Sukses


Arema Butuh Buang Sial?

Bola.com, Bekasi - Meraih satu poin dalam empat pertandingan merupakan catatan buruk bagi Arema FC karena mereka semakin sulit untuk kembali ke papan atas Liga 1. Justru, tim berjulukan Singo Edan ini bisa terlempar dari posisi tujuh ke urutan 11 jika beberapa tim di bawah mereka meraih kemenangan pekan ini.

Setelah dikalahkan Bhayangkara FC 1-2 di Stadion Patriot Candrabhaga, Bekasi, Jumat (4/8/2017) malam, para pemain Arema FC mulai menggerutu.

"Susah sekali sekarang untuk menang. Padahal pemain sudah maksimal. Mungkin perlu buang sial," celoteh bek senior Arema, Beny Wahyudi.

Untuk lepas dari tren negatif, Arema sudah melakukan banyak perubahan. Bahkan pergantian pelatih dari Aji Santoso ke Joko 'Getuk' Susilo sudah dilakukan pekan lalu. Imbasnya memang belum signifikan. Tetapi, permainan Arema mulai lebih menekan. Trio pemain berdarah Amerika Latin, Juan Pino, Esteban Vizcarra, dan Cristian Gonzales mulai padu.

Perubahan program juga sudah dilakukan. Seperti mengurangi libur pemain dengan tujuan agar kondisi pemain tidak turun. Lantaran saat era Aji Santoso, pemain diliburkan sehari jelang pertandingan. Sebelum melakoni pertandingan malam, pemain juga menjalani latihan pagi seperti beberapa tahun lalu yang tujuannya untuk pemanasan.

Gelandang energik Arema, Hendro Siswanto, mengakui jika pemain sudah mengikuti program yang diberikan pelatih. "Bagi pemain tentu mengikuti apa yang diprogramkan oleh pelatih," tegasnya.

Jika melihat kebiasaan tim Arema sekarang, ada satu kebiasaan yang belum dilakukan untuk membuang sial, yaitu aktivitas religius. Ketika ditangani Rahmad Darmawan atau Suharno, malam hari sebelum pertandingan, tim menggelar doa bersama di hotel ketika laga tandang.

Ketika melakoni pertandingan kandang, biasanya manajemen tim yang bergerak ke panti asuhan untuk memberikan sumbangan. Bisa jadi, jika hal itu dilakukan lagi Arema FC mendapatkan keberuntungan di pertandingan.

 

Video Populer

Foto Populer