Sukses


Timnas Indonesia Ditangani 12 Pelatih Sejak 2010, Shin Tae-yong Jadi yang Paling Lama Bertahan

Bola.com, Jakarta - Jika ada kursi yang paling panas di Tanah Air, kursi pelatih kepala Timnas Indonesia bisa dikatakan sebagai yang paling panas. Tim Merah-Putih memang sering sekali berganti pelatih.

Sejak 2010, ada 12 nama berbeda yang pernah menjadi pelatih kepala Timnas Indonesia. Jumlah yang tentunya sangat banyak dan tidak ideal.

Menariknya, pelatih terkini Timnas Indonesia, Shin Tae-yong menjadi pelatih terlama yang memimpin skuad Garuda sejak 2010. Hingga 13 Oktober 2022, Shin sudah menukangi Timnas Indonesia selama 2 tahun, 9 bulan, dan 12 hari.

Durasi bekerja yang dimiliki Shin Tae-yong sebenarnya tergolong masih sebentar. Apalagi jika kita membandingkan apa yang terjadi di belahan dunia lain.

Timnas Inggris misalnya. Mereka sudah ditukangi Gareth Southgate sejak 2016. Didier Deschamps malah lebih lama lagi, eks gelandang jangkar itu sudah menukangi Timnas Prancis sejak 2012.

Banyak lagi contoh di tim nasional negara lain, seperti Prancis dan Inggris. Artinya, tim-tim kelas dunia tersebut memang memiliki rencana jangka panjang untuk membangun skuad tim nasional yang bisa bersaing dan berprestasi.

Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)

2 dari 6 halaman

Akan Segera Berakhir?

Belakangan, nama Shin Tae-yong santer dibicarakan di media sosial oleh pecinta sepak bola Tanah Air. Penyebabnya tentu pernyataan sang pelatih pada Rabu (12/10/2022).

Saat itu, Shin Tae-yong melontarkan pernyataan yang menimbulkan tanda tanya bagi sebagian netizen. Shin siap mundur dari posisi pelatih Timnas Indonesia.

Shin Tae-yong akan melakukannya jika ketua umum PSSI, Mochamad Iriawan, mundur. Sosok kedua memang ditekan mundur dari posisinya oleh netizen belakangan ini.

Mereka menuntut bentuk pertanggungjawaban Iwan Bule terkait Tragedi Kanjuruhan yang menewaskan ratusan orang pada 1 Oktober 2022.

Namun, melihat gerak-gerik Iwan Bule balakangan ini, ia tampak tak tertarik untuk mundur. Purnawirawan Polisi itu bahkan terkesan ingin mencari cara lain untuk bertanggung jawab pada tragedi tersebut selain mundur dari posisinya.

3 dari 6 halaman

Riedl Tiga Kali

Timnas Indonesia memang kerap menggunakan tenaga pelatih asing. Nama pelatih asal Austria, Alfred Riedl mendapatkan tiga kesempatan menukangi Tim Merah-Putih.

Kesempatan pertama Riedl menukangi Timnas Indonesia terjadi pada 2010 hingga 2011 lalu. Kesempatan selanjutnya bagi Riedl hadir pada 2013 hingga 2015.

Sementara 2016 adalah kali terakhir Riedl menjadi pelatih Timnas Indonesia. Pada kesempatan ketiganya menukangi Garuda itu, Riedl berksempatan menjadi pelatih kepala dalam waktyu 3 bulan dan 17 hari.

Selama menukangi Timnas Indonesia, Alfred Riedl membawa Garuda dua kali lolos ke babak final Piala AFF. Yakni pada edisi 2010 dan edisi 2016. Sayangnya, dalam dua laga final itu, Timnas Indonesia selalu kalah.

4 dari 6 halaman

Pieter Huistra Tak Sempat Debut

Ada satu nama menarik lain yang pernah menukangi Timnas Indonesia. Sosok yang dimaksud adalah Peter Huistra.

Huistra memiliki reputasi yang menarik di Belanda. Ia pernah menukangi beberapa klub di Negeri Kincir Angin. Sebut saja Vitesse dan FC Groningen.

Pada 2015, Huistra ditunjuk sebagai pelatih Timnas Indonesia. Namun, Huistra datang pada saat yang tidak tepat.

Saat itu, Indonesia mendapatkan sanksi dari FIFA. Timnas Indonesia pun dibekukan dan tak bisa bermain di ajang internasional.

5 dari 6 halaman

Juara Liga

Ada satu kebiasaan menarik dari PSSI. Mereka kerap memilih pelatih Timnas Indonesia yang berasal dari juara liga domestik.

Simon McMenemy adalah satu di antaranya. Pria asal Skotlandia ini membawa Bhayangkara FC menjadi juara Liga 1 2017.

Pada 2019, McMenemy mendapatkan kehormatan menukangi Timnas Indonesia. Kesempatan diambil dengan bangga oleh McMenemy saat itu.

Namun, karier McMenemy di Timnas Indonesia tak berjalan semulus seperti kariernya di Bhayangkara FC. Ia hanya bertahan kurang dari setahun menjadi pelatih kepala Timnas Indonesia.

 
6 dari 6 halaman

Masa Jabatan Pelatih Timnas Indonesia Sejak 2010

- Alfred Riedl (2010-2011): 1 tahun, 2 bulan, 9 hari

- Wim Risjbergen (2011): 5 bulan, 25 hari

- Aji Santoso (2011-2012): 4 bulan, 26 hari

- Nil Maizar (2012-2013): 8 bulan, 13 hari

- Luis Manuel Blanco (2013): 1 bulan, 11 hari

- Jacksen. F Tiago (2013): 8 bulan, 19 hari

- Alfred Riedl (2013-2015): 1 tahun, 1 bulan, 4 hari

- Benny Dollo (2015): 3 bulan, 6 hari

- Pieter Huistra (2015): 7 bulan, 3 hari

- Luis Milla (2017-2018): 1 tahun, 9 bulan, 1 hari

- Bima Sakti (2018): 3 bulan, 30 hari

- Simon McMenemy (2019): 10 bulan, 13 hari

- Shin Tae-yong (2020 - ): 2 tahun, 9 bulan, 12 hari

 

Timnas Indonesia Masih Punya Peluang ke Olimpiade 2024

Video Populer

Foto Populer