Sukses


Suporter Persiraja Merasa Heran Shopee Liga 1 Tak Dapatkan Izin dari Kepolisian

Bola.com, Jakarta - Suporter Persiraja Banda Aceh yang tergabung dalam SKULL (Suporter Kutaraja Untuk Lantak Laju) mengaku heran, perhelatan Shopee Liga 1 2020 tidak mendapatkan izin dari kepolisian.

Hal itu disampaikan Wakil Ketua Bidang Sekretariatan SKULL, Teuku Muffri. Menurut pria yang juga sering menjadi dirigen tersebut, seharusnya Shopee Liga 1 bisa berjalan seperti kompetisi di negara tetangga, yakni Malaysia dan Thailand.

Akibat tidak mendapatkan izin dari Polri, PSSI dan PT Liga Indonesia Baru (LIB) memutuskan untuk kembali menunda Liga 1 hingga Februari 2021. Namun, masih belum bisa dipastikan apakah kompetisi benar-benar bisa dilanjutkan.

"Tidak masuk akal sama sekali (tidak mendapatkan izin dari Polir), karena liga di lanjutkan dengan tanpa penonton. Di sisi lain Pilkada yang menyedot jutaan massa dibolehkan. Kami sungguh tidak mengerti di mana letak pengaruh pandemi COVID-19 dengan di lanjutkan liga bergulir," kata Teuku Muffri kepada Bola.com, Jumat (20/11/2020).

Menurut Teuku Muffri, ditundanya kompetisi membuat sejumlah masyarakat Aceh kecewa. Pasalnya, musim ini adalah untuk pertama kalinya Persiraja Banda Aceh kembali berlaga di kasta teratas kompetisi sepak bola Indonesia.

Dalam beberapa tahun terakhir, Persiraja lebih sering tampil di Liga 1. Selain itu, ketika kompetisi dihentikan, Persiraja sedang dalam performa terbaik.

Tim berjuluk Laskar Rencong itu berhasil meraih dua hasil imbang dan satu kemenangan, dari tiga pertandingan yang sudah dijalani di Shopee Liga 1 2020. Saat ini, Persiraja bercokol diperingkat tujuh dengan koleksi lima poin.

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini

2 dari 3 halaman

Animo Masyarakat Aceh Tinggi

Pencapaian Persiraja Banda Aceh dari tiga pertandingan itulah yang membuat animo masyarakat Aceh naik drastis dalam mendukung tim kesayangannya. Sayangnya, liga harus ditunda dan sampai saat ini belum ada kejelasan karena terganjal izin dari Polri.

"Yang pasti kami sangat kecewa, pada saat tim sudah melakukan persiapan yang maksimal, sudah berangkat, tiba-tiba gagal lanjut liga-nya," ujar Muffri.

"Animo masyarakat Aceh yang mengebu-gebu setelah penantian panjang untuk melihat Persiraja di Liga 1, akhirnya harus kecewa melihat ketidakadilan pemerintah dalam soal izin ini," lanjutnya.

 

3 dari 3 halaman

Suporter Juga Dirugikan

Dampak dari ditundanya kompetisi yang hingga kini belum ada kejelasan, menurut Teuku Muffri sangat terasa dialami oleh SKULL. Padahal, kelompok suporter tersebut sudah dibangun dengan banyak pengorbanan pikiran dan tenaga demi mendukung Persiraja.

"Kami rugi total, bukan saja secara materi, tapi juga secara kepercayaan dari masyarakat. Pada saat Persiraja lolos Liga 1, masyarakat Aceh berbondong-bondong mendaftar menjadi anggota resmi SKULL," kata Muffri.

"Tiba-tiba cuma sekali sempat nonton (laga kandang), sedangkan KTA (Kartu Tanda Anggota) resmi yang sudah kami cetak hingga kini belum sempat kami bagikan, karena di stopnya liga, termasuk atribut resmi kami."

"Langsung animo masyarakat buyar, apalagi dari pihak aparel, malah mereka tentunya rugi banyak, karena jersey batal terjual," tambahnya.

Video Populer

Foto Populer