Sukses


4 Pemain Singapura yang Bisa Mengejutkan Timnas Indonesia

Bola.com, Jakarta - Timnas Indonesia menghadapi Timnas Singapura dalam pertandingan terakhir Grup A Piala AFF 2016 di Stadion Rizal Memorial, Manila, Jumat (25/11/2016) malam. Timnas Singapura bermain sangat bertahan dalam dua pertandingan pertama, tetapi tetap memiliki pemain-pemain yang bisa memberikan kejutan dan membahayakan Timnas Indonesia.

Timnas Singapura mengawali kiprah di Piala AFF 2016 dengan menahan imbang tim tuan rumah, Filipina. Meski bermain dengan 10 pemain setelah Hafiz Abu Sujad dikartu merah wasit, Singapura berhasil menahan imbang Filipina dengan hasil akhir tanpa gol. Pola permainan bertahan total dengan formasi 5-4-1 yang diterapkan pelatih Varadaraju Sundramoorthy berjalan sukses.

Pola permainan bertahan Singapura tidak berubah di pertandingan kedua. Menghadapi tim juara bertahan, Thailand, yang di pertandingan pertama sukses menang 4-2 atas Indonesia, Singapura tetap memainkan formasi bertahan total. Perbedaannya adalah The Lions bermain dengan empat bek dan satu gelandang bertahan di belakang empat gelandang yang juga bermain bertahan. Hanya Khairul Amri yang disisakan berada di depan untuk melakukan serangan balik.

Pola tersebut sukses membuat Thailand kesulitan untuk bisa menembus pertahanan dan mencetak gol ke gawang Singapura hampir sepanjang pertandingan. Sebuah kebetulan terjadi saat Sarawut Masuk berhasil memecah kebuntuan untuk membawa Thailand menang pada menit ke-89. Gol sundulan kepala itu tampak seperti kebetulan terjadi karena pergerakan Masuk yang begitu cepat untuk mencuri bola yang hendak dihalau kiper Singapura, Hassan Sunny.

Namun, secara keseluruhan bisa dikatakan Singapura berhasil menahan gempuran Thailand walau pada akhirnya mengalami kekalahan. Thailand yang sukses mencetak empat gol ke gawang Timnas Indonesia kesulitan untuk tetap meraih tiga poin yang meloloskan mereka ke semifinal Piala AFF 2016, lebih cepat dari tim lainnya.

Setelah Thailand lolos ke semifinal, satu tempat tersisa dari Grup A akan diperebutkan Filipina, Singapura, dan Timnas Indonesia. Jika Thailand tetap bermain dengan sepenuh hati dan mengalahkan Filipina di pertandingan terakhir, laga antara Singapura dan Indonesia akan jadi penentu siapa yang bakal lolos mendampingi Thailand ke semifinal.

Kondisi tersebut diprediksi akan membuat Singapura sedikit mengubah pola permainan mereka. Mau tidak mau, The Lions harus bermain lebih menyerang untuk bisa mencetak gol dan meraih tiga poin. Timnas Indonesia yang terbiasa bermain menyerang pun harus berhati-hati karena Singapura akan mengincar kesempatan untuk melakukan serangan balik yang tak terduga demi meraih kemenangan.

Meski bermain bertahan, Singapura memiliki sejumlah pemain yang akan cukup merepotkan Timnas Indonesia dari sisi pertahanan hingga penyerangan mereka. Bola.com mengulas empat pemain yang kemungkinan besar bisa membuat kejutan saat menghadapi tim asuhan Alfred Riedl.

Khairul Amri

Khairul Amri

Salah satu striker senior dalam Timnas Singapura di Piala AFF 2016. Pengalamannya bermain bersama The Lions sudah dimulainya sejak 2004, dan sudah tiga trofi Piala AFF sudah pernah diangkatnya, mulai dari 2004, 2007, dan 2012. Pengalaman itu membuatnya terus mendapatkan kepercayaan berada di lini depan Singapura bahkan dalam dua pertandingan pertama Piala AFF 2016.

Sudah 34 gol dicetak Khairul Amri untuk Timnas Singapura. Gol pertamanya diciptakan ke gawang Timnas India pada 13 Oktober 2004. Sembilan gol di antaranya diciptakan dalam sepanjang kariernya membela Timnas Singapura di Piala AFF sejak 2004, salah satunya ke gawang Timnas Indonesia pada leg pertama pertandingan final Piala AFF 2004.

Namun, Khairul Amri sebenarnya sudah dua kali mencetak gawang Timnas Indonesia. Selain di final Piala AFF 2004, Amri pernah satu kali menjebol gawang Tim Garuda dalam sebuah laga persahabatan jelang Piala AFF 2012. Saat itu, Singapura menang 2-0 atas Timnas Indonesia dan Khairul Amri sukses mencetak gol pembuka dalam pertandingan tersebut.

Bukan tidak mungkin dalam pertemuan dengan Timnas Indonesia di Manila akan menjadi momen bagi Khairul Amri untuk bernostalgia dengan menjebol gawang tim asuhan Alfred Riedl. Pertandingan itu juga akan menjadi pertarungan adu tajam antara Khairul Amri dan Boaz Solossa, yang merupakan pemain satu angkatan. Kedua pemain itu sama-sama memulai kiprah di Piala AFF 2004.

Khairul Amri memang belum berhasil membuktikan ketajamannya dalam dua pertandingan pertama yang dijalani Singapura di Piala AFF 2016. Namun, bukan tidak mungkin pemain berusia 31 tahun itu akan menjadi kartu as penting Singapura ketika melakukan serangan balik. Pergerakan pemain yang pernah bermain di Persiba Balikpapan ini perlu diwaspadai, terutama jika lini pertahanan Indonesia masih bermain buruk seperti dalam dua laga sebelumnya.

Daniel Bennett

Daniel Bennett

Pemain bertahan Timnas Singapura ini juga merupakan pemain paling senior di The Lions pada Piala AFF 2016 ini. Bek tengah Timnas Singapura yang kini bermain besama Geylang itu sudah berusia 38 tahun.

Pemain kelahiran Inggris yang satu ini memang dikenal memiliki kemampuan bertahan yang luar biasa dan sudah lebih dari 100 penampilan dilakukannya bersama Timnas Singapura. Komandonya di pusat lini belakang Timnas Singapura terbukti cukup baik dalam dua pertandingan pertama Timnas Singapura di Piala AFF 2016.

Sebagai komandan di lini pertahanan, Bennett adalah poros utama tim. Kemampuannya membaca arah pertandingan membuatnya mampu membuat intersep-intersep penting meski dirinya tidak memiliki kecepatan yang bagus untuk menandingi kecepatan penyerang tim lawan. Saat ini Bennett merupakan pemain dengan jumlah penampilan terbanyak untuk Timnas Singapura.

Bennett tidak hanya mampu bertahan dengan baik. Pemain dengan postur tubuh mencapai 184 cm itu juga mampu menjebol gawang lawan, terutama saat maju membantu lini depan saat situasi set-piece. Tujuh gol sudah dicetaknya untuk Timnas Singapura, dan salah satu gol itu dicetaknya ke gawang Timnas Indonesia pada pertandingan leg pertama final Piala AFF 2004.

Timnas Indonesia wajib mewaspadai pemain senior Singapura yang satu ini. Ketika Singapura bertahan dari gempuran Boaz Solossa dkk, Bennett akan memperlihatkan diri sebagai tembok tebal. Ketika Singapura mendapatkan sepak pojok atau tendangan bebas, pemain ini akan menjadi ancaman besar di depan gawang Indonesia dengan postur tinggi yang dimilikinya.

Hariss Harun

Hariss Harun

Gelandang tengah Timnas Singapura ini juga merupakan pemain yang patut diwaspadai. Pengalaman sebagai pemain dari tim yang meraih juara akan sangat menakutkan. Pemain berusia 26 tahun ini adalah bagian penting Singapura saat meraih gelar juara Piala AFF 2012.

Ia juga pernah menjadi pemain muda terbaik di Liga Singapura pada 2010. Setelah menjajal Liga Malaysia, Harun menjadi pemain yang semakin menakutkan. Setelah membawa LionXII menjadi juara Malaysia Super League pada 2013, Harun membawa Johor Darul Takzim meraih juara liga serupa selama tiga musim berturut-turut, dari 2014 hingga 2016.

Kemampuannya membawa sebuah tim menjadi juara, termasuk Malaysian Charity Shield 2015 dan 2016, serta Piala FA MAlaysia 2016, membuatnya menjadi pemain dengan mentalitas juara yang cukup tinggi. Pemain dengan nomor punggung 14 di Timnas Singapura ini juga menjadi komandan utama tim di lini tengah, dan kemampuannya untuk mengatur tempo permainan tim pun pantas diwaspadai.

Dalam dua pertandingan Singapura di Piala AFF 2016, Harun memimpin dengan baik lini tengah timnya saat membantu pertahanan total yang diterapkan Singapura. Namun, yang patut diwaspadai adalah pemain inilah yang akan membangun serangan balik Singapura, yang bisa saja mengejutkan Timnas Indonesia di pertandingan pamungkas babak grup Piala AFF 2016.

Dengan transisi menyerang ke pertahanan yang tidak begitu baik diperagakan oleh Tim Garuda pada dua pertandingan pertama, Harun jelas menjadi pemain yang berbahaya yang bisa memanfaatkan situasi tersebut. Jika Alfred Riedl masih memainkan strategi tanpa pemain gelandang bertahan, Harun akan jadi pemain berbahaya yang mendukung Khairul Amri menerobos pertahanan Timnas Indonesia saat serangan balik.

Shahril Ishak

Shahril Ishak

Gelandang serang Timnas Singapura ini juga merupakan pemain yang wajib diantisipasi oleh Tim Garuda. Kemampuannya menyerang setelah membantu tim bertahan perlu diantisipasi mengingat kecepatan yang dimilikinya akan merepotkan lini pertahanan Timnas Indonesia.

Pemain berusia 32 tahun ini pun cukup menganal sepak bola Indonesia karena pernah memperkuat dua tim asal Indonesia, Persib Bandung pada 2010 dan Medan Chiefs yang tampil di Indonesian Premier League pada 2011.

Ishak tercatat sudah 131 kali membela Timnas Singapura dan sudah 12 gol diciptakannya. Ia pun sukses menjadi bagian penting The Lions dalam meraih tiga trofi Piala AFF, pada 2004, 2007, dan 2012. Dalam Piala AFF 2012, Ishak juga mendapat gelar pemain terbaik.

Dalam dua pertandingan Singapura di Piala AFF 2016, Ishak belum mendapatkan kesempatan penuh untuk membantu timnya. Ishak menjadi pemain cadangan yang tidak terpakai dalam laga kontra Filipina dan masuk menggantikan Anumanthan Mohan Kumar pada menit ke-90 pertandingan kontra Thailand.

Kehadirannya di tim Singapura saat ini bisa dianggap sebagai senjata rahasia yang dipersiapkan pelatih Varadaraju Sundramoorthy untuk menghadapi Timnas Indonesia. Pengetahuannya tentang permainan sepak bola Indonesia akan menjadi modal yang berharga bagi Sundramoorthy untuk bisa mencuri kemenangan dari Indonesia di pertandingan terakhir.

Video Populer

Foto Populer