Bola.com, Jakarta - Mantan pelatih Timnas Malaysia, Ong Kim Swee, mengungkapkan perbedaan kualitas pemain-pemain keturunan yang dinaturalisasi oleh Timnas Indonesia dengan negaranya.
Ong Kim Swee mengakui, ada perbedaan mendasar antara pemain-pemain keturunan yang diincar oleh Timnas Indonesia dengan Malaysia.
Baca Juga
Timnas Indonesia Tanding di Kualifikasi Piala Dunia 2026, Malaysia Ditolak 8 Negara untuk Uji Coba, Kasihan...
FAM Siap Gaji Pelatih Baru Timnas Malaysia Rp735 Juta Per Bulan: Ada 5 Kandidat Incaran, Termasuk Park Hang-seo
5 Hot News Naturalisasi : Curhat Justin Hubner yang Tak Nyaman, Pengakuan Hidup Berbeda ala Maarten Paes sampai Intip Milik Timnas Malaysia
Advertisement
Perbedaan inilah yang sebetulnya menimbulkan kontrasnya prestasi antara kedua negara selama beberapa tahun terakhir.
Menurut juru taktik yang kini mengasuh Saddil Ramdani di klub Sabah FC itu, PSSI lebih banyak memperkuat skuad Merah Putih dengan pemain-pemain keturunan yang saat ini masih berkarier di luar negeri.Â
Sementara itu, Federasi Sepak Bola Malaysia (FAM) cenderung lebih aktif mengurus pemain-pemain berdarah campuran maupun naturalisasi yang saat ini sedang berkarier di Liga Super Malaysia.
“Kalau kita sekarang membandingkan antara pasukan Timnas Indonesia dan pasukan negara Malaysia, pemain warisan mereka lebih banyak bermain di luar negeri,” kata Ong Kim Swee seperti dikutip dari kanal YouTube Harimau Malaya.
Â
Â
Â
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Kualitas Pemain Indonesia
Pelatih yang pernah membawa Timnas Malaysia U-23 meraih medali emas di SEA Games 2011 itu menyebut, karier pemain keturunan Indonesia yang kebanyakan merumput di Eropa inilah yang akhirnya menjadi pembeda.
Sebab, meskipun hanya bisa bermain bersama klub kasta kedua, mereka tetap sajak mendapatkan iklim liga yang lebih kompetitif jika dibandingkan pemain naturalisasi Malaysia yang berkarier di dalam negeri.Â
“Mereka ada yang bermain bersama klub-klub yang lebih baik di negara mereka. Meskipun bermain di divisi kedua di Eropa, itu tetaplah kompetisi yang cukup kompetitif. Sebab, mereka bermain dengan pemain-pemain yang berkualitas,” katanya.
Â
Â
Â
Advertisement
Harus Dipertimbangkan
Jika berkaca dari Timnas Malaysia asuhan Kim Pan-gon pada Kualifikasi Piala Dunia 2026 Zona Asia, hanya ada satu pemain keturunan saja yang berkarier di luar negeri. Sosok yang dimaksud ialah Dion Cools yang merumput di Thailand bersama Buriram United.
Oleh karena itu, Ong Kim Swee berharap FAM bisa mempertimbangkan ulang kebijakan naturalisasi pemain keturunan.
Malaysia semestinya bisa mencari pemain-pemain berkualitas yang kini masih aktif berkarier di kompetisi elite.
“Sebaliknya, di Malaysia, kita hanya mendapatkan pemain-pemain warisan yang bermain di negara kita. Jadi, andai saja itu membantu, bagi saya harus dipikirkan lagi,” ujar eks pelatih Timnas Malaysia pada periode 2015-2017 itu.
“Mengambil pemain-pemain warisan itu tidak salah, tetapi kita ingin pemain-pemain warisan ini berkompetisi di luar negeri, bermain bersama klub-klub yang bermutu, di liga-liga yang terhitung kompetitif,” lanjutnya.
Â
Â
Beda Prestasi
Belakangan ini, nasib Timnas Indonesia dan Malaysia memang memperlihatkan prestasi yang kontras di berbagai kelompok usia.
Keduanya sebetulnya menjadi wakil Asia Tenggara yang tampil di kejuaraan elite tahun ini. Namun, nasibnya memang cukup berbeda.
Di Piala Asia 2023, misalnya, Timnas Indonesia mampu lolos hingga fase 16 besar melalui jalur peringkat ketiga terbaik. Sementara itu, Timnas Malaysia harus gigit jari karena menjadi juru kunci Grup E.
Hal yang tak jauh berbeda tersaji di Piala Asia U-23 2024. Saat Harimau Malaya Muda terjepit sebagai juru kunci Grup D, Garuda Muda malah bisa menciptakan kejutan karena berhasil melaju hingga fase semifinal.
Advertisement