Sukses


Perjalanan Karier Juan Esnaider: Dari Real Madrid, Pensiun di Klub Masa Kecil Lionel Messi, Kini Berlabuh ke PSBS Biak

Bola.com, Jakarta - PSBS Biak membuat kejutan untuk persiapan musim baru. Tim promosi ini mendatangkan bintang asal Argentina untuk menukangi tim untuk Liga 1 2024/2025. Sosok yang diboyong adalah Juan Esnaider.

Nama Juan Esnaider mungkin kurang begitu familiar bagi penggemar sepak bola Indonesia. Namun, pria asal Argentina ini rupanya memiliki rekam jejak yang cukup apik semasa berkarier sebagai pemain dengan membela Real Madrid dan Juventus.

Lahir pada 5 Maret 1973, Esnaider mengawali karier profesionalnya dengan membela Ferro Carril Oeste yang merupakan klub lokal Argentina pada 1990-1991. Sebagai striker, dia gagal mencetak gol dalam enam penampilan bersama klub itu.

Setelah itu, dia hijrah ke Spanyol dengan bergabung Real Madrid. Dia tidak langsung tim utama, tapi lebih dulu berseragam Real Madrid B dengan mencetak 10 gol dalam 44 penampilan.

Performa cukup apik membuatnya bergabung tim utama. Sayangnya, Esnaider cuma mencetak sebiji gol dalam 10 penampilan bersama Los Blancos pada 1991-1993.

 

Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)

2 dari 4 halaman

Jadi Legenda Real Zaragoza

Kans Esnaider untuk mendapat menit bermain lebih banyak muncul saat mendapat tawaran Real Zaragoza yang juga kontestan La Liga Spanyol. Dia membukukan 29 gol dalam 61 penampilan selama dua musim pada 1993-1995.

Setelah itu, Esnaider malah memutuskan kembali ke Real Madrid. Cuma semusim, dia kembali hanya mencetak satu gol, kali ini malah tampil dalam 20 pertandingan di musim 1995-1996.

Nasib kurang baik di Real Madrid membuatnya hijrah ke Atletico Madrid (1996-1997) dan Espanyol (1997-1998). Hasilnya cukup apik dengan masing-masing menyumbang 16 gol dan 15 gol untuk dua tim itu.

Performa apik bersama Atletico dan Espanyol lantas membuatnya memilih hengkang dari Spanyol. Kali ini dia hijrah ke Italia dengan menerima tawaran Juventus. Dua musim di klub Turin, Esnaider gagal menyumbang gol di Serie A dalam 16 penampilan.

Di musim terakhirnya sebagai pemain Juventus, dia kembali ke Zaragoza dengan status pinjaman pada 1999-2000. Kontribusinya cukup apik dengan menyumbang 11 gol dalam 17 penampilan.

 

3 dari 4 halaman

Pulang Kampung

Setelah itu, nasibnya tidak begitu mujur. Dia tercatat pernah mencoba berkarier di Portugal, pulang ke Argentina, sampai menjajal kompetisi Prancis, tapi tak begitu mengesankan.

Pada akhirnya, dia pensiun sebagai pemain pada 2005 bersama Newell’s Old Boys yang merupakan klub masa kecil Lionel Messi di Argentina.

Di level timnas, dia pernah membela Argentina U-20 pada 1991. Karier seniornya juga kurang baik dengan cuma membukukan tiga caps selama 1995-1997 bersama Timnas Argentina.

 

4 dari 4 halaman

Karier Kepelatihan B Aja

Esnaider lantas mencoba menjadi pelatih. Mulanya dia berstatus asisten pelatih Getafe pada 2009-2010. Dia berkesempatan untuk menjadi pelatih kepala saat mendapat tawaran Real Zaragoza B pada 2011-2012.

Setelah itu, kariernya masih berlanjut di Spanyol sebagai pelatih kepala bersama Cordoba (2013) dan Getafe (2016). Yang terjadi berikutnya, dia malah hijrah ke Jepang dengan menangani JEF United Chiba (2017-2019) dan Renofa Yamaguchi (2023).

Catatan statistiknya sebagai pelatih juga terbilang tidak mengesankan. Dia membukukan total 61 kemenangan dari 175 laga sebagai arsitek. Artinya, persentase kemenangannya tercatat 34,86 persen.

Kini, dengan segudang pengalaman sebagai pemain dan pelatih di Eropa, lalu berlanjut ke Jepang, Juan Esnaider mencoba untuk berkarier di Indonesia dengan menerima tawaran PSBS Biak. Menarik untuk menyaksikan apakah dia bisa berbuat banyak bersama klub promosi itu.

Video Populer

Foto Populer