Sukses


7 Kakak Beradik di Sepak Bola Indonesia: Lebih Moncer Mana Nih?

Bola.com, Jakarta - Bukan fenomena aneh menemukan lebih dari satu keluarga berkecimpung dalam profesi yang sama. Di sepak bola, khususnya Liga Indonesia, ada sejumlah pemain yang tercatat sebagai saudara kandung.

Yang paling terkenal tentu Indra Kahfi Ardhiyasa dan Andritany Ardhiyasa. Keduanya adalah satu di antara klan tersukses selain keluarga Lestaluhu di Liga Indonesia.

Klan Ardhiyasa berhasil mengumpulkan dua gelar Liga 1 sejak 2017. Indra Kahfi mempersembahkannya untuk Bhayangkara Solo FC pada 2017, sementara Andritany merengkuhnya bersama Persija Jakarta setahun berselang.

Andritany baru mempersembahkan gelar Piala Menpora 2021 untuk Persija.

Sebagai pemain, karier Andritany lebih kinclong dibanding kakaknya. Kiper berusia 30 tahun itu sempat menjadi anggota tetap Timnas Indonesia dan kerap didapuk sebagai kapten tim.

Sementara itu, Indra Kahfi hanya dikenal sebagai pemain Bhayangkara Solo FC. Statusnya sebagai polisi terkadang membuatnya harus menghabiskan waktu di luar lapangan. Belakangan, pemain berusia 35 tahun itu juga sering dilanda cedera.

Selain Andritany dan Indra Kahfi, siapa lagi kakak beradik di yang pernah atau masih berkancah di Liga Indonesia? Berikut ini adalah ulasannya.

2 dari 7 halaman

Gian Zola dan Beckham Putra

Belum juga Gian Zola mekar, Beckham Putra telah lahir. Saat nama pertama masih berusia 21 tahun, sosok kedua sudah berhasil mencuri perhatian.

Gian Zola dan Beckham Putra adalah kakak adik yang berprospek cerah di Liga 1. Keduanya telah merasakan berseragam Timnas Indonesia kelompok umur di usia muda.

Namun, masa depan Beckham diprediksi lebih terang dibanding sang kakak. Masih berusia 20 tahun, alumnus Timnas Indonesia U-19 itu telah sukses menembus skuad utama Persib Bandung.

Sementara itu, Zola malah mulai kehilangan tempatnya di Persib. Pada 2019, kekasih dari biduan dangdut, Ghea Youbi tersebut dipinjamkan ke Persela Lamongan selama setengah musim. Zola juga gagal menembus skuad Timnas Indonesia U-22 untuk SEA Games 2019.

3 dari 7 halaman

Bagus Kahfi dan Bagas Kahfa

Si kembar Bagus Kahfi dan Bagas Kahfa menjadi kakak-adik terbaru di pesepak bola Indonesia.Keduanya sama-sama pernah dan masih membela Barito Putera.

Bagus Kahfi kini telah pindah dari Barito Putera. Dia hijrah ke Eropa untuk membela Jong Utrecht di kasta kedua Liga Belanda.

Sementara Bagas Kaffa masih setia di Barito Putera. Bek berusia 20 tahun itu telah bermain 23 kali di BRI Liga 1 2021/2022.

4 dari 7 halaman

Fandi Eko Utomo dan Wahyu Subo Seto

Betapa beruntungnya legenda Persebaya Surabaya, Yusuf Ekodono, mempunyai dua anak yang menuruni bakatnya sebagai pesepak bola.

Fandi Eko Utomo dan Wahyu Subo Seto adalah kakak adik lainnya yang eksis di Liga Indonesia. Nama pertama kini membela PSIS Semarang.

Adapun, Subo Seto telah memperkuat Bhayangkara Solo FC sejak 2016. Pemain berusia 28 tahun tersebut unggul selangkah dibandingkan kakaknya dalam mengukir prestasi.

Bersama Bhayangkara Solo FC pada 2017, pemain kelahiran Surabaya ini berhasil merengkuh trofi juara. Sementara itu, Fandi Eko masih nihil gelar bergengsi di sepak bola Indonesia.

5 dari 7 halaman

Yakob Sayuri dan Yance Sayuri

PSM Makassar punya saudara kembar dalam komposisi pemainnya saat ini. Keduanya adalah Yakob dan Yance Sayuri.

PSM Makassar merekrut Yakob Sayuri sejak 2019, sedangkan Yance Sayuri khusus didatangkan pada musim lalu untuk menemani saudara kembarnya.

"Kualitas teknik kami sama saja. Saya bermain di sayap kanan sedang Yan di kiri. Semua orang di kampung sudah tahu kemampuan kami bila tampil bersama dalam satu tim. Ini soal kesempatan saja," kata Yakob Sayuri yang berstatus kakak dari Yance Sayuri.

Peruntungan Yakob Sayuri di sepak bola memang lebih baik dari sang adik. Namanya mulai mencuat setelah direkrut Barito Putera pada 2019 setelah menjadi top scorer Liga 3 zona Papua bersama Persemi Mimika.

Layaknya kembar identik, Yakob dan Yance Sayuri memiliki banyak kesamaan, selain wajah dan postur. Itulah mengapa orang yang baru pertama bertemu dengan mereka pasti sulit membedakan keduanya.

"Tapi, kalau keluarga dan teman-teman di kampung sudah tahu dan terbiasa dengan kami berdua. Ciri fisik yang membedakan kami terletak pada bentuk dan susunan gigi. Kalau saya rapat sedang Yan agak renggang," terang Yakob Sayuri.

6 dari 7 halaman

Zulham Zamrun dan Zulvin Zamrun

Zulham Zamrun dan Zulvin Zamrun adalah satu dari sedikit pemain kembar yang ada di sepak bola Indonesia. Keduanya sama-sama mengawali karier di Persiter Ternate.

Namun, karier Zulham lebih cemerlang ketimbang sang adik. Zulham pernah memperkuat klub elite Indonesia semisal Persela Lamongan, Mitra Kukar, Persib Bandung, PSM Makassar, dan terakhir di PSG Pati.

Sementara itu, Zulvin Zamrun terakhir membela PSGC Ciamis.

Momen unik kerap terjadi ketika keduanya harus bertemu sebagai lawan pada pertandingan. Meski demikian, Zulham dan Zulvin tetap profesional membela tim masing-masing.

7 dari 7 halaman

Boaz Solossa dan Ortizan Solossa

Sudah 17 tahun, Boaz Solossa berkarier di sepak bola Indonesia. Pemain Persipura berusia 34 tahun jadi sosok disegani. Ia disebut penyerang terbaik yang dimiliki Timnas Indonesia setelah era Bambang Pamungkas.

Boaz Solossa lahir dari keluarga besar dengan kultur sepak bola kuat. Ia bukan satu-satunya pesepak bola di keluarga trah Solossa.

Ayah Boaz merupakan pesepak bola. Almarhum Christopher Solossa merupakan pesepak bola amatir di kampung halamannya Sorong, Papua. Darah sepak bolanya lahir dari mendiang bapaknya, Boaz Boehrit Solossa. Ia fans berat klub Persipura Jayapura di era 1990-an.

Ortizan Solossa, kakak Boaz, berposisi sebagai bek sayap sejak usai belia sudah merantau ke Makassar. Ia tercatat pemain PSM Makassar.

Ortizan sukses mempersembahkan gelar Liga Indonesia musim 2000 buat Tim Juku Eja. Sebuah kebanggaan bagi keluarga besarnya.

Video Populer

Foto Populer