Sukses


Cerita Lucu Markus Horison Melatih Timnas Indonesia U-16: Masih Labil, Manja, Kadang Keluar Kekanak-kanakannya

Bola.com, Jakarta - Markus Horison sudah pensiun sebagai pemain profesional sejak tahun 2016 lalu. Legenda PSMS Medan itu kini memegang peran baru sebagai pelatih kiper di Timnas Indonesia U-16.

Ia membantu pelatih kepala Timnas Indonesia U-16, Bima Sakti untuk menyiapkan kiper-kiper jempolan yang bisa jadi andalan di tim nasional level tersebut.

Menjadi pelatih diakui Markus memberikan tantangan tersendiri. Menurut dia, sosok pelatih dirinya harus memiliki tanggung jawab lebih besar dibandingkan ketika masih berstatus sebagai pemain.

Apalagi Markus selama ini menukangi Timnas Indonesia U-16. Menurut dia, para pemain yang ada di usia tersebut terkadang membutuhkan pendekatan khusus.

"Sebagai pelatih lebih bertanggung jawab, apalagi pelatih Timnas Indonesia U-16 ya, karena masih labil masih manja kadang keluar kekanak-kanakannya, jadi kita harus pintar-pintar itu," kata Markus di kanal Youtube Hamka Story 23.

 

2 dari 3 halaman

Tak Berat Putuskan Pensiun

Setelah lebih dari 20 tahun mengemban status sebagai pemain profesional, terkadang berat bagi mereka untuk memutuskan pensiun. Apalagi memulai karier baru sebagai pelatih juga tidak mudah dilakukan.

Namun, Markus Horison mengaku tidak mudah mengambil keputusan itu. Sebab, ia masih bisa merasakan keseruan bermain sepak bola. Meski harus diakui ia juga rindu berkompetisi sebagai pemain profesional.

"Dibilang berat ya enggak, setelah pensiun kan kita masih main. Kan kita harus kasih kesempatan yang muda. Kalau udah enggak mampu lagi ya pensiun," ujarnya.

"Kalau aku sih sebentar itu mikirnya. Cuma bedanya euforia kompetisi memang sudah hilang. Apalagi saya juga ada kesibukan melatih juga," tandas Markus yang kini sudah berusia 40 tahun itu.

 

3 dari 3 halaman

Tampil di Tiga Turnamen

Markus Horison cukup lama jadi andalan Timnas Indonesia. Ia pernah tampil di tiga ajang besar bersama Tim Garuda.

Piala Asia 2007 jadi turnamen debut bagi Markus. Saat itu ia jadi kiper pelapis bagi Jendri Pitoy. Markus berkesempatan tampil sekali di laga terakhir fase grup saat Indonesia kalah 0-1 dari Korea Selatan.

Kemudian, Markus juga tampil di dua ajang Piala AFF. Yakni pada edisi Piala AFF 2008 dan Piala AFF 2010.

Sayangnya Markus tidak bisa memberikan gelar juara bagi Indonesia di dua ajang itu. Pada Piala AFF 2008, Indonesia hanya bisa sampai semifinal. Dua tahun kemudian Timnas Indonesia harus rela jadi runner-up.

Video Populer

Foto Populer