Sukses


4 Pemain yang Menghangatkan Bentrok Persib Vs Persija

Bola.com, Jakarta - Duel sengit sarat gengsi antara Persija Jakarta kontra Persib Bandung telah terjadi selama puluhan tahun. Mulai semenjak era penjajahan Belanda, Perserikatan, Liga Indonesia, hingga Indonesia Super League (ISL). Rivalitas Persib versus Persija semakin tajam saat memasuki era Liga Indonesia dan ISL.

Terutama setelah kelompok suporter yang mendukung kedua tim terlibat bentrok di awal tahun 2000-an. Hingga kini hubungan antara The Jakmania dengan bobotoh Viking Persib Club masih panas.

Sejatinya Persib di era perserikatan memiliki rivalitas panas justru dengan PSMS Medan. Demikian pula dengan Persija, yang kerap kali terlibat perseteruan panas dengan Persebaya Surabaya. Namun, di era kekinian situasi berubah. Laga Tim Macan Kemayoran kontra Maung Bandung yang selalu menyedot perhatian publik sepak bola nasional.

Uniknya, prestasi kedua tim tak terlalu istimewa di era Liga Indonesia dan ISL. Mereka kalah prestasi dibanding Persipura Jayapura, Persik Kediri, dan Persebaya Surabaya.

Pada akhir pekan ini, tepatnya Sabtu (22/7/2017) bertempat di Stadion Gelora Bandung Lautan Api, Persib akan menjamu seteru abadinya, Persija pada laga pekan ke-15 Liga 1 2017.

Administrator kompetisi PT Liga Indonesia Baru, melarang kehadiran The Jakmania untuk menyaksikan duel Macan Kemayoran kontra Maung Bandung. Mereka tidak ingin terjadi kericuhan di luar lapangan, mengingat bobotoh bakal hadir dengan kekuatan penuh di markas klub kesayangan mereka.

Pastinya rivalitas panas antarsuporter membuat persaingan di area teknik jadi semakin seru. Para pemain Persija Jakarta maupun Persib Bandung seakan terpacu ingin menunjukkan performa terbaiknya untuk memuaskan fans setia klub.

Mereka tak ingin jadi olok-olokan hanya karena bermain jelek di duel tensi tinggi sarat rivalitas ini. Begitupula sebaliknya.

Bola.com mencatat ada sejumlah pemain yang cukup spesial memanaskan persaingan terkini yang melibatkan kedua tim.  Siapa-siapa saja mereka? Akankah mereka jadi aktor utama yang memengaruhi hasil pertandingan pada akhir pekan ini?

2 dari 5 halaman

Bambang Pamungkas

1. Bambang Pamungkas

Figur Bambang Pamungkas tercatat sebagai pemain paling subur dalam sejarah duel Persib versus Persija sejak era Liga Indonesia. Bepe mencetak 9 gol.

Gol terakhir Bepe ke gawang Persib terjadi saat ISL 2010/2011, Bepe mencetak dua gol dan mengantarkan Macan Kemayoran menang 3-2 di Bandung. Bepe mengawali petualangannya di laga Persib vs Persija pada Liga Indonesia 1999-2000.

Hingga 2016 di era Liga 1 2017, Bepe sudah melakoni 25 laga Persib vs Persija, baik di Bandung maupun Jakarta. 

Bepe seolah menjadi kartu truf sekaligus hoki buat Persija saat bersua Persib. Bila ia mencetak gol, Persija selalu menang. 

Pada duel tahun ini, kualitas Bepe pada usia 37 tahun bakal diuji. Tentu ada beban tersendiri buat Bepe mengingat dia adalah pemain paling subur yang masih ada pada duel Persib vs Persija. 

Catatan menarik lain dari Bepe adalah, dia salah satu penyerang asli Indonesia yang mampu bersaing dengan deretan striker asing pada era ISL. Sejak musim 2008/2009, Bepe menorehkan 74 gol bersama Persija dan Pelita Bandung Raya.

Ia masuk dalam daftar striker tersubur era ISL yang dihuni Boaz Solossa (111), Cristian Gonzales (107), Beto Goncalves (97), dan Greg Nwokolo (79).

 

3 dari 5 halaman

Atep Rizal

2. Atep Rizal

Sosok Atep Rizal salah satu pemain yang selalu menjadi bahan pembicaraan menjelang duel Persib kontra Persija. Tak lain karena Atep pernah singgah di Persija, setelah menempuh pengalaman di Persib Junior pada 2002-2004.

Atep yang jebolan SSB UNI Bandung bermain di Tim Macan Kemayoran periode 2005-2006. Bagi Atep, Persija adalah klub yang membesarkannya karena jadi pijakan awal dalam karier sebagai pesepak bola profesional.

Tak hanya itu, memori manis Atep dengan Persija bertambah saat ia menikahi wanita cantik Lilis Yumaini, yang pernah menjadi pendukung Persija.

"Saya tidak akan pernah melupakan Persija, karena di klub tersebut saya dimatangkan sebagai pemain profesional. Namun, sekarang saya adalah kapten Persib. Hati saya 100 persen buat Maung Bandung," ungkap Atep yang sukses mengantarkan Persib jadi kampiun ISL 2014 dan Piala Presiden 2015 tersebut.

 

4 dari 5 halaman

Maman Abdurrahman

3. Maman Abdurrahman

Duel Persib versus Persija pada pekan ke-16 Liga 1 2017 kembali mengantarkan Maman Abdurrahman bereuni dengan Persib.

Lima musim sang stoper berseragam Persib. Maman cukup identik dengan Maung Bandung, karena sempat didapuk sebagai kapten Tim Maung Bandung.

Persib menjadi tempat Maman meraih puncak karier sebagai bek papan atas Indonesia, setelah sebelumnya menjadi andalan PSIS Semarang dan Persijatim Jakarta Timur.

Sama seperti Atep, Maman menghormati kedua tim. Persija dan Persib punya arti tersendiri dalam kariernya. 

Yang menarik Maman saat di era keemasan kariernya sempat berujar tidak akan bermain buat Persija. Ia enggan merapat ke ibu kota bukan karena faktor Persib, tapi karena pernah merasa dipinggirkan saat membela Persijatim (sebelum berganti nama menjadi Sriwijaya FC).

Di era kepemimpinan Gubernur DKI Jakarta, Sutiyoso alias Bang Yos, Persija menjadi anak emas di ibu kota. Tim-tim lain yang bermarkas di Jakarta tak pernah mendapat perhatian.

"Selalu ada motivasi berlipat saat kami bertanding melawan Persija. Ada rasa ingin membuktikan, dengan keuangan minimalis kami bisa mengalahkan tim kaya raya," kenang Maman.

Akan tetapi pada akhirnya pikiran Maman berubah. Ia pindah ke Persija pada musim 2016, setelah mengalami periode sulit cedera lutut parah. Maman yang jadi andalan Timnas Indonesia di Piala AFF 2010 dan Piala Asia 2007 itu sempat kesulitan mendapat klub.

"Hanya Persija yang percaya saya belum habis. Saya merasa utang budi ke tim ini," tutur bek tengah kelahiran 12 Mei 1982 tersebut.

Sebagai putra Betawi, Maman punya tanggung jawab moral mengerek prestasi Persija yang beberapa tahun terakhir melempem.

 

5 dari 5 halaman

Raphael Maitimo

4. Raphael Maitimo

Dalam periode dua tahun, Raphael Maitimo, mengecap pengalaman bermain di Persija Jakarta dan Persib Bandung.

Gelandang jangkar naturalisasi berdarah Belanda itu dikontrak Persija saat menjalani turnamen Piala Bhayangkara 2016, sebelum kemudian tampil membela Arema FC di pentas Torabika Soccer Championship 2016.

Maitimo membuat keputusan berani pindah ke Persib di Liga 1 2017, setelah sebelumnya sempat meneken kontrak dengan PSM Makassar dan tampil membela Tim Juku Eja di ajang Piala Presiden 2017.

Pemain yang berkiprah di Indonesia sejak musim 2013 beralasan ingin bermain di klub yang memiliki ambisi tinggi. Ia melihat Persib lebih serius dibanding PSM dalam menyiapkan menyongsong persaingan juara kompetisi kasta tertinggi musim ini.

Raphael Maitimo jadi sosok penting di lini tengah Persib saat ini. Ia kerap jadi pemain pemecah kebuntuan, saat striker mandul. Sang jangkar kerap mencetak gol lewat tendangan jarak jauh atau skema tendangan bola mati.

Kinerjanya bahkan lebih oke dibanding marquee player Persib, Michael Essien, yang terlihat masih kesulitan beradaptasi dengan gaya bermain sepak bola Indonesia.

Gelandang kelahitan 17 Maret 1984 tersebut mengibaratkan duel Persib Vs Persija bak Ajax Amsterdam Vs Feyenoord di Liga Belanda. "Saya pernah bermain di Feyenoord, dan tahu benar rasanya rivalitas panas mereka dengan Ajax. Duel Persib kontra Persija bukan sekadar memenangkan laga tapi pertaruhan harga diri," tutur Raphael Maitimo.

 

 

 

Video Populer

Foto Populer