Sukses


Jamu Bhayangkara FC, Madura United Dibayangi Kenangan Buruk

Bola.com, Bangkalan - Kenangan buruk membayangi Madura United jelang menjamu Bhayangkara FC di Stadion Gelora Bangkalan (SGB), Jumat (9/11/2018). Hampir setahun lalu, ada insiden yang sempat menggegerkan publik sepak bola nasional.

Peristiwa itu terjadi saat Liga 1 2017 hendak berakhir dalam pertemuan kedua tim di stadion yang sama pada 8 November 2017. Saat itu, Madura United untuk kali pertama kalah di SGB dalam Liga 1 2017 setelah dipermalukan 1-3 dari Bhayangkara.

Saat itu mereka menganggap sudah dikalahkan oleh tim tamu sejak pertandingan belum dimulai. Madura United dihukum menjalani laga pertandingan ini tanpa penonton akibat melakukan kekerasan pada wasit pada laga sebelumnya.

Pertemuan itu sejatinya tidak benar-benar tanpa penonton. Bhayangkara yang merupakan klub berafiliasi dengan Polri mendatangkan “suporter”. Tribune VVIP di SGB dipenuhi anggota kepolisian.

Pertandingan tersebut juga dihiasi insiden tiga kartu merah dan sembilan kartu kuning untuk pemain Madura United. Tiga pemain yang diusir adalah Peter Odemwingie, Fandi Eko Utomo, dan Rizky Dwi Febrianto yang memaksa tuan rumah bertanding dengan 8 pemain saja.

Jika, berhasil menang di laga tersebut, Madura United masih berpeluang juara Liga 1 2017. Sayangnya yang terjadi justru sebaliknya, dan Bhayangkara kemudian mengunci gelar juara kompetisi kasta tertinggi Indonesia itu.

Kenangan buruk itu masih membayangi Madura United. Namun, pelatih Madura United, Gomes de Oliveira meminta anak asuhnya menghilangkan rasa trauma akibat laga itu.

“Jangan takut dan jangan sampai bermain terlalu berhati-hati sehingga bermain buruk. Lakukan sebisanya, jika mendapat kartu kuning atau merah, kami akan carikan penggantinya yang tentu juga berkualitas,” ujar Gomes tentang persiapan Madura United.

 

 

2 dari 2 halaman

Hindari Kartu

Situasi persaingan di Liga 1 saat ini memang sudah berbeda. Madura United dan Bhayangkara masih jauh dari persaingan juara. Mereka sama-sama mengoleksi 43 poin dan menghuni peringkat kelima dan keenam klasemen sementara.

“Saya selalu katakan terhadap pemain agar semangat dan memenangkan pertandingan besok tanpa kartu merah,” imbuh pelatih berusia 55 tahun asal Brasil tersebut.

Gelandang muda Madura United, Rizky Dwi Febrianto, masih punya kenangan atas kartu merah yang didapatnya saat itu. Dia tidak ingin mengulangi lagi kesalahan seperti yang bisa merugikan timnya.

“Kami harus bermain bagus, kalau bisa jangan ada kartu-kartu lagi supaya pertandingan selanjutnya kami tidak krisis pemain di beberapa posisi,” ucap pemain asal Jember itu.   

Video Populer

Foto Populer