4 Pemain Muda yang Tampil Menonjol di Awal BRI Liga 1 2022 / 2023: Masih Junior tapi Berbahaya

Tak berlebihan jika pengamat sepak bola Tanah Air menjadikan nama yang satu ini sebagai perbincangan. Karena dia tampil apik bersama PSM Makassar.

Usia Sananta masih 19 tahun. Tapi dia sudah dapat kesempatan main 6 kali dan berhasil mencetak 3 gol. Gawang yang dijebolanya juga bukan tim kacangan.

Yakni satu gol ke gawang Persebaya Surabaya dan dua gol ke Persib Bandung. Kelebihannya, dia tampil percaya diri dan kuat saat mempertahankan bola.

Sananta punya kepercayaan diri tinggi saat membawa bola dan ditunjang dengan postur lumayan ideal untuk pemain depan.

Dia juga tidak minder meski harus berpasangan dengan pemain asing Everton Nascimento. Justru Sananta bisa mengimbangi skill tinggi Everton. Ditambah lagi dia dapat support dari gelandang sekelas Wiljan Pluim.

Bisa dibilang, dia berada di tempat yang tepat saat ini. Karena PSM juga banyak mengandalkan pemain muda di lini tengah. Sehingga performa PSM lebih bertenaga.

Pemain 20 tahun ini hampir selalu jadi pilihan utama di sektor bek kanan. Pemain jebolan Timnas Indonesia U-19 ini sudah tampil dalam 9 pertandingan. Tujuh laga diantaranya dia dipercaya main sejak menit awal.

Kelebihan Fajar, dia semakin bagus bermain sebagai bek kanan. Karena posisi aslinya sebagai pemain sayap. Terkadang pelatih Borneo FC, Milomir Seslija menjadikannya bek kanan.

Tapi ada kalanya dia jadi winger murni.Meski dapat tugas bermain lebih bertahan, sampai saat ini naluri golnya masih sangat tinggi.

Buktinya, Fajar sudah mengoleksi 2 gol. Dia menjebol gawang Persikabo 1973 dan Persib Bandung. Kontribusi besarnya juga Borneo saat ini ada di posisi kelima.

Meski baru 20 tahun, Fajar bisa mengeluarkan semua potensinya. Mulai dari kecepatan sampai skill tinggi. Sebenarnya sejak pra musim Fajar diprediksi tampil konsisten musim ini.

Indikasi permainannya makin terlihat saat dia terpilih sebagai pemain muda terbaik Piala Presiden 2022.

Skema tiga pemain belakang yang digunakan Persija Jakarta membuat nama Muhammad Ferrari mencuat. Karena dia jadi pilihan utama bersama Ondrej Kudela dan Hansamu Yama.

Andaikan pelatih Persija, Thomas Doll hanya menggunakan dua stroper, kemungkinan Ferrari hanya jadi cadangan.

Usianya kini masih 19 tahun, tapi dari permaniannya dia terlihat lebih matang. Karena permainannya yang apik di Liga 1, Ferrari dipanggil ke Timnas Indonesia U-19 dan jadi kapten tim.

Dari segi postur Ferrari cukup ideal sebagai pemain belakang. Itu jadi modal saat dia berduel dengan penyerang lawan yang biasanya ditempat striker asing.

Andaikan dia tidak membela Timnas Indonesia di Kualifikasi Piala Asia U-20, kemungkinan besar Ferrari tampil penuh dalam semua laga Persija di Liga 1.

Karena saat ini dia sudah bermain dalam 8 laga. Jadi, Ferrari hanya absen dalam dua pertandingan.

Dia bisa ditempatkan sebagai bek sayap kanan atau kiri. Meski dia pemain kidal, Frengky tetap bisa tampil apik saat bermain di bek kanan.

Frengky merupakan pemain yang berhasil diorbitkan sejak Piala Presiden 2022 lalu. Setelah memperlihatkan permainan yang apik di turnamen pemanasan, Frengky dapat posisi inti di Liga 1.

Permainannya agresif dan rajin membangun serangan. Sekilas dia tak lagi seperti pemain muda debutan. Karena bisa memperlihatkan permainan yang agresif dan percaya diri.

Saat ini dia sudah tampil dalam 6 laga dan mencetak satu gol.