.com dengan Gustavo Giron, penyerang 30 tahun yang lahir di Kolombia dan kini memegang paspor Australia.

    Anda resmi jadi bagian dari Arema Cronus. Sudah siap mengarungi kerasnya persaingan di TSC 2016?

    Tentu saya sudah siap. Ini adalah klub besar dan punya target juara. Saya ingin merasakan gelar di sebuah kompetisi tertinggi. Jadi target pasti ingin mengangkat trofi di kompetisi nanti.

    Apa yang membuat Anda memilih datang ke Indonesia? Padahal prestasi di Australia cukup bagus.

    Sejak meraih top scorer saya dapat tawaran dari agen untuk main kasta tertinggi sepak bola Indonesia. Setelah saya lihat atmosfer sepak bola Indonesia lewat internet, saya tertarik untuk datang.

    Striker Arema asal Australia, Gustavo Giron (kanan), akrab dengan Cristian Gonzales dalam laga uji coba melawan Persija di Stadion Kanjuruhan, Malang, Sabtu, (16/4/2016). (Bola.com/Iwan Setiawan)

    Ketika disebutkan nama Arema, saya lihat klub ini di Youtube dan website lainnya. Luar biasa, meski hanya lewat internet saya lihat ini salah satu tim besar di Indonesia. Suporternya juga fantastik.

    Waktu uji coba melawan Persija Jakarta kemarin (16/4/2016) Stadion memang tidak penuh. Tapi saya sudah merasakan atmosfer yang luar biasa. Pengalaman yang tidak pernah saya dapatkan di Australia.

    Anda tidak khawatir dengan sepak bola Indonesia yang sedang disanksi FIFA?

    Tidak sama sekali. Ada banyak pemain asing baru yang datang ke Indonesia akhir-akhir ini. Jadi tidak masalah bagi saya untuk mengembangkan karier yang baru di sini.

    Belum seminggu di Malang, apa bedanya di Arema dengan klub sebelumnya Bayswater City?

    Perbedaan yang paling besar atmosfer suporter. Kalau kebersamaan di tim tidak beda jauh. Saya harap Arema lebih baik karena ini tim profesional (Bayswater tim semi profesional).

    Meski baru datang ke Indonesia, ada masalah dengan adaptasi?

    Tidak ada masalah karena pemain asing juga banyak bantu saya. Apalagi ada dua pemain yang berlatar belakang Amerika Latin seperti Cristian Gonzales dan Esteban Vizcarra. Saya juga berasal dari Amerika Latin dan banyak berikan masukan tentang Indonesia dan Arema. Itu sangat berguna bagi pemain baru. 

    Ekspresi striker seleksi Arema asal Australia, Gustavo Giron, setelah gagal memanfaatkan peluang di depan gawang Persija dalam laga uji coba di Stadion Kanjuruhan, Malang, Sabtu, (16/4/2016). (Bola.com/Iwan Setiawan)

    Kalau adaptasi dengan karakter bermain tim bagaimana?

    Saya rasa sudah bisa menjalankan skema dari pelatih. Tidak masalah meski ditempatkan sebagai striker atau second striker. Yang penting sekarang sudah memahami seperti apa karakter yang keinginan pelatih.

    Bagaimana rasanya tinggal di Malang. Ada hal baru yang dirasakan?

    Saya senang dengan kota ini karena cuacanya nyaman dan sejuk. Saat perjalanan ke Malang dari Perth, sempat singgah di dua kota (Bali dan Sidoarjo). Di sana panas dan sempat buat khawatir. Tapi begitu masuk Malang, ternyata dingin. Saya langsung cocok dengan cuaca di sini. Semoga dengan itu karier saya bagus di Arema Cronus.

    Video Populer

    Foto Populer