Sukses


Brigata Curva Sud Batal Datang, Panpel Arema Tak Rugi

Bola.com, Malang - Suasana pertandingan Arema melawan PSS Sleman di Stadion Kanjuruhan, Kabupaten Malang pada Selasa (24/9/2019) agak panas, terutama di tribune penonton.

Suporter tuan rumah, Aremania, memberikan teror kepada tim tamu, PSS Sleman, sepanjang pertandingan. Atmosfer yang diciptakan suporter ini jadi satu di antara faktor tim tamu tak bisa bermain lepas dan kalah telak 0-4.

Di sisi lain, Aremania ternyata sudah menyiapkan beragam sindiran kepada kelompok suporter PSS, Brigata Curva Sud (BCS), yang sehari sebelumnya berencana hadir dan diberikan kuota 2.250 lembar tiket oleh panpel Arema.

Namun, mereka batal hadir karena Kepolisian tidak memberikan izin kepada kelompok suporter fanatik PSS tersebut. Alasannya, risiko gesekan suporter sangat besar setelah pernah bentrok dengan Aremania di Stadion Maguwoharjo, Sleman, pada laga pembuka Shopee Liga 1 (15/5/2019).

Di sisi lain, sebenarnya ada kerugian materi bagi panpel Arema. Mereka kehilangan pemasukan dari 2.250 tiket yang harusnya terjual ke BSC.

Jika dikalkulasi, seharusnya ada pemasukan Rp78,750 juta nilai tiket kategori ekonomi yang bisa didapat. Hanya, saat dikonfirmasi, ketua panpel Arema, Abdul Haris, merasa tidak ada kerugian di pihaknya.

"Sampai malam hari H-1, kami menunggu konfirmasi dari BCS. Karena tidak ada kabar, tiket itu dialokasikan untuk dijual. Pagi harinya kami menerima surat dari Kepolisian yang melarang mereka datang. Di sisi lain, tentu ada risiko sanksi jika nantinya ada gesekan di dalam stadion andaikan mereka datang," jelas Abdul.

2 dari 2 halaman

Insiden Keributan

Arema merasa trauma dengan banyaknya sanksi yang diterima musim ini. Di laga terakhir, mereka kembali dapat denda Rp75 juta karena ada pelemparan di tribune VIP kepada wasit setelah. pertandingan.

"Kami juga meminimalisasi adanya sanksi lagi," lanjut Abdul.

Kembali ke laga melawan PSS, pemasukan yang didapatkan panpel juga lumayan. Ada 17 ribu penonton yang hadir. Jumlah itu sudah bagus lantaran pertandingan dilangsungkan sore hari saat weekday.

Hanya, ada beberapa insiden keributan yang membuat beberapa suporter luka. Selain copet, ada juga korban pemukulan akibat salah sasaran karena ada beberapa orang yang dikira pendukung PSS Sleman.

"Kami langsung lakukan perawatan untuk korban yang luka. Ada yang dibawa ke rumah sakit terdekat, ada juga di mini ICU Stadion Kanjuruhan," ucap Abdul Haris.

Video Populer

Foto Populer