Sukses


Jacksen Tiago Bicara Pasang Surut Persipura: Kehilangan Generasi Emas, Turun Kasta ke Liga 2

Bola.com, Jakarta - Persipura Jayapura lama mendominasi sepak bola Indonesia. Di balik dominasi Persipura itu, ada sosok Jacksen F. Tiago sebagai pelatih kepala.

Jacksen memiliki kesempatan dua kali menukangi Persipura. Kesempatan pertama itu datang di tahun 2008-2014 kemudian di tahun 2019-2021.

Jacksen pun menceritakan awal mula ia menjadi pelatih Persipura. Selain ada peran M.R Kambu, ada pula peran dari dua pemain Brasil yang saat itu sudah memperkuat Persipura, Beto Goncalves dan David Da Rocha.

"Saat ke Persipura saya sudah tahu kekuatan mereka. Saya sudah sering nonton. Kebetulan di sana ada Beto dan David, saya juga komunikasi sama mereka. Ya sudah saya pergi. Saya punya keyakinan dan yang ada di sana saya bisa melakukan sesuatu," kenangnya di kanal Youtube Sport77 Official.

Pada kesempatan pertama itu, kejayaan Persipura Jayapura terjadi. Saat ditukangi Jacksen, Mutiara Hitam tiga kali meraih gelar juara Liga Super Indonesia.

2 dari 5 halaman

Waktu yang Tepat

Jacksen merasa waktunya di Persipura Jayapura sangat tepat. Apalagi saat itu Mutiara Hitam masih diperkuat para pemain legendaris seperti Edu Ivakdalam. Sementara pemain muda seperti Imanuel Wanggai dan beberapa pemain lain mulai muncul.

"Saya ada di tempat yang tepat dalam waktu yang tepat. Kami bisa membuat sejarah yang luar biasa," katanya.

Jacksen pun sangat menikmati kariernya di Jayapura. Ibukota Provinsi Papua itu memiliki kemiripan dengan Rio De Janeiro yang merupakan kota kelahirannya di Brasil.

"Sangat menyenangkan menjadi pelatih, menjadi manusia di sana. Meski di Papua tidak glamor seperti di tempat lain, tapi di sana punya semua hal yang saya butuhkan. Ada laut di sana karena saya orang Rio, orang yang dekat laut juga," ujarnya.

3 dari 5 halaman

Penurunan Performa

Lebih lanjut, Jacksen kemudian berbicara mengenai penurunan performa Persipura. Penurunan itu dimulai pada tahun 2018 yang lalu.

Saat itu banyak pemain muda potensial Persipura yang pindah ke klub lain, utamanya ke Persebaya. Mereka yang diharapkan bisa melanjutkan tongkat estafet dari Boaz Solossa dan kolega.

"Performa Persipura menurun itu disebabkan karena kehilangan satu generasi. Dulu disiapkan satu generasi misalnya, Kayame, Tahir, Pahabol, Osvaldo Haay, Marinus, ya pokoknya generasi ini seharusnya menjadi penerus Bochi dan kawan-kawan," ujar Jacksen.

4 dari 5 halaman

Degradasi

Kehilangan generasi baru itu memang menjadi salah satu penyebab turunnya Persipura. Puncaknya di terjadi di BRI Liga 1 2021/2022, di mana mereka harus terdegradasi dari level tertinggi sepak bola nasional.

 

5 dari 5 halaman

Intip Posisi Tim Favoritmu

Video Populer

Foto Populer