Sukses


Cerita Djanur dan Periode Sulit di Persebaya

Bola.com, Surabaya - Djadjang Nurdjaman mengungkap sempat kesulitan untuk mengangkat performa Persebaya Surabaya. Djadjang menangani tim Bajul Ijo di waktu yang kurang tepat, pertengahan musim dan bursa transfer telah ditutup.

Pelatih yang akrab disapa Djanur itu menjalani latihan perdana bersama Bajul Ijo pada 5 September 2018, saat Persebaya berada di peringkat ke-13 klasemen sementara. Rentetan hasil buruk langsung menghantamnya, membuat tantangan semakin berat.

Persebaya tampil buruk dalam lima laga perdana di bawah arahan Djanur, satu menang, satu seri dan tiga kalah. Ironisnya, dua kekalahan di antaranya didapat saat bertindak sebagai tuan rumah di Stadion Gelora Bung Tomo (GBT), Surabaya. Masing-masing saat menjamu PS Tira (11/9/2018) dan Borneo FC (13/10/2018).

Imbasnya, Persebaya sempat mendekati zona degradasi dengan menghuni peringkat ke-14 klasemen sementara. Situasi itu memburuk karena beberapa pilar andalan semacam Raphael Maitimo dan Robertino Pugliara mengalami cedera panjang.

"Banyak pelatih yang masuk menggantikan pelatih yang lama saat kompetisi berjalan, bahkan menjelang berakhir. Ini yang menjadi kesulitan, ini bukan hanya buat saya, ada juga coach RD (Rahmad Darmawan) di Mitra Kukar," kata pelatih asal Majalengka itu.

Djanur memang bukan satu-satunya pelatih yang mengalami hal ini. RD, yang kini menangani Mitra Kukar, belum mampu mengangkat tim asuhannya. Tim Naga Mekes saat ini terperosok ke peringkat 15 klasemen sementara.

Ada juga pelatih asal Inggris, Peter Butler, yang mengani PSMS Medan menggantikan Djanur. Klub berjulukan Ayam Kinantan itu masih terjebak di peringkat ke-18 alias dasar klasemen.

 

2 dari 2 halaman

Menerima Komposisi Pemain

Setelah melalui rintangan itu, Persebaya kini mulai menunjukkan tanda-tanda kebangkitan. Klub yang berdiri pada 1927 ini berhasil menang 4-1 atas Persib Bandung, mantan klub Djanur (20/10/2018).

Sebelum menang, Djanur tidak menampik ia harus banyak adaptasi dengan tim. Materi pemain mungkin kurang sesuai dengan keinginannya, tetapi, tak ada cara lain. Sebab, manajemen Persebaya juga tidak bisa mendatangkan pemain baru agar opsi komposisi pemain semakin banyak.

"Saya kira ini memang kesulitan sendiri karena perlu adaptasi. Di luar dugaan, banyak pemain pilar yang tidak bisa main. Ini memang membutuhkan kerja keras untuk bisa berjuang," imbuh pelatih berusia 53 tahun itu.

Persebaya kini mulai naik peringkat, dengan berada di posisi ke-12. Masih butuh banyak poin agar posisi mereka aman, tidak masuk zona degradasi. Kemenangan itu harus dilanjutkan saat Djanur memimpin Persebaya menjamu Madura United di Stadion GBT, Kamis (25/10/2018).

Video Populer

Foto Populer