Sukses


BRI Liga 1: I Putu Gede Tinggalkan Arema dan Berangkat ke Turki, Ada Apa Nih?

Bola.com, Jakarta - Arema FC akan ditinggal pelatihnya, I Putu Gede Swisantoso pada pertengahan hingga akhir Mei. Karena pria 49 tahun itu melanjutkan kursus kepelatihan AFC Pro.

Dia akan terbang ke Turki bersama 23 pelatih peserta kursus tersebut, tepatnya pada 16-28 Mei. "Saya berangkat ke Turki setelah pertandingan melawan Persis Solo. Rencananya 10 hari di sana,” katanya.

Jika melihat jadwal Arema, ada tiga pertandingan yang akan dilewatkannya. Yakni saat melawan Persikabo, Borneo FC dan Bali United.

Tiga pertandingan yang tidak mudah bagi tim berjuluk Singo Edan. Terutama menghadapi Borneo dan Bali United. Karena dua tim itu ada di lima besar klasemen.

 

 

2 dari 5 halaman

Persiapkan Bekal sebelum Pergi

Namun Putu Gede sudah mempersiapkan bekal untuk tim pelatih Arema saat dia berada di Turki.

"Kami sudah menyusun rencana terkait hal ini. Ada beberapa program nantinya yang akan dijalankan tim pelatih. Tinggal bagaimana melihat situasi lawan yang akan dihadapi,” jelasnya.

Di tim kepelatihan Arema, masih ada Kuncoro, Singgih Pitono dan Siswantoro yang menjabat sebagai asisten pelatih. Mereka akan berkoordinasi dengan pelatih kiper, fisik hingga analis untuk menyusun tim.

 

3 dari 5 halaman

Perbaiki Posisi di Klasemen

Arema sendiri saat ini masih berhasrat memperbaiki posisi di klasemen. Lantaran sekarang mereka masih terdampar di urutan 12 klasemen sementara dengan 32 poin.

Kondisi Arema saat ini juga tidak terlalu bagus. Karena mereka baru menelan dua kekalahan beruntun. Yakni melawan Persib Bandung dan Persik Kediri.

"Kami merasa dapat pengalaman agar tidak terulang kembali. Terutama saat melawan Persik. Tidak boleh tampil seperti itu lagi. Dan pemain sepakat bisa tampil lebih fight,” lanjutnya.

 

 

4 dari 5 halaman

Perbaiki Mental Pemain

Sebenarnya persoalan Arema tak hanya sekedar teknis. Tapi juga non-teknis. Salah satunya mental bertanding. Putu Gede melihat pemainnya belum konsisten karena secara mental juga belum stabil.

"Mengangkat mental pemain memang tidak mudah. Apalagi baru naik setelah menang, langsung bertemu dengan pertandingan yang begitu berat. Sekarang, kami meyakinkan diri jika pemain di Arema punya kualitas," kata Putu Gede. 

"Setidaknya tinggal mengeluarkan fighting spirit dan spartan di setiap laga. Jadi kami lebih sering bicara personal dengan pemain,” lanjutnya.

5 dari 5 halaman

Yuk Lihat Peta Persaingan

Video Populer

Foto Populer