Bola.com, Kediri - Dua Tim asal Tangerang, Persita dan Dewa United, sempat merajai di awal-awal pekan BRI Liga 1 2023/2024. Namun sayang, pelan-pelan grafik prestasi mereka terus menurun.
Khusus Dewa United, sang pelatih Jan Olde Riekerink menyebut mudah mencari jawaban merosotnya prestasi itu.
Baca Juga
Reaksi Berkelas Marc Klok Setelah Diskors 3 Pertandingan BRI Liga 1: Terlalu Berat, Tapi Itu Faktanya, Saya Terima
Jadwal BRI Liga 1 Lowong di Oktober dan November, tapi Padat di Desember 2024, Pelatih Bali United: Kurang Ideal
Foto: Nasib Di Ujung Tanduk, Carlos Pena Geber Latihan Persija Meski Sedang Libur BRI Liga 1
Advertisement
"Jawabannya mudah. Karena kami kurang beruntung di beberapa pertandingan terakhir," katanya usai menahan imbang Persik 0-0 di Kediri, Sabtu (2/12/2023).
Hingga pekan ke-21, The Tangsel Warriors, julukan Dewa United, berada di peringkat kesepuluh dengan mengemas 26 poin.
==
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Kalah dari Arema
Pria asal Belanda itu mencontohkan kekalahan 1-2 saat tandang kontra Arema FC pada pekan ke-18 di Bali lalu.
"Itu kekalahan yang tidak perlu. Apalagi ada dua kartu merah. Secara taktik dan teknis, kami lebih unggul dari Arema FC. Tapi ada insiden di lapangan yang mempengaruhi permainan Dewa," tuturnya.
Advertisement
Soal Kekalahan Telak dari Persib
Mantan arsitek Galatasaray di Liga Turki itu juga mengungkap kekalahan telak Dewa United FC dari Persib 1-5 di Tangerang.
"Sebagai pelatih, saya paling bertanggungjawab. Saya selalu siapkan plan B di tiap pertandingan. Sistem main kami bagus lawan Persib, tapi plan B tidak jalan. Sementara lawan Persik, plan B saya bisa jalan," ujarnya.
Sesuai Instruksi
Jan Olde Riekerink mengaku bangga anak asuhnya bisa menjalankan tiap perubahan formasi dan taktik di tengah permainan.
"Saat pertandingan berjalan, saya selalu mengubah formasi dan cara bermain. Selama ini pemain bisa menjalankan dengan baik. Tapi perubahan itu bisa gagal, bila lawan berhasil mengantisipasi taktik saya. Itulah menariknya sepak bola," ucapnya.
Advertisement