Sukses


Pasoepati Bekasi Klarifikasi Insiden Petasan pada Laga Timnas

Bola.com, Bekasi - Pasoepati Korwil Bekasi mengklarifikasi terkait pelaku pelempar petasan pada laga Timnas Indonesia versus Fiji di Stadion Patriot Candrabhaga, Bekasi, pada Sabtu (2/9/2017).

Ketua Pasoepati Bekasi, Wakhid Khoirudin menilai usai kejadian banyak pemberitaan yang menyudutkan pihaknya. Dalam kejadian itu, salah satu suporter bernama Catur Yuliantono meninggal dunia karena terkena petasan.

''Kami sudah melakukan koordinasi dengan teman-teman yang berangkat. Saya pastikan 100 persen pelaku pelemparan petasan bukan anggota kami,'' ungkap pria yang akrab disapa Achid itu kepada Bola.com, Senin (4/9/2017).

Achid memaparkan, setidaknya ada 20-an anggota Pasoepati Bekasi yang mendukung langsung permainan Irfan Bachdim dkk. Saat itu, Pasoepati yang berangkat sudah terdata dan kompak menggunakan kostum resmi korwil dan beberapa mengenakan jersey Persis Solo dan Timnas.

Anggota Pasoepati Bekasi disebutnya berada di kursi bagian depan, atau di sekitar stager tempat dirijen memberikan arahan dan mempimpin suporter. Sedangkan kejadian pelemparan petasan berada di tribune bagian tengah yang jauh dari para anggotanya.

Pelaku disebutnya menggunakan kaus hitam dan bukan anggota Pasoepati Bekasi. Selain itu, sebelum berangkat ke stadion pihaknya selalu memberikan wejangan dan himbauan kepada suporter untuk tidak membawa barang yang dilarangan terutama petasan, flare, dan kembang api.

''Kami berada di kursi barisan depan dan jauh dari lokasi. Mungkin apesnya kami, karena di pagar memang ada spanduk Pasoepati Bekasi yang besar. Sehingga tuduhan langsung mengarah ke kami,'' ujar dia.

Usai kejadian, Achid menjelaskan jika dua anggotanya sempat dibawa ke Polres Metro Bekasi untuk dimintai keterangan. Namun karena bukan pelaku, dua suporter Pasoepati akhirnya dilepaskan.

''Kemungkinan besok perwakilan akan bertemu dengan Kapolres Bekasi untuk klarifikasi kasus ini beserta bukti foto dan video. Jadi kami tak ingin ada kesan jika Pasoepati yang jadi pelaku, padahal kami tidak terlibat,'' tukas Achid.

Video Populer

Foto Populer