Sukses


Persipura Anggap Penghentian Sementara Liga 1 2018 Tidak Tepat

Bola.com, Jayapura - Asisten Manajer Persipura Jayapura, Bento Madubun, tak sepakat dengan penghentian sementara Liga 1 2018. Menurut dia, PSSI seharusnya memberikan hukuman kepada pihak-pihak yang bertanggungjawab, bukan merugikan klub-klub lain.

PSSI resmi menghentikan sementara Liga 1 2018 sampai waktu yang tidak ditentukan. Hal ini terjadi setelah tewasnya suporter Persija Jakarta, Haringga Sirla, karena dikeroyok suporter Persib Bandung pada laga pekan ke-23 Liga 1 2018 (23/9/2018).

Penghentian sementara Liga 1 2018 dilakukan PSSI untuk menuntaskan kasus tersebut. PSSI juga berencana memanfaatkan momentum ini untuk membuat regulasi baru agar mencegah kejadian serupa terulang di masa depan.

Namun, Bento Madubun menyebut seharusnya PSSI tidak mengorbankan klub-klub lain karena kejadian ini. Bento Madubun menganalogikan oknum-oknum perusak sepak bola Indonesia itu ibarat tikus dalam rumah.

"Kami mengibaratkan seperti ini, Anda punya rumah, di dalam rumah itu ada penghuni, ada bapak, ibu, anak, ya ada juga tikus. Untuk menangkap tikusnya, Anda tidak perlu membakar rumahnya," kata Bento Madubun.

"Kenapa Anda harus membakar rumah untuk membunuh tikus? Tangkap tikusnya kemudian dibunuh. Jangan rumahnya dibakar, itu kan salah juga. Jangan matikan sepak bolanya. Kita-kita ini tidak bersalah. Klub yang lain itu tidak bersalah, yang bersalah itu kan kita tahulah siapa yang menyebabkan ini," ujar Bento Madubun.

Lebih lanjut, Bento Madubun meminta PSSI mengeluarkan aturan yang lebih ketat untuk mencegah kejadian seperti ini terulang. Namun, untuk kejadian yang sudah terlanjur ini, Persipura Jayapura mendukung penuh pihak keamanan untuk mengusut tuntas kasus tersebut.

"Kalau ke depannya, dipertegas lagi hukumannya, itu jauh lebih baik. Untuk saat ini silakan kepolisian ambil langkah-langkah hukum. Operator, federasi, ya silakan apa yang bisa mereka lakukan untuk membantu kepolisian dan juga mempertegas apa yang tidak seharusnya terjadi merupakan pelanggaran dalam pelaksanaan pertandingannya," kata Bento Madubun.

Video Populer

Foto Populer