Sukses


4 Pemain Persipura yang Hampir Berkostum Arema

Bola.com, Malang - Laga Arema Cronus melawan Persipura Jayapura pada pekan kedelapan Torabika Soccer Championship presented by IM3 Ooredoo sangat ditunggu oleh pecinta sepakbola Tanah Air.

Arema yang ada di urutan teratas klasemen TSC hanya unggul dua poin dari Persipura di posisi runner-up. Tapi di balik persaingan tersebut, ada sisi menarik dari kedua tim ini. Sejak beberapa tahun terakhir, Arema Cronus sangat berminat merekrut pemain Persipura tapi hasilnya selalu gagal. Siapa saja pemain itu?

1. Bio Paulin Pierre

Bek naturalisasi asal Kamerun ini sempat dinego oleh manajemen Arema ketika dia memperkuat PS Polri dalam ajang Piala Bhayangkara. Tepatnya dalam fase penyisihan di Bali pada Maret 2016 lalu, dia sempat bertemu dengan manajemen Singo Edan.

Disinyalir karena nominal transfer tidak mencapai kata sepakat dan Bio masih betah diPersipura, akhirnya bek 32 tahun ini batal berkostum Arema. Ketertarikan Singo Edan terhadap bek garang ini ada dua hal.

Selain tangguh di belakang dan kuat dalam duel udara, Bio adalah pemain naturalisasi sehingga dia tidak akan mengurangi kuota pemain asing. Sama seperti saat Arema mendatangkan bek asal Nigeria Victor Igbonefo yang sudah mengantongi paspor Indonesia di musim 2013-2015.

Waktu itu, Arema berniat menjadikan Bio sebagai pengganti Igbonefo. Meskipun waktu itu mereka sudah punya duet centerback seperti Hamka Hamzah dan Goran Gancev.

Sayang rencana itu batal terwujub. Bio melanjutkan pengabdianya kepada Persipura yang sudah diperkuatnya sejak tahun 2007 silam. Dia ingin setia karena manajemen Mutiara Hitam sudah membantunya untuk jadi WNI lewat proses naturalisasi.

Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)

2 dari 4 halaman

2

2. Boaz Solossa

Salah satu striker terbaik Indonesia ini sempat jadi bidikan Arema menjelang Piala Presiden 2015. Waktu itu Singo Edan berniat meminjam Boaz Solossa karena Persipura tidak mengikuti turnamen tersebut. Pelatih saat itu Joko Susilo yang memberikan rekomendasi kepada manajemen untuk mendatangkannya.

Namun, lobi yang dilakukan kurang serius. Sempat mendapatkan respons negatif dari manajemen Mutiara Hitam yang melarang pemainnya tampil di Piala Presiden, Arema mundur teratur.

Menjelang bergulirnya turnamen itu, Boaz justru berlabuh ke Pusamania Borneo FC (PBFC). karena manajemen PBFC getol mendekati manajemen Persipura dan sang pemain.

Penyesalan pun dirasakan betul Arema waktu itu karena mereka sebenarnya butuh sosok striker gesit, teknik tinggi dan haus gol seperti Boaz. Mereka butuh penyerang 30 tahun itu untuk melengkapi trio lini depan yang sebelumnya sudah ditempati Cristian Gonzales dan Samsul Arif.

Di akhir turnamen, Arema yang digadang-gadang jadi juara hanya bisa menempati posisi ketiga. Sebenarnya saat ini Singo Edan juga masih membutuhkan striker cepat sebagai pendamping Cristian Gonzales karena Gustavo Giron masih butuh adaptasi untuk bisa tampil sesuai keinginan pelatih Milomir Seslija. 

3 dari 4 halaman

3

3. Ruben Karel Sanadi

Bek kiri kelahiran Biak 29 tahun silam ini hampir jadi pemain Arema musim 2013. Waktu itu dia hampir dibawa oleh gerbong pelatih Rahmad Darmawan dari Pelita Jaya menuju Arema. Sebab, Ruben merupakan andalan Pelita Jaya musim 2010-2012.

Tapi pemain jebolan Diklat Ragunan ini memilih memperkuat klub kebanggaan warga Papua, Persipura. Menjelang bergulirnya musim 2015, Ruben kembali dikait-kaitkan dengan Arema. Waktu itu, manajemen Arema dikabarkan sudah berbicara langsung untuk memintanya.

Apalagi CEO Arema Iwan Budianto yang pernah jadi petinggi Pelita Jaya juga punya hubungan baik dengan Ruben. Proses negosiasi pun berjalan serius. Tapi lagi-lagi negosiasi batal karena Ruben memilih bertahan di Persipura.

Sayang, karir pemain yang sempat dipanggil ke timnas senior ini harus tergangu cedera ligamen di pertengahan tahun 2015. Dia harus menjalani operasi lutut di Jakarta untuk bisa merumput lagi. Dan sampai sekarang Ruben masih rutin melakukan terapi. Kabarnya dia baru bergabung dengan Persipura lagi usai lebaran Idul Fitri bulan depan.

Tapi untuk kedepan, sepertinya Arema sudah tidak lagi mendekati Ruben. Karena performa bek kiri Ahmad Alfarizi justru makin bersinar saat ini. Bahkan Alfarizi sudah menggantikan posisi Ruben Sanadi di timnas senior tahun 2015, tepatnya sebelum PSSI disanksi oleh FIFA.

4 dari 4 halaman

4

4. Immanuel Wanggai

Gelandang jangkar yang satu ini selama dua musim berturut-turun dikaitkan dengan Arema, yakni pada 2014 dan 2015. Manajemen Arema waktu itu sudah sangat yakin bisa mendatangkan pemain yang akrab disapa Manu tersebut. Bahkan media di Malang sudah banyak mengulas tentang rencana kedatangan pemain 28 tahun ini.

Yang membuat manajemen optimistis Manu segera merapat ke Arema karena istrinya sedang melanjutkan study keagamaan di Batu. sehingga dia ingin tetap berdekatan dengan istri dengan bermain di Malang. Manu juga dikenal dekat dengan para pemain Arema yang jadi langganan timnas, salah satunya kiper Kurnia Meiga.

Tapi nyatanya, dia memilih bertahan karena keinginan manajemen Persipura. Arema pun dua kali harus gigit jari. Padahal pada awal musim 2015, mereka begitu yakin Manu bakal datang. Uang muka sebagai tanda kesepakatan awal kabarnya juga sudah diberikan oleh Arema.

Apa mau dikata, Arema pun harus memaksimalkan gelandang yang ada. Kebetulan tahun ini justru Singo Edan punya deretan gelandang yang tampil bagus seperti Raphael Maitimo dan Hendro Siswanto.

Sebaliknya, justru Manu harus beristirahat cukup panjang setelah operasi lutut pasca membela klub Timor Leste Carsae FC beberapa bulan lalu. Sepertinya kini Arema sudah melupakannya. Apalagi dia baru bisa latihan usai lebaran. Sehingga Manu sama seperti Ruben, melewatkan pertemuan dengan Arema Cronus pada putaran pertama TSC 2016.

Timnas Indonesia Masih Punya Peluang ke Olimpiade 2024

Video Populer

Foto Populer