Sukses


BRI Liga 1: Media Officer Madura United Babak Belur Dihajar Suporter PSS, Manajemen Putuskan Lapor Polisi

Bola.com, Jakarta - Tensi panas pertandingan PSS Sleman vs Madura United merembet di luar lapangan.

Media officer Madura United, Ferdiansyah Alifurrahman bahkan menjadi korban keberingasan oknum suporter tuan rumah.

Situasi sudah tak terkendali saat Madura United melangsungkan sesi konferensi pers pasca pertandingan yang berlangsung di Stadion Maguwoharjo, Minggu (24/9/2023) petang WIB.

Beberapa oknum suporter menyambangi ruangan steril tersebut. Belum selesai pelatih dan pemain Madura United memberikan tanggapannya, kejadian yang tak diiginkan itu terjadi.

Pria yang akrab disapa Ferdi itu dikeroyok beberapa orang yang membuat pelipisnya harus mendapatkan jahitan.

 

2 dari 6 halaman

Bereaksi Keras

Presiden klub Madura United, Achsanul Qosasi, bereaksi keras akan hal tersebut. Ia memastikan bakal membawa masalah ini ke ranah hukum mengingat kejadian ini terjadi selepas 90 menit pertandingan.

"Terjadi pengeroyokan terhadap staff media Madura United oleh oknum suporter PSS Sleman pada saat press conference di Maguwoharjo," kata Achsanul. 

"Terjadi di ruang Media yang harusnya steril. Staff kami kepalanya bocor. Manajemen memutuskan untuk melapor polisi," ucapnya.

 

 

3 dari 6 halaman

Madura United Kecewa Wasit

Sementara itu, pelatih Madura United, Mauricio Souza dalam sesi konferensi pers mengaku kecewa dengan keputusan-keputusan pengadil pertandingan.

Wasit Nendi Rohaendi dianggap melakukan banyak kesalahan di pertandingan ini. "Saya mau bicara sama kalian, apa yang dia lakukan di sini itu malu sekali buat kita," Souza mengatakan. 

"Apa yang terjadi sama kita itu malu buat kita di dalam kompetisi ini. Jangan karena kita di puncak klasemen, jadi mereka coba ambil poin dari kita terus. Ini penting sekali apa yang saya katakan sekarang," tegasnya.

 

 

 

4 dari 6 halaman

PSS Sleman Tim Hebat

Pria asal Brasil itu menilai tak perlu wasit 'membantu' PSS merebut kemenangan. Menurutnya, Super Elang Jawa merupakan klub hebat yang tak membutuhkan uluran tangan dari perangkat pertandingan.

"Sleman punya tim bagus, pelatih bagus. Itu penonton luar biasa. Mereka tidak perlu bantuan dari wasit," kecam Souza.

"Mereka di babak pertama, lebih baik dari kita. Tapi apa yang wasit bikin hari ini di sepakbola indonesia buat malu kita semua," jelasnya.

 

 

5 dari 6 halaman

Tunggu Ketegasan Komite Wasit

Pelatih berusia 49 tahun itu meminta komite wasit betul-betul bekerja dengan baik. Uniknya, komite tersebut dipimpin langsung olen Ketua Umum PSSI, Erick Thohir.

"Kalau tanya saya tentang pertandingan itu, mungkin kita bisa jawab, impossible pemain saya bisa tetap fokus dalam pertandingan," kesalnya.

"Saya tunggu itu tim komite dari wasit, mereka juga bisa lihat apa terjadi di dalam wasit Indonesia. Itu pertandingan tidak seimbang kita," ketus Souza.

6 dari 6 halaman

Yuk Lihat Peta Persaingan

Video Populer

Foto Populer