Ungkapan Kekecewaan Persija atas Insiden Kericuhan di SUGBK

Bola.com, Jakarta - Persija Jakarta kecewa atas terjadinya kerusuhan dalam laga melawan Sriwijaya FC pada pekan kedelapan Torabika Soccer Championship 2016 presented by IM3 Ooredoo.

Dalam laga tersebut, pertandingan sempat dihentikan sebanyak dua kali akibat adanya gas air mata dan juga menyalanya kembang api di sepanjang pertandingan. Bahkan pemain Sriwijaya FC, Wildansyah sempat ambruk karena sesak napas akibat flare dan gas air mata.

Terhentinya pertandingan pada menit 81 memancing penonton di tribune timur untuk memasuki lapangan karena menghindari gas air mata. Gas air mata diluncurkan oleh aparat keamanan karena suporter menyalakan flare. Padalah suporter yang menyalakan flare di tribune selatan dan utara.

Hal itulah yang menyebabkan kericuhan semakin meluas hingga keluar stadion dan berimbas besar Persija dan juga kompetisi.

Kekecewaan mendalam dirasakan Persija, terlebih kericuhan itu turut mencoreng wajah klub yang berdiri November 1928 tersebut. Laga Persija sebelumnya juga sempat terjadi kericuhan namun tidak separah saat ini.

Manajemen Persija pun menyampaikan rasa kecewanya atas kericuhan yang terhadi. Melalui akun resmi twitter @Persija_Jkt, ‘Si Merah-Putih’ memberikan pernyataan terkait dengan insiden kemarin.

“Persija Jakarta menyatakan rasa kecewa yang mendalam atas kejadian memalukan yang terjadi pada perhelatan laga tadi malam. Kerusuhan ini mengakibatkan kerugian materi yang besar dengan rusaknya berbagai fasilitas dan puluhan kendaraan di komplek GBK.

Klub juga sangat prihatin dan kecewa atas perilaku sebagian suporter yang masih tidak bisa menjaga ketertiban selama pertandingan. "Insiden berat ini jelas sangat merugikan banyak pihak, termasuk Persija,” demikian pernyataan resmi Persija.

Buntut dari kericuhan besar tersebut membuat Kemenpora menimbang kembali rekomendasi pertandingan TSC 2016. Rencananya akan ada pertemuan dengan PS GTS selaku operator dengan Kemenpora pada Senin (27/6/2016) membahas masa depan kompetisi yang baru berjalan delapan pekan.