4 Pemain Kunci Timnas Indonesia U-16 Saat Hadapi Vietnam di Final Piala AFF U-16 2022: Kematangan Andrika Jadi Penentu

Andrika Fathir sempat menuai kritik di Piala AFF U-16 2022. Kiper pemilik nomor punggung 28 itu sempat membuat blunder di laga semifinal melawan Myanmar.

Saat fase grup, beberapa kali ia juga tampil kurang maksimal. Padahal tekanan yang ia terima tidak terlalu banyak. Seperti ketika melawan Filipina dan Singapura.

Namun, Andrika mengalami titik balik pada laga melawan Myanmar. Dalam laga itu, ia menemukan kematangannya sebagai kiper.

Setelah membuat blunder yang berbuah gol lawan, Andrika menjelma menjadi pahlawan. Ia menepis satu tendangan penalti dari pemain Myanmar dan mengantarkan Timnas Indonesia U-16 ke babak final.

Iqbal adalah pemain paling konsisten di skuad Timnas Indonesia U-16 di Piala AFF U-16 2022. Iqbal tak tergantikan pemain lain sejak laga pertama di babak penyisihan.

Iqbal juga selalu menunjukkan ketenangan yang luar biasa. Beberapa kali ia bahkan harus bekerja lebih keras untuk menutup kesalahan yang dilakukan pemain belakang Timnas Indonesia U-16 yang lain.

Pemain Bhayangkara FC U-16 ini pun mampu berperan dengan baik sebagai kapten. Ia mampu memberikan motivasi kepada para pemain lain di lapangan.

Pemain asal Sumatra Barat ini adalah pahlawan Timnas Indonesia U-16 di babak semifinal. Afrisal mencetak gol penting Tim Garuda Asia yang memaksa pertandingan ditentukan melalui adu penalti.

Gol yang dicetak Afrisal pun sangat bagus. Pemain bernomor punggung 25 ini mencetak gol dari situasi tendangan bebas yang sangat cantik.

Kemampuan tendangan bebas dan tendangan jarak jauh dari Afrisal akan sangat diperlukan dalam laga nanti. Apalagi jika Vietnam memutuskan untuk menerapkan strategi parkir bus.

Kaka sudah mencetak dua gol di Piala AFF U-16 2022. Gol kedua Kaka di ajang itu kebetulan dicetak ke gawang Vietnam di fase grup.

Hal itu bisa menjadi senjata bagi Kaka. Jika tidak bisa mencetak gol dalam laga nanti, peran Kaka akan tetap krusial bagi Timnas Indonesia U-16.

Paling tidak, para pemain bertahan Vietnam akan memberikan perhatian lebih kepada pemain 14 tahun ini. Mereka tentu tak mau kecolongan lagi seperti di fase grup.

Hal itu bisa menimbulkan lubang di lini belakang Vietnam. Lubang itu seharusnya bisa dimanfaatkan oleh pemain Garuda Asia yang lain.