Sukses


Bak Dongeng, Indonesia ke Semifinal Piala AFF usai Disanksi FIFA

Bola.com, Jakarta - "Comeback bak dongeng setelah cukup lama disanksi FIFA." Begitu tulis salah satu fans Singapura, tidak lama setelah pertandingan Timnas Singapura versus Indonesia di Stadion Rizal Memorial, Manila, pada Jumat (25/11/2016) malam berakhir.

Skor 2-1 untuk Indonesia mengantarkan Tim Garuda ke semifinal untuk yang pertama sejak enam tahun terakhir sekaligus mengirim pulang timnas Singapura secara dini dari Piala AFF 2016.

Menariknya, tulisan itu justru diunggah fans timnas Singapura dalam akun Facebook resmi Asosiasi Sepak Bola Singapura (FAS). Ada ratusan komentar lain yang hampir seluruhnya bernada ketidakpuasan atas kekalahan timnas kesayangan. Meski, sejak awal banyak pula yang sudah ragu The Lions bisa berprestasi di Piala AFF 2016.

Keraguan muncul melihat penampilan timnas di masa persiapan yang tidak meyakinkan. Dimulai penunjukkan V. Sundramoorthy sebagai pelatih timnas Singapura di akhir Mei 2016. Setelah duduk di kursi panas, pelatih 51 tahun itu memanggil para pemain veteran untuk mengisi skuat proyeksi Piala AFF 2016.

Daniel Bennett, yang sudah tiga tahun tidak dipanggil ke timnas, kembali mendapat kesempatan unjuk gigi. Begitu juga dengan pemanggilan pemain veteran lainnya, Mustafic Fachrudin. V. Sundramoorthy bergeming dengan berujar kehadiran pemain veteran itu bakal jadi penyimbang pemain muda di timnya.

Namun, ternyata Sundram, panggilan akrab sang pelatih, belum bisa meracik skuatnya dan menerapkan permainan yang pas untuk The Lions. Uji coba di masa persiapan dilalui dengan kekalahan demi kekalahan.

Puncaknya, di penyisihan Grup A Piala AFF 2016, fans makin mengkritisi permainan negatif yang diterapkan V. Sundramoorthy. Di saat Thailand, misalnya, bermain hanya dengan skema tiga bek, timnas Singapura malah memainkan lima bek dan bahkan area pertahanan dijaga enam pemain sekaligus. Belum lagi, gelandang yang lebih banyak bertahan.

Media massa lokal bahkan tidak segan menyebut V. Sundramoorthy sengaja memarkir bus. Sundram terus jadi sorotan dan sasaran kritik.

"Kembali ke masa tergelap sepak bola Singapura," tulis fans yang lain. 

"Singapura sebaiknya bermain mulai kualifikasi bersama Laos, Brunei, dan Timor Leste di Piala AFF edisi selanjutnya," imbuh suporter The Lions.

"Pantas terlempar (dari persaingan)."

"Sundram membunuh sepak bola dengan taktik ultradefensif-nya," cetus fans lainnya.

Saat berita ini diunggah, postingan FAS yang memuat hasil kekalahan 1-2 timnas Singapura dari Indonesia sudah dipenuhi lebih dari 200 komentar.

Dipastikan, nada-nada ketidakpuasan dan kekecewaan ini tidak akan berhenti dengan cepat karena suporter timnas Singapura juga menyuarakan perombakan tidak hanya di tim pelatih timnas, pemain timnas, melainkan juga FAS.

 

Video Populer

Foto Populer