Sukses


Menghitung Peluang Persik di Grup C Piala Menpora 2021 : Siap Buat Kejutan Meski Dikeroyok Jawa Timur Connection

Bola.com, Kediri - Persik merupakan satu-satunya tim promosi dari Liga 2 2019 yang menghuni Grup C di Piala Menpora 2021 yang bakal dihelat di Stadion Si Jalak Harupat Soreang, Bandung.

Grup ini dihuni lima kontestan. Uniknya, empat klub yakni Persebaya, Madura United, Persela, dan Persik berasal dari Jawa Timur atau Jatim. PSS Sleman pun akan dikeroyok Jatim Connection.

Soal persiapan kiprah Persik di turnamen pramusim ini tergolong compang-camping. Kabar terakhir, kiper yang berjasa mengantar Macan Putih juara Liga 2 2019, Junaidi Bachtiar dikabarkan mundur dari tim.

Di ajang pemanasan ini, Persik hanya ditangani Alfiat. Dari sisi lisensi, pelatih ini masih di bawah empat peserta lainnya. Namun soal prestasi, kredibilitas Alfiat boleh diadu. Karena ia sosok yang sukses membangkitkan Persik meraih juara beruntun: Liga 3 2018 dan juara Liga 2 2019.

Soal materi pemain, Persik juga kalah mentereng. Ini tak lepas dari misi manajemen yang ingin memberdayakan potensi asli Kediri dalam tim ini. Beberapa pemain yang sempat berjasa mengantarkan tim promoso ke Liga 1 pun kembali mewarnai skuad ini.

Ada Wimba Sutan Fenosa, striker senior yang jadi pahlawan saat tampil di babak semifinal dan final Liga 2 2019 di Bali. Konon, penyerang Qischil Gandrum Minny juga merapat. Termasuk pula Andre Agustiar yang beberapa musim terakhir merantau ke Mitra Kukar.

 

 

Saksikan Video Pilihan Kami:

2 dari 2 halaman

Minimalis tapi Optimistis

Meski terkesan minimalis, sejatinya Persik optimistis mengarungi pertarungan nanti. Jika menilik calon lawan yang berasal satu provinsi, kepercayaan diri Faris Aditama dkk. sangat tinggi.

Jika menoleh ke belakang, grup ini ibarat pergelaran Piala Gubernur Jatim. Nah, Persik yang pernah meraih lima gelar Piala Gubernur Jatim tentu saja sangat yakin bisa melewati fase grup nanti.

Prestasi level Jatim ini hanya bisa disaingi Persela. Tim yang sama-sama amburadul setelah ditinggalkan pelatih Nilmaizar dan pelatih kiper Erick Ibrahim.

Penunjukkan Alfiat sebagai nakhoda sangat tepat. Karena dia paham betul kualitas dan karakter pemain Persik saat ini. Bahkan diyakini permainan Persik akan kembali ke karakter aslinya dengan bola-bola pendek, cepat, dan agresif.

Di tangan Alfiat selama 2018 dan 2019, Persik tak hanya menyabet gelar juara. Tapi juga melahirkan pemain hebat. Pada gelaran Liga 3 2018 lalu, kapten tim Galih Akbar menyabet predikat Pemain Terbaik.

Septian Bagaskara juga menasbihkan diri jadi pencetak gol terbanyak. Pada Liga 2 2019, Taufiq Febriyanto yang saat ini hijrah ke Persita, dinobatkan sebagai Pemain Terbaik.

Tak pelak lagi, Persebaya, Madura United, Persela, dan PSS haram memandang sebelah mata faktor psikologis yang dimiliki Persik ini. Persik sebagai kuda hitam malah bisa jadi batu sandungan langkah keempat tim lainnya.

Video Populer

Foto Populer