Sukses


Manajemen PSIS Segera Lakukan Rapat Darurat

Bola.com, Magelang - Manajemen PSIS Semarang segera menentukan langkah lanjut setelah rangkaian hasil jeblok di Liga 1 2019. Tim berjulukan Mahesa Jenar ini kembali menelan kekalahan, di mana kali ini terjadi saat menjamu Persipura Jayapura di Stadion Moch Soebroto, Magelang, Selasa (6/8/2019).

Kekalahan 1-3 dari Persipura ini merupakan yang ketiga secara beruntun atau keempat kalinya di kandang sendiri hingga pekan ke-13. PSIS memang masih berada di papan tengah klasemen sementara, tapi kehilangan potensi 12 poin di kandang sendiri, jelas sangat merugikan skuat besutan Jafri Sastra ini.

Rapat darurat dalam waktu dekat sudah diagendakan oleh manajemen klub. Pertama berdiskusi dengan jajaran tim pelatih PSIS yang kemudian dilanjutkan dengan para pemain. Hal yang dibahas adalah evaluasi besar-besaran tentang apa yang sebenarnya terjadi.

"Tentu secepatnya akan mengadakan rapat evaluasi. Memang berat empat kali kalah dalam laga kandang. Cukup mengecewakan empat laga kandang berujung kekalahan. Kami akan panggil semua orang, baik pelatih maupun pemain. Kami sudah bicara dengan pemain, bahwa tidak kali ini PSIS dalam situasi seperti ini," terang GM PSIS Semarang, Wahyu Winarto, Selasa (6/8/2019) malam.

"Musim lalu jauh lebih sulit, tapi bisa melewatinya. Kami meliburkan skuat selama satu hari dan saya minta pemain agar betul-betul memanfaatkan waktu dengan baik agar kembali fresh dan menatap ke depan dengan penuh energi positif," lanjut bos PSIS itu.

 

2 dari 2 halaman

Bagaimana Nasib Jafri Sastra?

Wahyu Winarto, atau yang akrab disapa Liluk, mengaku semua masih bisa terjadi. Mewakili manajemen PSIS, Liluk enggan menarik kesimpulan adanya pihak-pihak yang disalahkan atas keterpurukan tim.

"Tentunya akan kami putuskan dalam rapat evaluasi, artinya semua biar clear. Harus segera terpecahkan semua masalah ini. Kami juga tidak gegabah harus segera begini atau begitu. Formulanya harus tepat dan berhati-hati. Sekecil apa pun, spekulasi bisa muncul," katanya.

Menanggapi aksi protes yang dilancarkan para suporter, Liluk sangat mengapresiasi dan berterimakasih. Menurutnya, suara suporter menjadi cambuk bagi timnya untuk bisa berbenah dan terus melakukan evaluasi.

"Aksi suporter itu bukan sebuah tekanan yang anarkis, tapi wujud mereka mencintai tim ini agar lebih baik. Bahkan saya menghampiri mereka dan hanya butuh evaluasi. Kami menghargai tuntutan itu karena mereka masih peduli, sayang, dan tetap mendukung penuh skuat ini agar bangkit lagi," jelas Liluk.

Video Populer

Foto Populer