Sukses


Konsekuensi Pemain Berkarier di Luar Negeri: Kualitas Meningkat, Sulit Pulang untuk Timnas Indonesia

Bola.com, Jakarta - Kini begitu banyak pemain-pemain sepak bola Indonesia yang mendapatkan kesempatan berkarier di luar negeri. Para andalan di Timnas Indonesia, seperti Egy Maulana Vikri, Witan Sulaeman, dan Asnawi Mangkualam Bahar, mulai meniti karier bersama klub luar negeri.

Keberhasilan para pemain Timnas Indonesia menembus pasar luar negeri membuat kesempatan pesepak bola Tanah Air untuk menempa batas kemampuan diri makin terbuka sehingga level permainan mereka pun bisa menjadi lebih baik.

Mundur beberapa tahun ke belakang ada pemain-pemain Indonesia yang menimba pengalaman di klub luar negeri yang ada di Asia Tenggara.

Sebut saja Evan Dimas Darmono, Ilham Udin Armaiyn, Saddil Ramdani, Achmad Jufriyanto, dan Syahrian Abimanyu yang berkiprah di Malaysia. Kemudian ada Victor Igbonefo, Ryuji Utomo, Yanto Basna, dan Todd Rivaldo Ferre yang berkarier di Thailand.

Setelah itu, perkembangan karier pemain lain makin membanggakan. Semua dimulai ketika Egy Maulana Vikri dikontrak oleh klub Polandia, Lechia Gdansk.

Kemudian rekannya, Witan Sulaeman, menyusul dengan memperkuat klub Serbia, FK Radnik Surdulica. Menariknya, kini kedua sahabat itu akan bermain bersama di klub Slovakia, FK Senica.

Bek sayap Timnas Indonesia, Asnawi Mangkualam Bahar, sejak musim lalu sudah menembus Liga Korea Selatan dengan bergabung bersama Ansan Greeners. Dalam perkembangannya, makin banyak pemain Indonesia yang sudah mulai dilirik klub luar negeri dan bakal menyusul rekan-rekannya.

Satu hal yang pasti, berkarier di luar negeri, terutama di klub-klub yang berada di luar Asia Tenggara, akan memberikan peningkatan kualitas dalam permainan para pemain tersebut. Logikanya, para pemain tersebut akan menjadi aset yang kemudian bakal menjadi kekuatan bagi Timnas Indonesia.

Namun, di balik peningkatan kualitas tersebut, akan ada konsekuensi yang juga harus dihadapi oleh para pemain tersebut dan tentunya dihadapi oleh Timnas Indonesia. Apakah konsekuensi itu?

2 dari 5 halaman

Konsekuensi bagi Timnas Indonesia

Contoh konsekuensi yang paling mudah dilihat adalah pengalaman Egy Maulana Vikri yang akhirnya harus absen dalam sejumlah turnamen yang diikuti oleh Timnas Indonesia, termasuk tim kelompok umur di mana ia sempat diharapkan bisa membela tim U-22 di sejumlah turnamen.

Satu hal yang pasti terjadi adalah klub pemilik sang pemain tidak akan dengan mudah memberikan izin untuk bergabung dengan Timnas Indonesia. Terutama jika tanggal pelepasan bukanlah bertepatan dengan pekan jeda internasional FIFA Matchday.

Contoh terdekat adalah Piala AFF U-23 2022 yang akan digelar di Kamboja pada 14 higga 26 Februari 2022. Setelah membawa Timnas Indonesia berlaga di Piala AFF 2020, kini Shin Tae-yong harus mempersiapkan tim untuk turun di kompetisi kelompok umur itu.

Timnas Indonesia U-23 harus menurunkan komposisi terbaik, mengingat Tim Garuda Muda adalah juara bertahan setelah menjuarai Piala AFF U-22 2019. Shin Tae-yong pun mempertahankan sebagian besar pemain muda di Piala AFF 2020 untuk dibawa ke Kamboja.

Sayangnya, sebagai bagian dari konsekuensi bermain di luar negeri, sejumlah pemain tidak akan bisa ikut bergabung dalam turnamen yang digelar Februari 2022 itu. Sebut saja Elkan Baggott, Egy Maulana Vikri, Witan Sulaeman, dan Asnawi Mangkualam. Keempatnya tak akan bergabung dengan tim Garuda Muda lantaran kompetisi tak masuk dalam FIFA Matchday.

Dengan absennya para pemain berkualitas yang berkarier bersama klub luar negeri non-Asia Tenggara, tentu Timnas Indonesia akan mengalami perubahan yang cukup besar. Tapi, tetap ada sisi positif yang bisa diambil oleh Shin Tae-yong dari hal ini.

3 dari 5 halaman

Kesempatan bagi Pemain Muda Lagi

Sisi positif dari absennya para pemain berlabel Timnas Indonesia yang berkarier di luar negeri adalah, munculnya peluang bagi pemain-pemain muda yang sebelumnya tidak masuk dalam skuad Piala AFF 2020 untuk bisa bergabung dalam Tim Garuda Muda di Piala AFF U-23 2022.

Sejumlah pemain muda jebolan akademi milik klub BRI Liga 1 mendapatkan kesempatan dari Shin Tae-yong. Sebut saja Bayu Fiqri dari Persib Bandung dan Achmad Figo dari Arema FC. Keduanya merupakan jebolan akademi klub yang kini masuk dalam skuad utama.

Kemudian ada Sani Rizki dari Bhayangkara FC yang juga merupakan bagian dari skuad Timnas Indonesia U-22 ketika menjuarai Piala AFF U-22 2019. Lalu ada Marselino Ferdinan yang cemerlang bersama Persebaya Surabaya di BRI Liga 1 dan Ronaldo Kwateh dari Madura United.

Bagi para pemain tersebut, ini merupakan kesempatan langka bagi mereka untuk bisa membuktikan kualitas sekaligus mendapatkan pengalaman bertanding di level internasional. Harapannya, para pemain ini bisa memberikan performa terbaik seperti yang mereka perlihatkan di klub ketika tampil untuk Tim Garuda.

 

4 dari 5 halaman

FIFA Matchday Kontra Timor Leste Jadi Ujian

Kehadiran pemain-pemain baru tersebut, yang bergabung bersama pemain-pemain lain yang sebelumnya tampil di Piala AFF 2020, akan diuji dalam sebuah laga persahabatan internasional pada 27 dan 30 Januari mendatang.

Timnas Indonesia akan menjalani dua laga FIFA Matchday menghadapi Timor Leste pada tanggal tersebut.

Selain untuk menambah poin dan memperbaiki peringkat di ranking FIFA, dua pertandingan uji coba tersebut akan menjadi sarana bagi para pemain muda, khususnya yang akan berlaga di Piala AFF U-23 2022, untuk bisa memperlihatkan kualitasnya dan mengaplikasikan hasil latihan di bawah asuhan Shin Tae-yong.

Dari pemain-pemain yang ada dalam skuad tersebut, nantinya Shin Tae-yong akan memilih siapa saja pemain yang akan diberikan kepercayaan olehnya untuk membela Timnas Indonesia U-23 di Kamboja.

5 dari 5 halaman

Skuad Timnas Indonesia untuk Hadapi Timor Leste

Kiper: Nadeo Argawinata (Bali United), Ernando Ari (Persebaya Surabaya), Syahrul Trisna (Persikabo 1973), Adi Satryo (Persik Kediri)

Bek: Fachruddin Aryanto (Madura United), Alfeandra Dewangga (PSIS Semarang), Elkan Baggott (Ipswich Town U-23), Rizky Ridho (Persebaya Surabaya), Pratama Arhan (PSIS Semarang), Edo Febriansyah (Persita Tangerang), Rizky Dwi Febrianto (Arema FC), Bayu Fiqri (Persib Bandung), Achmad Figo (Arema FC)

Gelandang: Evan Dimas (Bhayangkara FC), Ricky Kambuaya (Persebaya Surabaya), Rachmat Irianto (Persebaya Surabaya), Irfan Jaya (Bali United), Ramai Rumakiek (Persipura Jayapura), Yabes Roni (Bali United), Syahrian Abimanyu (Persija Jakarta), Sani Rizki (Bhayangkara FC), Marselino Ferdinan (Persebaya Surabaya), Terens Puhiri (Borneo FC)

Penyerang: Dedik Setiawan (Arema FC), Hanis Saghara (Persikabo 1973), Muhammad Rafli (Arema FC), Ronaldo Kwateh (Madura United)

Video Populer

Foto Populer