Sukses


4 Pemain Asing yang Tetap Bersinar Meski Timnya Sedang Terpuruk di BRI Liga 1 2023 / 2024

Bola.com, Jakarta - Penampilan individu pesepak bola biasanya tetap terlihat menonjol meskipun tim yang dibelanya justru sebaliknya. Hal itu agaknya melekat pada beberapa pemain di BRI Liga 1 2023/2024 yang kinclong walaupun prestasi klub sedang bobrok.

BRI Liga 1 sudah berjalan 24 pekan saat ini. Bisa dibilang musim ini persaingan tidak terlalu ketat, terutama jika melihat papan bawah.

Sejak awal musim hingga saat ini, hanya tiga tim yang berkutat di sana, yakni Bhayangkara FC, Persikabo 1973 dan Arema FC. Sedangkan ditas zona merah, persaingannya cukup hidup, ditunjukkan dengan beberapa kali perubahan posisi klasemen.

Ketika membahas tim papan bawah, bukan berarti tidak ada pemain yang menonjol. Justru ada beberapa pemain asing yang memberi warna tersendiri bagi tim tersebut. Mereka tetap bersinar meski klubnya sedang melempem, entah itu memberikan gol, assist, maupun penyelamatan di bawah mistar.

Bukan tidak mungkin, para pemain ini akan jadi rebutan klub papan atas BRI Liga 1 musim depan berkat kemampuan impresifnya. Hingga akhir musim, diprediksi para pemain ini tetap bermain habis-habisan agar mereka dapat tawaran terbaik dari klub lain. Berikut para pemain itu.

--

Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)

2 dari 6 halaman

Junior Brandao (Bhayangkara FC)

Dia baru di putaran kedua bermain untuk Bhayangkara FC. Meski berada di tim juru kunci, Brandao berhasil mengemas 5 gol dalam 4 pertandingan. Artinya, dia bisa beradaptasi dengan cepat di Bhayangkara FC.

Yang aneh, di putaran pertama sebenarnya Brandao bermain untuk tim papan atas Madura United. Entah kenapa dia tertarik hengkang ke tim juru kunci. Padahal prestasi di Madura United tergolong bagus. Brandao dia menyumbangkan 9 gol bersama tim berjuluk Laskar Sape Kerrap tersebut. Total, musim ini striker asal Brasil itu sudah mengoleksi 14 gol dan menempati posisi kedua daftar top skorer Liga 1.

Brandao merupakan striker targetman yang haus gol. Permainannya efektif. Dia jarang membuang peluang didepan gawang. Posturnya yang kokoh membuatnya kuat melindungi bola. Dari pengalaman bermain di Brasil, Portugal dan negara lainnya, ternyata baru di Indonesia Brandao menjelma jadi striker tajam. Sebelumnya, dia tak pernah mencetak dua digit gol dalam satu musim. Itu artinya, striker 29 tahun ini cocok dengan karakter sepakbola Indonesia.

 

3 dari 6 halaman

Matias Mier (Bhayangkara FC)

Gelandang asal Uruguay ini sejak paruh musim lalu bergabung dengan Bhayangkara FC. Waktu itu dia ikut menyelamatkan tim ini dari ancaman degradasi. Namun, musim ini prestasi klubnya tak kunjung membaik.

Kendati demikian, bukan berarti permainan Mier jelek. Dia tetap jadi motor serangan Bhayangkara FC. Buktinya, dia jadi pemain dengan assist tertinggi di Bhayangkara. Sudah 8 assist dibuatnya. Itu menjadikan pemain 33 tahun ini menduduki posisi 4 daftar pemain dengan jumlah assist tertinggi di Liga 1.

Selain itu, Mier menyumbangkan 5 gol saat ini. Jika melihat dari produktifitas gol, dia mengalami penurunan. Karena musim lalu, dia menyumbangkan 10 gol hanya dalam separuh musim. Produktitifasnya menurun sepertinya karena kehilangan tandem. Yakni Alex Martins yang pindah ke Dewa United.

 

4 dari 6 halaman

Julian Schwarzer (Arema FC)

Kiper berpaspor Filipina ini masuk dalam daftar kiper dengan jumlah save tinggi di Liga 1. Dia menduduki posisi ketiga dengan 86 save. Dia hanya kalah dari Adilson Maringa dan Sonny Stevens yang membuat 99 save.

Namun, jumlah pertaningan Julian lebih sedikit ketimbang dua kiper tersebut. Karena dia baru datang di pekan kelima. Hanya saja jumlah kebobolannya cukup tinggi. Yakni 32 gol. Namun, bukan berarti putra mantan kiper timnas Australia, Mark Schwarzer ini tidak tangguh dibawah mistar.

Dia banyak kebobolan karena sistem pertahanan Arema yang rapuh. Buktinya, Singo Edan jadi tim kedua dengan jumlah kemasukan gol terbanyak. Yakni 44 gol. Namun, jika bukan Julian yang berdiri dibawah mistar gawang, jumlah kebobolan Arema bisa jauh lebih banyak. Karena dari total 86 save yang dilakukan, cukup banyak penyelamatan yang dilakukan dengan memperlihatkan kecepatan refleknya.

 

5 dari 6 halaman

Jonathan Bustos (PSS Sleman)

Sepertinya, Jonathan Bustos sedang apes. Karena memilih bergabung dengan PSS Sleman yang tampil kurang stabil. Saat ini, PSS ada di urutan 14 dengan 27 poin. Jika lengah, bukan tidak mungkin mereka terseret ke zona degradasi.

Musim lalu dia masih membela Borneo FC. Klub yang kini kokoh di puncak klasemen. Namun, bukan berarti performa gelandang asal Argentina ini menurun dan tidak bisa mengangkat PSS. Dia sudah menyumbangkan 5 gol dan 4 assist di tim berjuluk Elang Jawa ini.

Dia juga jadi motor serangan. Sepertinya, lini depan PSS musim ini kurang greget. Sehingga tidak ada striker yang bisa memaksimalkan peran Bustos di lini tengah. Tidak menutup kemungkinan musim depan dia kembali jadi incaran banyak klub besar.

Karena dari segi permainan, dia tetap gelandang stylish yang selalu memberi hiburan tersendiri kepada penonton. Liukannya saat membawa bola untuk melewati lawan selalu membuat penonton kagum.

6 dari 6 halaman

Persaingan di BRI Liga 1 2023/2024

Video Populer

Foto Populer