Sukses


Gol Penalti Makan Konate Bikin Permainan PSS Kacau

Bola.com, Malang - PSS Sleman menelan kekalahan terbesar di Shopee Liga 2019. Tim Elang Jawa tak berkutik dihajar empat gol tanpa balas oleh tuan rumah Arema di Stadion Kanjuruhan, Malang, Selasa (24/9/2019).

PSS Sleman, yang tampil cukup lengkap termasuk dengan trio asingnya, yakni Yevhen Bokhasvili, Brian Ferreira, dan Guilherme Batata, hanya sanggup bermain baik selama 20 menit pertama. Setelahnya, PSS tak dapat berbuat banyak.

Terutama setelah gol Arema yang dicetak Makan Konate pada menit ke-27. Gol Konate lahir melalui eksekusi penalti, setelah Batata kedapatan menyentuh bola dengan tangan di kotak terlarang.

Setelah gol Konate, Arema dengan mudahnya menambah tiga gol lagi. Melalui Ridwan Tawainella, Rifaldi Bawuo, dan Hanif Sjahbandi.

Pelatih PSS, Seto Nurdiyantoro, mengakui kekacauan timnya setelah gol penalti Konate.

"Untuk permainan kami sebenarnya lumayan, cukup mampu mengimbangi Arema. Setelah gol pertama Arema, membuat kami kacau hingga gol-gol lain kembali tercipta," kata Seto Nurdiyantoro setelah laga kontra Arema.

"Babak pertama sebenarnya ada beberapa peluang, jika menjadi gol saya rasa akan berbeda hasilnya. Dengan adanya penalti cukup mengganggu, dan setelahnya kami main tanpa pola, tidak ada organisasi," ucap Seto.

Pelatih berusia 45 tahun tersebut menyebut lini belakang timnya menjadi sorotan. Selain itu begitu mudahnya pemain kehilangan bola. Seto juga berjanji bakal lebih jeli untuk menentukan komposisi pemain PSS Sleman pada laga berikutnya.

2 dari 2 halaman

Ragukan Gol Keempat Arema

Seto turut mengomentari gol keempat Arema yang dicetak Hanif Sjahbandi, yang dinilainya cukup kontroversial. Bola hasil tendangan pemain Timnas Indonesia itu apakah sudah melewati garis atau belum.

Namun, terlepas dari hal tersebut, Seto mengakui Arema bermain lebih bagus dari tim asuhannya. Tiga gol pertama yang berhasil disarangkan menjadi bukti ketangguhan Arema.

"Gol keempat tadi saya masih meragukan sah atau tidak. Sudah terjadi, ya apa boleh lagi. Bisa menjadi evaluasi untuk kompetisi dan perangkat pertandingan soal teknologi garis gawang. Namun, saya mengakui Arema tampil baik dengan motivasi tinggi dan serangan balik yang bagus," ujarnya.

Video Populer

Foto Populer