Sukses


7 Eks Arema yang Kini Berstatus Pemain Paling Tua di Klub Lain

Bola.com, Malang - Arema dalam perjalanannya di dunia sepak bola Indonesia kerap melahirkan pemain berkualitas maupun diperkuat oleh bintang-bintang sepak bola yang terkemuka. Bahkan banyak jebolan dan mantan pemain Singo Edan yang mampu menjadi pesepak bola hingga usia yang cukup senja.

Bahkan tak sedikit dari mantan pemain Arema yang kini masih aktif bermain dan menjadi pemain tertua di klub masing-masing.

Dalam hitungan Bola.com, setidaknya ada tujuh pemain yang pernah memperkuat Singo Edan dan kini terdaftar sebagai pemain paling tua di klub yang mereka bela pada Shopee Liga 1.

Tujuh pemain tersebut sempat membela Arema dalam kurun waktu satu dekade terakhir, seperti Zulkifli Syukur, Hamka Hamzah, dan Ahmad Bustomi.

Sayangnya aksi mereka sebagai pemain-pemain senja di klub masing-masing harus sedikit tertunda lantaran lanjutan Shopee Liga 1 baru akan kembali bergulir pada Februari 2021.

Satu yang menarik, meski sudah masuk kategori pemain gaek, mereka bisa menjaga kondisi fisik dan teknik. Nama-nama itu masih mampu bersaing dengan deretan pemain muda saat ini.

Siapa saja eks Arema yang menjadi pemain tertua di klub saat ini? Berikut ulasannya.

Video

2 dari 8 halaman

Zulkifli Syukur

Pemain yang berposisi sebagai bek kanan ini mendapatkan puncak kariernya bersama Arema. Tepatnya pada musim 2010. Zulkifli ikut membawa Singo Edan menjadi juara Indonesia Super League pada saat itu.

Satu dekade berselang, kini ia memasuki usia 36 tahun dan menjadi yang tertua di skuat PSM Makassar.

Sampai saat ini, Zulkifli masih belum memutuskan pensiun. Dia merasa masih bisa bermain untuk tim kampung halamannya, PSM.

Kendati demikian, bekal sebagai pelatih profesional sudah disiapkannya. Sekarang, Zulkifli memegang lisensi kepelatihan B AFC.

Selanjutnya, ia ingin mengikuti kursus kepelatihan A AFC. Namun, ia masih enggan melatih dalam waktu dekat. Lisensi itu menjadi bekalnya nanti ketika memutuskan untuk gantung sepatu.

3 dari 8 halaman

Fabiano Beltrame

Bek kelahiran Brasil yang kini sudah menjadi Warga Negara Indonesia ini pernah membela Arema pada musim 2015. Berbagai gelar juara turnamen dipersembahkannya untuk Singo Edan ketika itu.

Sayang, kompetisi QNB League ketika itu berhenti pada awal musim. FIFA menjatuhkan sanksi pembekuan sepak bola Indonesia pada 2015.

Sekarang, Fabiano Beltrame sudah berusia 38 tahun, sudah termasuk uzur untuk ukuran pesepak bola. Tapi, ia masih membela klub sebesar Persib Bandung.

Namun, memang Fabiano tak lagi menjadi pilihan utama. Fabiano menjadi pelapis duet Victor Igbonefo dan Nick Kuipers. Sejak bergabung bersama Persib pada 2019, bek berpostur besar ini justru mulai tenggelam.

Musim lalu ia hanya ikut berlatih tanpa bisa dimainkan karena kuota pemain asing sudah penuh sementara proses naturalisasinya belum selesai.

Namun, saat ini dia sudah mengantongi paspor Indonesia, sayangnya kompetisi terhenti dan Persib punya duet tangguh dengan hadirnya Igbonefo dan Kuipers.

4 dari 8 halaman

Herman Dzumafo

Striker naturalisasi Indonesia kelahiran Kamerun ini menjadi satu di antara beberapa pemain tertua di Liga 1 saat ini. Ia hanya selisih satu tahun dari Ismed Sofyan yang menjadi pemain tertua di Shopee Liga 1 2020.

Dzumafo membela Arema pada musim 2012. Ia direkrut Singo Edan dari PSPS Pekanbaru pada tengah musim.

Namun, pengalaman itu menjadi titik balik kariernya. Ia tampil apik dalam 17 laga dan mencetak enam gol. Kontribusinya membuat Arema selamat dari jerat degradasi pada saat itu.

Musim berikutnya, Dzumafo dikontrak tim besar, Persib Bandung. Pada usia 40 tahun, Dzumafo masih bermain untuk tim papan atas, Bhayangkara FC.

Ia tak lagi punya kecepatan, tapi sebagai targetman, posturnya yang kukuh mampu melindungi bola dengan tenang di depan gawang lawan. Hal itulah yang membuatnya belum memutuskan untuk gantung sepatu.

5 dari 8 halaman

Hamka Hamzah

Hamka Hamzah menjadi seorang pemain lokal dengan nama besar yang sampai saat ini belum memutuskan untuk gantung sepatu. Sekarang ia menjadi pemain tertua di Persita Tangerang dengan usia 36 tahun.

Hamka Hamzah membela Arema pada musim 2016 dan 2018 hingga 2019. Kepemimpinan yang bagus menjadi kelebihan pemain yang satu ini.

Meski sudah termakan usia, Hamka tetap dipercaya menjadi kapten tim dan disegani striker lawan.

Sebenarnya, stoper kelahiran Makassar ini sudah mulai berpikir pensiun di Arema FC pada musim lalu. Dia memiliki rencana meniti karier kepelatihan dengan tim akademi Arema. Lisensi kepelatihan pun sudah diambil.

Namun, keputusan itu dianulir karena Arema melakukan pergantian pelatih dan Hamka mendapatkan tawaran dari Persita Tangerang yang bermarkas di dekat rumahnya di Jakarta. Hamka menerimanya dengan pertimbangan bisa berkumpul dengan istri dan anaknya setiap hari.

Sekarang, ia tetap menjadi palang pintu sekaligus kapten Persita Tangerang.

6 dari 8 halaman

Ahmad Bustomi

Ahmad Bustomi sempat mengalami cedera lutut dan bermain di kasta kedua kompetisi Indonesia bersama Mitra Kukar. Namun, musim ini Ahmad Bustomi kembali ke kasta tertinggi dan memilih Persela Lamongan sebagai klub barunya.

Bustomi mendapatkan masa keemasan karier di Arema. Ia masuk dalam skuat juara Indonesia Super League 2010. Setelah itu Bustomi kembali pada 2014 hingga 2017.

Tidak terasa, kini Bustomi menjadi pemain tertua di Persela Lamongan dengan usia 35 tahun. Sayang, kompetisi harus tertunda hingga awal 2021. Padahal Bustomi selalu mendapatkan kesempatan bermain dalam tiga laga awal Liga 1. Artinya, kontribusinya dibutuhkan oleh Persela.

Meski belum memutuskan pensiun, Bustomi sudah merancang rencana setelah pensiun nanti bakal melanjutkan kariernya sebagai pelatih. Sekarang, dia memegang lisensi kepelatihan C AFC.

7 dari 8 halaman

Dwi Kuswanto

Kiper Arema FC pada musim 2017 ini sekarang menjadi pemain tertua di Persikabo. Dwi sudah berusia 35 tahun. Namun, posisi sebagai penjaga gawang membuat kariernya bisa bertahan hingga beberapa tahun ke depan. Apalagi sekarang ia masih menjadi kiper utama Persikabo.

Karier Dwi mulai naik setelah menggantikan posisi Kurnia Meiga sebagai kiper utama Arema pada musim 2017. Meski hanya tampil dalam sembilan laga, namanya melambung.

Setelah itu, dua musim beruntun ia menjadi kiper utama Persela Lamongan. Meski posisinya sebagai kiper, tak jarang ia membina para pemain muda di klub untuk berlatih tambahan. Kemungkinan besar setelah pensiun dia akan melanjutkan kariernya di dunia kepelatihan.

8 dari 8 halaman

Dian Agus Prasetyo

Kebersamaannya dengan Arema sangat singkat. Pada musim 2012, Dian Agus dikontrak menjadi kiper utama Arema, tapi dia terimpa sial.

Baru bermain satu kali, cedera patah tulang kering dialami Dian Agus, sehingga ia harus beristirahat selama satu musim penuh. Setelah sembuh, dia tidak lagi kembali ke Arema.

Petualangannya berlanjut ke Barito Putera, Sriwijaya FC, Mitra Kukar, dan Persela Lamongan. Sekarang, Dian menjadi pemain tertua di Persik Kediri dengan usia 35 tahun.

Sebenarnya Dian sempat digadang-gadang menjadi kiper tangguh di Indonesia. Panggilan Timnas Indonesia di kelompok usia dan senior sudah dirasakannya, tapi cedera beberapa kali menjadi kendala.

Video Populer

Foto Populer