Bola.com, Jakarta - Komite Disiplin (Komdis) PSSI kembali merilis hasil sidang pelanggaran yang terjadi di BRI Liga 1 2023/2024.
Berdasarkan rapat pada Rabu (2/8/2023), Komdis menjatuhkan 10 jenis sanksi kepada sejumlah kontestan klub.
Baca Juga
Setelah Libur Sepekan, Borneo FC Kembali Panaskan Mesin Demi Terus Tancap Gas di BRI Liga 1
BRI Liga 1: Ingin Dekat dengan Suporter, Bek Borneo FC asal Brasil Mulai Belajar Bahasa Indonesia
3 Klub Masih Belum Tersentuh Kekalahan di BRI Liga 1 2024/2025: Sukses Tampil Ganas, Kini Berjaya di Papan Atas!
Advertisement
Borneo FC jadi tim yang paling apes atas keputusan ini. Klub berjulukan Pesut Etam itu terkena dua hukuman saat laga kontra Bali United di Stadion Segiri, Samarinda pada pekan kedua BRI Liga 1 (8/7/2023).
Yang pertama, Panitia Pelaksana (Panpel) Borneo FC dianggap lalai dan membuat Serdadu Tridatu mengalami ketidaknyamanan. Atas kejadian ini Pesut Etam terkena denda Rp 20 juta.
Dalam rilis Komdis PSSI, jenis pelanggaran Panpel Borneo FC adalah masalah air yang mati di stadion dan fasilitas bus yang disediakan bermasalah sehingga mengganggu kenyamanan tim tamu.
Â
Â
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Gegara Air Mati di Stadion
Jenis pelanggaran yang tercantum terbilang unik karena jarang tejadi di sepak bola Tanah Air. Tim biasanya dikenai sanksi lantaran melakukan protes berlebihan atau yang paling sering terjadi pada musim ini yakni adanya suporter nekat ke stadion saat laga away.
Sanksi berikutnya diberikan kepada bek Borneo FC, Silverio Junio Goncalves Da Silva. Pemain asal Portugal itu dihukum larangan bermain dalam satu pertandingan dan denda Rp 10 juta.
"Jenis pelanggaran: melakukan tindakan serious foul play dengan cara menendang wajah pemain lawan dan luput dari perhatian perangkat pertandingan," bunyi pernyataan Komdis PSSI.
Â
Â
Â
Â
Advertisement
Tidak Tepat
Atas sanksi yang diberikan, Borneo FC pun bereaksi. Presiden klub, Nabil Husein Said Amin menilai keputusan tersebut tidak tepat. Sebab, kejadian itu sudah terjadi cukup lama dan hampir sebulan berlalu.
"Komdis ecek-ecek memang. Ini sudah pekan berapa kok ngebahas pekan yang sudah lewat lama. Kemana saja Komdis? Gak sehat ini Komdis memang!," tulis Nabil Husein pada salah satu unggahan di akun Instagram pada Kamis (3/8/2023) malam.
Nabil Husein nampaknya benar-benar geram atas keputusan Komdis PSSI yang dianggapnya ngawur. Dia kemudian meluapkan kekesalannya lewat story Instagram pribadinya.
"Pertandingan GW2 tapi muncul menjelang GW6. Pesanan kah? Aku tanya saja. Kalian amatiran emang tidak pantas duduk di Komdis!," ujar Nabil.
Â
Â
Layangkan Protes Keras
Borneo FC juga telah melayangkan protes keras melalui akun Instagram resmi klub pada Kamis (3/8/2023) malam. Ada dua hal yang menjadi sorotan manajemen Pesut Etam soal keputusan Komdis kali ini.
"Borneo FC Samarinda keberatan dengan hukuman yang dijatuhkan Komdis PSSI kepada Silverio Junior. Berdasarkan pada rekaman video, pada saat kejadian berlangsung bisa dilihat posisi Silverio membelakangi pemain Bali United dan itu murni unsur ketidaksengajaan tanpa ada niatan ingin mencederai. Selain itu tidak ada laporan dari pengawas pertandingan setelah pertandingan selesai," tulis Borneo FC.
"Borneo FC Samarinda keberatan, mengkritik dengan tegas dan meminta evaluasi atas kinerja Komdis PSSI. Pada saat kejadian itu berlangsung, pertandingan memasuki pekan kedua. Di mana pada pekan ketiga, keempat dan kelima sudah ada keputusan lain yang dikeluarkan Komdis PSSI, tetapi hukuman justru baru dijatuhkan pada H-1 pertandingan pekan keenam," lanjutnya.
Advertisement