Bola.com, Bekasi - Persija Jakarta hanya mampu bermain imbang 1-1 kontra Bali United pada laga pekan ke-13 BRI Liga 1 2023/2024 di Stadion Patriot Candrabhaga, Bekasi, Minggu (24/9/2023) malam WIB.
Bahkan, Persija Jakarta kebobolan lebih dulu pada menit ke-12 melalui gol Rahmat Arjuna, sebelum disamakan Ondrej Kudela pada menit ke-74.
Baca Juga
Terpaut 7 Poin dan Masih Inkonsisten, Persija Berjuang Tembus 4 Besar BRI Liga 1 demi Lolos ke Championship Series
Bos Persija Ungkap Alasan Hanya Datangkan 1 Pemain di Bursa Transfer Putaran Kedua BRI Liga 1: Thomas Doll Cuma Butuh Striker
VIDEO: Momen Keseruan Perayaan Ulang Tahun Persija Jakarta yang Ke-95
Pelatih Persija, Thomas Doll tampak tidak senang dengan hasil itu. Doll lebih tidak senang lagi dengan kepemimpinan wasit Aidil Azmi.
Puncak kekesalahan pelatih asal Jerman tersebut mengarah pada momen yang terjadi menit ke-32. Ia merasa Haudi Abdillah melanggar Witan Sulaeman di dalam kotak penalti.
Bahkan, dalam sesi konferensi pers selepas laga, Doll membawa gambar momen pelanggaran yang dilakukan Haudi tersebut.
"Jelas itu penalti," keluh Thomas Doll dalam sesi konferensi pers selepas pertandingan Persija versus Bali United.
"Itu pelanggaran satu meter di dalam kotak penalti. Saya tidak paham mengapa wasit tidak memberikan penalti kepada Persija Jakarta," sambungnya.
Berita video tim Persib Bandung tiba di Stadion Patriot Candrabhaga, Bekasi menggunakan Rantis, jelang big match melawan Persija Jakarta.
Sempat Protes Langsung
Thomas Doll menegaskan dirinya sempat melakukan protes langsung kepada wasit. Itu dilakukan pada jeda pada babak pertama.
"Saya sempat protes kepada wasit tetapi mereka hanya senyum," ungkapnya.
Doll menyebut para pemain Persija Jakarta juga melakukan hal serupa. Namun, tidak ada jawaban yang didapatkan dari wasit.
"Para pemain juga protes di bench pemain dan menanyakan hal yang sama tapi tidak ditanggapi, padahal itu penalti. Saya kecewa dengan wasit," ucap Thomas Doll.
Advertisement
Kritik Bali United
Kekesalahan Thomas Doll tak hanya mengarah kepada wasit. Ia juga kembali menyoroti permainan Bali United. Ia menyoroti tindakan guling-guling pemain Tim Serdadu Trirdatu, milai dari Eber Bessa hingga Adilson Maringa.
Menurutnya apa yang dilakukan skuad asuhan Stefano Cugurra tersebut, merusak permainan Persija Jakarta. Apalagi tambahan waktu yang diberikan wasit hanya lima menit, meskipun ia menganggap pertandingan banyak terhenti.
"Kami bangga untuk penguasaan bola. Tapi lagi-lagi Bali United rebahan. Ini sangat merusak permainan," keluh Thomas Doll.
"Waktu injury time hanya lima menit. Saya tidak mengerti padahal mereka banyak tidur. Padahal saya ingin memainkan sepak bola dengan baik. Tapi diluar itu semua, kami sudah memberikan yang terbaik," ucapnya.
Perubahan
Sementara itu winger Persija Jakarta, Riko Simanjuntak menginginkan adanya perubahan dalam perwasitan di Indonesia setelah apa yang menimpa Persija saat menghadapi Bali United.
Beberapa kali ia sempat melayangkan protes, tetapi tidak digubris oleh wasit yang memimpin pertandingan. Bukan hanya keputusan seperti penalti yang disorot Riko, tetapi juga tambahan waktu yang hanya lima menit untuk Bali United.
"Tambahan waktu hanya lima menit, tapi kiper Bali United masih jatuh dan tambahan waktunya tetap. Wasit tidak sejalan. Kami sebagai pemain ada batasan untuk protes. Kalau saya protes keras, nanti di sanksi,” bebernya.
"Ayolah kita sama-sama perbaiki sepak bola Indonesia. Semua yang nonton sudah tahu peraturan. Tidak ada yang bisa ditutup-tutupi."
"Wasit salah sedikit, pertandingan pasti terpengaruh. Kami kecewa dan saya sebelumnya tidak pernah berkomentar tentang wasit. Ini untuk kebaikan sepak bola. Ayo sama-sama bangun sepak bola lebih baik," tandas Riko.
Advertisement