PSS Sleman Ancam Polisikan Dua Pemain Persis Solo

Bola.com, Sleman - Saga transfer dua pemain Persis Solo, Joko Prayitno (striker) dan Bakori Andreas (gelandang) menimbulkan masalah. PSS Sleman yang mengklaim telah memberikan uang tanda jadi kepada mantan personel Perssu Sumenep tersebut berencana memproses secara hukum.

Manajer tim Super Elang Jawa, Arif Juliwibowo menjelaskan manajemen PSS sebelumnya telah mencapai kesepakatan harga dengan kedua pemain tersebut. Maka itu, langkah dilanjutkan dengan pemberian uang muka sebesar 10 persen dari nilai kontrak.

''Karena sudah cocok harga makanya kami bawa ke Sleman plus ada uang panjar. Apalagi Perssu juga memberikan surat keluar khusus untuk PSS Sleman,'' tegas Arif, Senin (10/4/2017).

Keduanya lantas mengikuti latihan bersama pelatih Freddy Mulli, awal bulan lalu. Setelah ditempa latihan fisik, lanjut Arif, semua pemain diliburkan dan Bakori izin pulang ke rumah. Sedangkan Joko Prayitno tetap tinggal di Kota Sembada.

Namun, manajemen PSS dinilai sang manajer cukup kaget begitu sehari berselang, Bakori resmi mengikat kontrak dengan Persis Solo. Beberapa hari kemudian giliran Joko Prayitno yang merapat ke tim Laskar Sambernyawa.

Hal itu memantik reaksi keras dari manajemen PSS Sleman. Terlebih lagi, Arif mengatakan jika kedua pemain tak bisa dihubungi. Beberapa kali telepon maupun pesan singkat tidak mendapat respon. ''Padahal kami punya surat keluar dari Perssu. Artinya mereka bisa kami daftarkan ke PSSI sebagai pemain PSS,'' tukasnya.

Arif berharap ada itikad baik dari kedua pemain muda tersebut dengan bertemu pengurus dan menggembalikan DP. Hal ini dikarenakan dirinya tak segan tetap mendaftarkan Joko dan Bakori sebagai pemain PSS di Liga 2.

''Bisa saja kami bawa ke ranah hukum karena masuk penipuan dan juga penggelapan. Ini jadi pembelajaran bagi kita bersama. Apalagi ini soal komitmen dan tanggung jawab terhadap kesepakatan,'' kata Arif.

Soal ini, belum ada pernyataan resmi dari Persis. Baik manajemen maupun kedua pemain yang sempat berlatih di PSS itu belum memberikan penjelasan.