BRI Liga 1: Double Kill, Pelatih PSS Sebut Sanksi PSSI Jadi Hambatan Besar Bagi Timnya

Risto Vidakovic berujar, sanksi tersebut menjadi hambatan besar bagi timnya. Apalagi saat ini Laskar Sembada tengah berjuang keras untuk bangkit dari keterpurukan. Mereka kini masih tertahan di papan bawah klasemen Liga 1.

"Hukuman itu tentu merupakan sebuah hambatan besar untuk PSS bermain tanpa suporter. Terlebih, kami juga sedang dalam situasi yang sulit," ujarnya di Lapangan Pakembinangun, Sleman, Rabu (22/11/2023) sore.

"Meskipun tanpa dukungan secara langsung dari suporter, kami akan mencoba melakukan segala usaha yang kami bisa untuk membuat mereka bangga dan bahagia," sambungnya.

Klub kebanggaan Slemania dan Brigata Curva Sud (BCS) itu memang tengah dihadapkan situasi sulit. PSS Sleman gagal meraih kemenangan dalam 10 laga terakhir. Mirisnya lagi, mereka cuma mampu mendulang lima poin saja dari jumlah laga tersebut.

Alhasil, PSS Sleman pun harus berada di posisi 14 dengan torehan 20 poin. Laskar Sembada hanya berjarak dua setrip dari batas zona degradasi yang ditempati Arema FC dengan tabungan 18 angka.

Memperbaiki posisi klasemen menjadi target terdekat yang ingin diwujudkan. Kebetulan, PSS Sleman akan bersua Barito Putera di Stadion Maguwoharjo, Minggu (26/11/2023) mendatang.

"Target saya adalah di pertandingan pertama. Sebagai nakhoda baru PSS, saya harus fokus pada pertandingan pertama. Jika laga pertama sudah dilewati, baru pertandingan berikutnya akan lebih mudah untuk dilalui," paparnya.

Arsitek berlisensi UEFA Pro itu menilai, rentetan hasil minor di beberapa laga terakhir lantaran PSS Sleman tidak bisa menurunkan semua pemain asingnya. Kondisi itu disebut Risto Vidakovic cukup memengaruhi performa tim.

"PSS hanya bermain dengan dua atau tiga pemain asing di pertandingan terakhir. Saya pikir, itulah yang membuat perbedaan antara klub lain di beberapa pertandingan terakhir yang dijalani oleh PSS," katanya.

"Tapi saya pikir kami perlu meningkatkan kinerja kami secara umum. PSS harus berada pada level maksimal untuk mengubah situasi ini," tambah mantan pelatih Borneo FC itu.