Sukses


Pandemi COVID-19 Tak Boleh Jadi Halangan Bagi Pembinaan Pemain Muda Indonesia

Bola.com, Solo - Pandemi COVID-19 sangat mengganggu aktivitas masyarakat, termasuk sepak bola. Kompetisi Liga Indonesia profesional hingga amatir vakum berbulan-bulan.

Situasi ini membawa dampak bagi para generasi sepak bola Indonesia. Meski demikian, sekolah sepak bola (SSB) yang tersebar di berbagai daerah, mulai aktif berlatih dan memainkan berbagai turnamen mini.

Di wilayah Kabupaten Sleman, saat ini terdapat 20 SSB yang masih aktif dan terus melakukan pembinaan. Meski sempat terhenti, siswa SSB sudah berlatih kembali sejak Oktober 2020 dengan memberlakukan protokol kesehatan yang ketat.

Seperti yang dilakukan oleh salah satu penggiat sepak bola usia dini asal Sleman, Ariono. Ia merupakan pemilik SSB Bintang Putra Melati, Kabupaten Sleman yang tidak berhenti mengasah potensi dan bakat anak didiknya di berbagai kelompok umur.

Menurut Ariono, pembinaan usia dini tidak boleh terhenti dengan situasi sulit di masa pandemi COVID-19 seperti sekarang ini. Ia menegaskan pelaku sepakbola di SSB tidak menyerah, tetap bersemangat melakukan pembinaan.

"Di masa sebelum pandemi terjadi, kita tetap melakukan pembinaan bagi anak-anak yang mempunyai hobi bermain sepak bola. Bermimpi menjadi pemain yang baik. Semangat itu hendaknya tetap terjaga," terang Ariono kepada Bola.com, Selasa (12/1/2021).

Saksikan video pilihan berikut ini:

2 dari 2 halaman

Peran SSB

Baginya, prestasi sebuah tim sepak bola sangat tergantung dari kualitas pemain di dalam tim tersebut. Sedangkan pemain yang berkualitas membutuhkan keterampilan atau teknik bermain, kondisi fisik, kemampuan taktik dan mental yang baik.

"Berbagai kemampuan tersebut akan dapat dimulai dari usia muda yakni tujuh hingga 17 tahun dan masuk usia senior. Di sinilah peran SSB menjadi krusial, sangat strategis dalam menentukan kemajuan prestasi sepak bola Indonesia," tegasnya.

Video Populer

Foto Populer