Sukses


Sudah 5 Pelatih Bertumbangan Jadi Korban Keganasan Liga 1 2017!

Bola.com, Jakarta - Kompetisi Liga 1 2017 baru seperapat jalan, belum ada tim yang terlihat benar-benar dominan sebagai kandidat juara. Namun, riak-riak panas persaingan sudah memakan korban bertumbangannya sejumlah pelatih di tim-tim kasta elite.

Berita paling gres: Djadjang Nurdjaman memutuskan mundur dari Persib Bandung. Pelatih yang sukses memutus 19 tahun dahaga panjang trofi Maung Bandung dengan gelar Indonesia Super League 2104 dan Piala Presiden 2015 merasa tak kuat dengan tekanan pekerjaannya.

Kritik tajam mengarah ke Djanur seiring performa Persib yang turun naik di sembilan laga putaran pertama kompetisi. Desakan meminta Djanjur dipecat bermunculan seiring kekalahan beruntun Persib dari Bhayangkara FC (0-2) dan Bali United (0-1).

Persib yang bertabur bintang tercecer di papan tengah, posisi 11 klasemen sementara Liga 1 2017. Atep dkk. mengoleksi 13 poin, ketinggalan tujuh poin dari PSM Makassar yang saat ini ada di puncak. 

"Tidak benar saya langsung dipecat manajemen pasca kekalahan dari Bhayangkara FC. Akan tetapi seperti yang saya utarakan usai pertandingan kemarin, saya siap dievaluasi dan menunggu keputusan manajemen. Jadi posisi saya menunggu keputusan manajemen saja," ucap Djadjang Nurdjaman saat dikontak Bola.com pada Senin (5/6/2017).

Apa yang dialami Djanur sejatinya bukan barang baru di pentas kasta elite Tanah Air musim ini. Sebelumnya sudah ada empat pelatih dipaksa menepi dari gelanggang dengan berbagai alasan.

Bahkan, hampir di setiap musim, klub-klub Indonesia kerap gonta-ganti pelatih. Petinggi klub tak perlu menunggu satu musim untuk mendepak pelatih. Berbekal rapor beberapa pertandingan saja mereka dengan santai menendang nakhoda timnya.

Musim lalu sosok Dejan Antonic (Persib Bandung), Jafri Sastra (Persipura Jayapura), Paulo Camargo (Persija Jakarta), Stefan Hansson (Persela Lamongan, jadi korban kejamnya persaingan kompetisi kasta tertinggi Indonesia.

Berikut ini Bola.com membuka daftar pelatih-pelatih yang lengser di pentas Liga 1 2017. Menarik untuk mengetahui alasan menepinya mereka dari klub-klub yang diarsitekinya.

 
2 dari 5 halaman

Hans Peter Schaller

1. Hans Peter Schaller 

Sosok Hans Peter Schaller yang didapuk manajemen Bali United menggantikan Indra Sjafri yang diangkat sebagai arsitek Timnas Indonesia U-19, hanya bertugas di tim kurang lebih tiga bulan saja.

Pelatih yang jadi asisten Alfred Riedl di Timnas Indonesia Piala AFF 2016 mendapat warning lampu kuning ketika gagal meloloskan Bali United gagal di fase penyisihan turnamen pramusim Piala Presiden 2017. 

Dan benar saja, tanpa ampun manajemen Serdadu Tridatu memecat Peter seusai tim kalah beruntun di dua laga awal Liga 1 2017.

Irfan Bachdim dkk. digasak Persipura Jayapura 1-2 dan Madura United 2-0. Tim sempat terpuruk di posisi juru kunci.

Pencapaian yang tidak bisa diterima petinggi klub, mengingat Bali United terhitung agresif mendatangkan banyak pemain baru dengan kualitas wahid jelang Liga 1 2017.

Gagalnya pelatih asal Austria itu kabarnya karena pemain kesulitan berdaptasi dengan perubahan formasi main dari 4-3-3 yang mengakar di era Indra Sjafri ke pakem baru 4-4-2. Sebagian besar pemain tidak merasa nyaman dengan perubahan ini.

Bali United kemudian menunjuk Eko Purjianto (asisten pelatih) sebagai caretaker sebelum mendatangkan Widodo C. Putro pelatih baru juga baru terdepak dari Sriwijaya FC usai Piala Presiden 2017.

3 dari 5 halaman

Timo Scheunemann

2. Timo Scheunemann

Perasaan patah hati dirasakan Timo Scheunemann di Persiba Balikpapan. Ia memutuskan mundur dari posisi arsitek Tim Beruang Madu setelah tim kalah tipis 0-1 dari Arema FC.

Mentor berdarah Jerman tersebut dihadapkan situasi yang tidak menguntungkan. Persiba harus jadi tim musafir karena Stadion Batakan, Balikpapan, yang disiapkan jadi kandang klub proses pembangunannya belum kelar.

Persiba harus mengungsi ke Stadion Gajayana, Malang. Dukungan suporter amat minim.

Saat menghadapi Arema, mereka semestinya berstatus sebagai tuan rumah. Namun, stadion justru dipenuhi suporter Tim Singo Edan.

Timo sempat menangis usai pertandingan kontra Arema. Ia kemudian menyampaikan pernyataan mundur lewat Twitter pribadinya. "Persiba akan lebih baik meski tanpa saya. Karena grafik permainannya memang sudah menanjak," katanya.

Di tangan Timo Persiba kalah tiga laga beruntun di pentas Liga 1 2017. Mereka takluk 0-2 dari Persija Jakarta, 1-2 versus Perseru Serui, serta 0-1 kontra Arema FC.

Sebagai pengganti, manajemen Tim Beruang Madu mendatangkan eks pelatih Arema, Milomir Seslija. Di tangah arsitek asal Bosnia itu, performa Persiba juga tak kunjung membaik. Rumor tak mengenakkan menyeruak, kalau Milo bakal menyusul Timo pengunjung putaran pertama jika ia tidak bisa membebaskan Persiba dari jerat posisi zona degradasi.

4 dari 5 halaman

Laurent Hatton

3. Laurent Hatton

Nasib Laurent Hatton di PS TNI benar-benar apes. Nakhoda asal Prancis itu secara tiba-tiba dilengserkan dan digantikan oleh Ivan Kolev seusai PS TNI menjalani dua laga di awal Liga 1 2017.

Penampilan Manahati Lestusen dkk. sejatinya tidak bisa dibilang tampil mengecewakan. Mereka meraih dua hasil imbang 2-2 kontra Pusamania Borneo FC dan Persib Bandung.

Rumor tak sedap berhembus menyebut kalau Laurent dicopot dari jabatannya karena ia kesulitan berkomunikasi dengan para pemainnya. Bahasa Inggrisnya kurang bagus, sehingga para pemain kesulitan memahami keinginannya.

Ironisnya, arsitek asal Prancis itu mengumumkan kepergiannya pasca PS TNI menang 1-0 di kandang Barito Putera. Ia cabut bareng para pemain asing rekrutannya.

Ivan Kolev yang matang jam terbang di Indonesia dinilai sosok yang lebih pas untuk menukangi PS TNI. Pelatih asal Bulgaria tersebut sempat menukangi Timnas Indonesia, Persija Jakarta, Persipura Jayapura, Mitra Kukar, dan Sriwijaya FC. Hanya ia punya catatan minor di negaranya baru-baru ini.

 

5 dari 5 halaman

Angel Alfredo Vera

4. Angel Alfredo Vera

Angel Alfredo Vera sukses mempersembahkan gelar Torabika Soccer Championship 2016  buat Persipura Jayapura harus menerima kenyataan pahit. Sang pelatih secara tiba-tiba didepak oleh manajemen Mutiara Hitam hanya berselang dua hari jelang kick-off Liga 1 2017. 

Alasan lisensi dipakai untuk melengserkan sang pelatih. Alfredo membantah alasan tersebut. "Ada persoalan lain yang tidak bisa saya buka," kata pria asal Argentina tersebut.

Sejak akhir musim lalu Alfredo konon seringkali terlibat perdebatan dengan petinggi Persipura. Ketua Umum Persipura, Tommy Mano, sempat melontarkan pernyataan nyinyir saat acara penyerahan bonus juara TSC.

"Persipura besar bukan karena pelatih. Saya mengambil contoh Jacksen F. Tiago besar karena kami, bukan sebaliknya," ucap Tommy sambil melirik Alfredo Vera yang ada di dekatnya.

Intinya Tommy ingin mengarisbawahi kalau pencapaian Persipura (5 gelar kasta tertinggi) bukan karena kehadiran pelatih, tapi karena mereka memiliki pemain-pemain dengan kualitas di atas rata-rata. Siapapun pelatihnya kerjanya lebih mudah karena adanya Boaz Solossa cs.

Uniknya Alfredo yang kini melatih klub Liga 2, Persebaya Surabaya, juga masuk ke Tim Bajul Ijo dengan cara tidak enak. Ia menggantikan sosok Iwan Setiawan yang diberhentikan karena terlibat keributan dengan kelompok suporter Bonek Mania.

Video Populer

Foto Populer