Sukses


5 Tim yang Membuat Kejutan di Kompetisi Kasta Kedua Indonesia

Bola.com, Jakarta - Kompetisi sepak bola Indonesia (Liga 1 dan Liga 2) tahun ini memunculkan banyak cerita menarik dan penuh kejutan. Beberapa catatan performa tim di kasta tertinggi cukup membuat decak kagum penikmat olahraga populer di Tanah Air.

Persela Lamongan misalnya, skuat Laskar Jaka Tingkir yang tak diunggulkan sebelumnya justru melesat di papan atas klasemen sementara. Performa terbalik justru ditunjukkan Persib Bandung, Persipura, dan Arema FC yang tercecer di papan tengah.

Tak hanya di Liga 1, berbagai kejutan juga muncul di kasta kedua kompetisi Liga Indonesia. Beberapa tim sementara tampil superior hingga sebelum jeda bulan Ramadan.

Tak sedikit yang performanya apik. Berikut lima tim yang penampilanya mengejutkan di Liga 2 hingga jeda Ramadan, versi Bola.com.

2 dari 6 halaman

PSMS Medan

Pasukan Ayam Kinantan menunjukkan performa impresif di lima pertandingan awal Grup 1 Liga 2 2017. Tim asuhan Mahruzar Nasution itu tampil superior.

PSMS Medan menyapu bersih lima laga dengan kemenangan dan kukuh di puncak klasemen sementara dengan 15 poin. Hebatnya lagi, bekas klub jawara Liga Perserikatan itu mencetak 13 gol tanpa sekalipun kebobolan! Hasil apik itu membuktikan PSMS Medan serius memburu tiket promosi ke Liga 1 musim depan.

Manajemen tim kebanggan masyarakat Sumatra Utara memang serius membangun tim di musim ini. Terlebih, mereka juga berhasil mendatangkan beberapa pemain PS TNI seperti Muhammad Dimas Drajad, Tri Hardiyansyah, Legimin Raharjo, Choirul Hidayat, Suhandi, Hardiantono, hingga Fredyan Wahyu Sugiyantoro.

Nama PSMS Medan kembali berkibar di kancah sepak bola nasional usai menjuarai Piala Kemerdekaan 2015 silam. Saat itu, Legimin Rahardjo menang dramatis, 2-1 atas Persinga Ngawi di Stadion Gelora Bung Tomo, Surabaya.

Masyarakat Medan pun berharap tim kebanggaanya bisa kembali ke kasta tertinggi. Sebab sudah terlalu lama mereka tak berlaga di kasta tertinggi, mengingat status mereka sebagai salah satu tim besar di Tanah Air.

3 dari 6 halaman

Persita Tangerang

Persita Tangerang menjadi penguasa Grup 2 Liga 2 2017. Juara Divisi 1 Liga Indonesia 2000 itu mengemas 12 poin dari lima pertandingan. Persita yang ditangani Bambang Nurdiansyah jadi salah satu kandidat promosi ke kasta tertinggi.

Persita menjauhi pesaingnya di Grup 2, seperti Persika Karawang dan Perserang Serang. Meski dari sisi produktivitas gol belum maksimal, Persita jadi salah satu tim di Grup 2 yang paling sedikit kebobolan. Pelatih Bambang Nurdiansyah mengakui timnya butuh polesan lebih khususnya lini depan. 

Persita diperkuat mantan pemain klub kasta tertinggi dan timnas, seperti Egi Melgiansyah, Ledi Utomo, Reky Rahayu, Sirvi Arvani, dan Aldy Al-Achya.

4 dari 6 halaman

Kalteng Putra

Kalteng Putra jadi salah satu tim dengan penampilan mengejutkan di Liga 2. Tergabung di Grup 6, skuat racikan Kas Hartadi itu mampu jadi penguasa puncak klasemen sementara dengan 9 poin.

Padahal mereka bersaing dengan tim-tim yang dianggap sejumlah pihak lebih mapan seperti Persik Kediri serta semifinalis ISC B 2016, Perssu Real Madura.

Sejak awal, Laskar Isen Mulang memang membidik satu timpat di Liga 1 musim depan. Kehadiran eks pelatih Sriwijaya FC, Kas Hartadi di Kalteng Putra semakin menunjukkan keseriusan tim yang bermasrkas di Stadion Tuah Pahoe tersebut.

Tak hanya itu, tim yang awalnya bernama Persepar Palangkaraya itu juga mendatangkan pemain berpengalaman seperti Galih Sudaryono, Usep Munandar, Stefanus Bungaran, hingga Dede Hugo. Kalteng Putra bersama Kas Hartadi diharapkan mampu meraih prestasi di musim ini dengan menembus Liga 1 tahun depan.

Kalteng Putra FC sempat memiliki prestasi manis saat berlaga di kancah sepak bola tanah air yaitu menjuarai Divisi Utama versi LPIS 2011-2012. Saat itu masih bernama Persepar menjadi kampiun usai jadi pemuncak klasemen di fase akhir di atas Pro Duta FC, dan Perseman Manokwari. Prestasi itu tentu ingin kembali dirasakan publik Kota Palangkaraya maupun masyarakat Kalimantan Tengah.

5 dari 6 halaman

Persis Solo

Tampil babak belur di ajang Indonesian Soccer Championship (ISC) B 2016, Persis Solo berbenah menghadapi kompetisi Liga 2 2017. Dengan gelontoran dana besar dari pengusaha Sigit Haryo Wibisono, tim Laskar Sambernyawa menjelma sebagai tim yang cukup disegani.

Persis saat ini di puncak klasemen sementara Grup 4 dengan raihan 13 poin hasil empat kali menang dan sekali seri, tanpa tersentuh kekalahan.

Sebagai catatan, tiga dari empat kemenangan diraih di kandang lawan saat menghempaskan Sragen United (1-0), Persipur Purwodadi (1-0), dan menghajar Persipon Pontianak tiga gol tanpa balas. Sementara Persis juga bermain imbang, 1-1 di markas Persiba Bantul.

Belajar dari hasil mengecewakan di ISC B, perombakan besar-besaran di tubuh manajemen langsung dilakukan. Selain itu, Persis juga sukses mendatangkan pemain-pemain tenar seperti Rudiyana (Persib Bandung), Joko Prayitno dan Bakori Andreas (Perssu Sumenep), Agung Prasetyo serta Tri Handoko (PSS Sleman). 

Jika melihat sejarah, Persis yang sebelum berdiri bernama Vorstenlandsche Voetbal Bond (VVB) merupakan salah satu pendiri PSSI. Persis juga pernah meraih juara kompetisi perserikatan PSSI sebanyak tujuh kali. Tentu masyarakat Kota Solo khususnya suporter Pasoepati berharap tahun ini jadi kebangkitan Persis untuk promosi ke Liga 1.

6 dari 6 halaman

Madiun Putra

Madiun Putra jadi salah satu tim dengan performa mengejutkan di kompetisi Liga 2 hingga puasa Liga 2. Menyandang status tim medioker di Grup 5, skuat The Blue Force justru nangkring di posisi kedua dengan 8 poin, sama milik Persatu Tuban di puncak klasemen sementara.

Kejutan Madiun Putra sudah terjadi saat menahan Persebaya Surabaya, skor 1-1 pada laga pembuka 20 April 2017 di Stadion Gelora Bung Tomo. Berikutnya giliran PSBI Kabupaten Blitar menjadi korban setelah anak asuh Sartono Anwar menang 1-0, di Stadion Wilis, Kota Madiun.

Kedigdayaan Madiun Putra kembali berlanuut saat menahan tuan rumah Persepam MU, 0-0 dan menggasak PSIM Yogyakarta, 3-2 di kandang sendiri. Satu-satunya kekalahan didabat saat takluk, 2-4 dari tuan rumah Persatu Tuban.

Adalah tangan dingin pelatih kawakan ini mampu mengubah Madiun Putra FC yang selama ini hanya sebagai klub semenjana, kini disegani di grup ini. Padahal tim yang juga memiliki julukan Si Kancil Biru itu tergabung ke dalam grup keras ala Jawa Timuran. Performa apik Madiun Putra tentu semakin menambah sengit persaingan di Grup 5.

Belum lagi, sang juru taktik hanya punya waktu tiga pekan mulai seleksi hingga kompetisi Liga 2. Sartono sendiri mengakui jika dirinya tak pernah memberikan instuksi yang berbelit-belit. Menurutnya, pemahaman tiap pemain Madiun Putra FC terhadap skema permainan tak merata. Bahkan cenderung lemah.

''Saya tak pernah memberikan instruksi yang neko-neko atau sulit kepada pemain. Prinsip saya bagaimana taktik sederhana itu bisa dimainkan anak-anak di lapangan. Itu saja bagi saya sudah cukup,'' kata Sartono.

Video Populer

Foto Populer