Sukses


Cerita Danilo Fernando, Tinggalkan Orang Tua dan Raih Kesuksesan di Indonesia

Bola.com, Sleman - Sepak bola Indonesia Indonesia pada pertengahan era 2000-an, pernah memiliki seorang pemain asing dengan kemampuan yang mengagumkan. Dia adalah Danilo Fernando, legiun asing asal Brasil yang pernah mengenyam sukses di beberapa klub Indonesia.

Ia lahir di Piracicaba, wilayah Sao Paulo, Brasil pada 8 Juni 1979. Danilo bermain sebagai seorang gelandang serang yang dikenal memiliki daya jelajah tinggi dan kemampuan tendangan geledek yang memaksa kiper lawan mati kutu. Perannya begitu sentral bagi klub yang ia bela.

Tercatat ia pernah membawa tiga tim berbeda keluar sebagai juara Liga Indonesia. Mulai dari Petrokimia Putra Gresik di tahun 2002, Persebaya Surabaya tahun 2005, dan Persik Kediri di musim 2006. Ketiga klub tersebut ia antarkan menjadi juara.

Menengok jauh ke belakang dalam perjalanan kariernya, proses yang dilalui Danilo Fernando tidaklah mudah, cukup panjang. Hal itu ia ceritakan dalam tayangan YouTube PSS Sleman. Meski berasal dari Brasil, ia justru lama bermain di luar negeri ketimbang negaranya sendiri.

Danilo Fernando mengaku berasal dari desa di Piracicaba, dengan membutuhkan waktu tempuh dua jam dari pusat Kota Sao Paulo. Sejak masa kecil hingga remaja sering ia habiskan waktu dengan bermain bola. Bakat olah bola secara murni ia dapatkan lewat bermain di kampung.

Hingga akhirnya ia berani membulatkan tekad fokus pada sepak bola ke level yang lebih tinggi. Termasuk ikut di akademi bermain di level kasta kedua dan ketiga, sampai ia harus merantau ke luar negeri, meninggalkan kedua orang tuanya.

Klub Belanda, Fortuna Sittard menjadi tim luar negeri pertama yang ia singgahi, sebelum ia kembali ke Brasil, dan mengadu nasib di Indonesia yang membuatnya semakin sukses.

"Setelah belajar di akademi Brasil, saya punya kesempatan main di luar negeri dan 1998 Belanda, meski setelah itu kembali ke Brasil, dan main di bebeeapa klub," terang Danilo Fernando dalam podcast PSS, Selasa (8/12/2020).

 

Video

2 dari 2 halaman

Dukungan Orang Tua

Cukup singkat kiprahnya di negara sendiri, atau hanya sekitar dua tahun saja. Lantas ia datang ke Indonesia di tahun 2002 dan langsung mempersembahkan gelar juara bagi Petrokimia Putra Gresik. Kariernya semakin mengkilap hingga ke sejumlah tim besar lainnya.

"Sejak kecil sudah jadi cita-cita saya di sepak bola, ada dukungan penuh dari orang tua. Bagi saya perlu tertanam mental yang kuat, meski harus meninggalkan orang tua saya, merantau ke negara lain," ungkapnya.

Bagi Danilo, disebutnya tidak ada perbedaan yang mencolok antara kultur sepak bola di negaranya dengan di Indonesia. Ia yakin sepak bola Indonesia memiliki masa depan cerah layaknya di Brasil, lantaran banyaknya kesamaan yang dimiliki.

"Tidak ada perbedaan terlalu jauh, karena Indonesia dan Brasil sama-sama gila bola, sama situasi dan lingkungannya. Di mana area kosong bisa digunakan main bola. Cuma perbedaan klub pada strukturnya sudah lebih ke arah Industri, Indonesia juga mulai mengikuti," jelas Danilo Fernando.

Video Populer

Foto Populer