Sukses


Wawancara Budi Sudarsono: Tak Minder Meski Jadi Pelatih Debutan di Liga 1 2020

Bola.com, Kediri - Menjelang lanjutan Shopee Liga 1 2020 manajemen Persik Kediri membuat kejutan besar.

Pengurus melakukan perombakan di jajaran kepelatihan. Presiden klub Abdul Hakim Bafagih memilih Budi Sudarsono untuk menggantikan Joko Susilo sebagai pelatih kepala.

Dukungan dan keraguan pun mengiringi kembalinya sosok berjulukan Si Piton ini. Suporter mendukung pria kelahiran Ngino, Plemahan, Kabupaten Kediri ini, karena Budi Sudarsono salah satu legenda Persik dan pantas untuk kembali ke pelukan Macan Putih.

Sementara publik meragukan kualitas Budi Sudarsono yang pengalamannya jauh di bawah Joko Susilo. Budi belum pernah jadi pelatih kepala di klub Liga 2 maupun tim kasta tertinggi di Indonesia. Mantan striker Persebaya dan Persija masih mengantongi lisensi pelatih A AFC.

Kendati begitu, Budi Sudarsono sedikit pun tak merasa minder bersaing dengan pelatih klub-klub Liga 1 yang reputasinya berada di atasnya. Berikut wawancara Bola.com dengan mantan penyerang Timnas Indonesia ini.

Video

2 dari 3 halaman

Tidak Minder

Bagaimana ceritanya Anda dipilih pengurus menggantikan Joko Susilo sebagai pelatih Persik musim ini?

Pertama, saya mengucap syukur kepada Allah SWT dengan jabatan ini. Saya percaya ini takdir yang telah ditetapkan Allah SWT untuk saya.Kronologisnya, manajemen menghubungi saya untuk membantu Persik. Alasannya, karena coach Joko Susilo naik sebagai Direktur Teknik dan ingin fokus sebagai instruktur pelatih Nasional. Saya akan menjaga amanah ini dengan bekerja keras untuk Persik.

Anda pelatih kedua berlisensi A AFC setelah Hendri Susilo di Persiraja. Apakah Anda tak minder dengan pelatih klub lain yang reputasinya lebih mentereng?

Saya malah merasa terhormat bisa bersaing dan adu taktik dengan pelatih-pelatih hebat itu. Jika ingin maju, saya harus buang jauh perasaan minder itu. Sehingga saya punya kepercayaan diri sebagai pelatih Persik. Saya kira posisi pelatih seperti saat saya masih aktif bermain. Ketika jadi pemain, saya tak pernah minder. Begitu pula sekarang.

Publik Kediri meragukan kemampuan Anda, karena Anda belum memiliki pengalaman menangani klub Liga 1. Tanggapan Anda?

Keraguan publik itu wajar, jika mereka melihat dari pengalaman saya yang masih minim. Insyaallah, saya akan menjawab keraguan itu dengan prestasi. Yang jelas, saya masih harus banyak belajar. Dan, kesempatan ini saya akan manfaatkan sebaik mungkin.

Apakah Anda siap menerima hujatan publik, jika gagal memberi prestasi di Persik?

Apalagi Anda asli dari Kediri.Saya sudah puluhan tahun berkarir di sepakbola. Selama itu pula, saya sering melihat pelatih dipecat di tengah jalan. Jadi saya pun siap menerima hujatan bila gagal. Itu sudah jadi risiko profesi. Saya malah termotivasi ingin memberi yang terbaik untuk Persik dan publik Kediri. Karena sebagai warga Kediri, saya punya tanggung jawab moral kepada publik.

3 dari 3 halaman

Target

Sebagai pelatih, Anda mau bawa ke mana Persik nanti?

Saya ingin membawa Persik ke prestasi tertinggi. Saya juga telah melakukan perubahan cara bermain tim ini. Saya akan membuat Persik tampil lebih agresif dan lebih baik.

Beban Anda musim ini ringan. Karena tak ada degradasi. Menurut Anda?

Saya mau menerima tawaran Persik bukan karena tak ada degradasi. Ada degradasi pun, saya akan ambil tawaran itu. Karena saya suka tantangan.

Jika nanti Persik berada di papan bawah, apakah Anda tak khawatir itu berpengaruh pada karir berikutnya?

Saya sama sekali tak mengkhawatirkan soal itu. Saya mengalir saja. Saya yakin jika sudah bekerja maksimal, tentu hasilnya pun akan optimal.

Kekuatan Persik berkurang dengan keluarnya dua pemain asing di Liga 1 nanti. Komentar Anda?

Saya akan tetap maju dan tak gentar dengan keadaan ini. Saya yakin dengan para pemain Persik. Apalagi tim ini mayoritas diisi pemain asli Kediri, jadi saya tahu kualitas mereka. Saya pikir bukan Persik saja yang mengalami kendala ini. Jadi tak ada yang perlu ditakutkan dengan keluarnya dua pemain asing itu.

Bagaimana Anda melihat materi Persik tahun ini?

Bagi saya tanpa degradasi juga menguntungkan karena saya berani menurunkan pemain muda agar jam terbang mereka bertambah. Proyeksi para pemain itu untuk musim 2021. Jadi tahun ini kesempatan kami untuk mematangkan para pemain muda Persik.

Video Populer

Foto Populer