Bola.com, Samarinda - Borneo FC Samarinda memutuskan untuk menambah masa liburan para pemain, karena belum pastinya kelanjutan Liga 1 pasca-tragedi Kanjuruhan. Para pemain mendapatkan waktu ekstra selama 10 hari.
Keputusan itu diambil Borneo FC sembari menunggu kepastian akan bergulirnya kembali Liga 1. Pasca-tragedi Kanjuruhan, PSSI memutuskan untuk menghentikan sementara seluruh kompetisi sepak bola di Indonesia sampai waktu yang tidak ditentukan.
Baca Juga
BRI Liga 1: PSIS Fokus Tatap Ujian Terakhir untuk Tembus Empat Besar usai Lumpuhkan Persikabo
Hasil dan Klasemen BRI Liga 1 Jumat, 26 April 2024: Ancaman Degradasi Membayangi RANS Nusantara FC, Persita, PSS, dan Arema FC
BRI Liga 1: Persis Kecewa Berat setelah Digulung Persita, Laga Kandang Pamungkas Berakhir Memalukan
Advertisement
Sekretaris Tim Borneo FC, Farid Abubakar, menyebut pemberian tambahan waktu libur itu dilakukan agar para pemain bisa berkumpul dengan keluarga. Jadi, nanti saat kembali ke tim para pemain sudah dalam kondisi bagus secara mental.
"Kami kembali meliburkan aktivitas latihan selama 10 hari. Kami beri kesempatan pemain untuk berkumpul dengan keluarga sembari menunggu kabar," ujar Farid Abubakar.
Tetap Profesional
Farid Abubakar tak mengkhawatirkan kondisi pemain Borneo FC pada masa liburan ini. Farid yakin, pemain akan profesional untuk tetap menjaga kondisi.
Tim pelatih Borneo FC juga disebut telah memberikan materi latihan yang bisa dilakukan secara mandiri. Nantinya, latihan tersebut bakal membantu para pemain menjaga kondisi.
Advertisement
"Pelatih sudah memberi mereka program selama libur nanti dan kita semua tahu jika pemain kita sudah profesional untuk menjaga kondisinya," tegas Farid Abubakar.
Advertisement
Tuntut Reformasi
Sebelumnya, seluruh kompetisi seluruh divisi di Indonesia disetop sementara oleh PSSI dan PT LIB, berdasarkan rekomendasi dari Tim Gabungan Independen Pencari Fakta (TGIPF) Tragedi Kanjuruhan yang dibentuk oleh pemerintah dan diketuai Menko Polhukam Mahfud MD.
TGIPF sudah mengeluarkan rekomendasi dan sejumlah kesimpulan. Satu di antara rekomendasinya adalah meminta Ketua Umum PSSI dan jajaran Komite Eksekutif (Exco) mengundurkan diri sebagai bentuk pertanggungjawaban moral.
Advertisement
"Untuk menjaga keberlangsungan kepengurusan PSSI dan menyelamatkan persepakbolaan nasional, TGIPF merekomendasikan agar pemangku kepentingan PSSI melakukan percepatan Kongres atau menggelar Kongres Luar Biasa (KLB) guna menghasilkan kepemimpinan dan kepengurusan PSSI yang berintegritas, profesional, bertanggungjawab, dan bebas dari konflik kepentingan," bunyi satu di antara poin rekomendasi TGIPF.Â
"Pemerintah tidak akan memberikan izin pertandingan liga sepak bola profesional di bawah PSSI, yaitu Liga 1, Liga 2, dan Liga 3, sampai dengan terjadinya perubahan dan kesiapan yang signifikan oleh PSSI dalam mengelola dan menjalankan kompetisi sepakbola di Tanah Air."