Bola.com, Magelang - Arema FC berhasil meraih target tiga poin pada pekan ke-7 BRI Liga 1 2024/2025. Berstatus sebagai tim tamu, mereka menang 2-1 dari PSIS Semarang di Stadion Madya, Magelang, Kamis (26/9/2024).
Sempat tertiggal lebih dulu lewat gol Tri Setiawan di menit 52, Arema berhasil membalikkan keadaan. Striker asal Brasil, Dalberto Luan yang jadi pahlawan tim. Dia mencetak brace dan membuat Arema menang 2-1.
Baca Juga
Di balik Keberhasilan Arema FC Jadi Peraih Poin Terbanyak di Kandang Lawan: Terbiasa Musafir
Stadion Soepriadi Blitar Sudah Lebih Bagus untuk Jadi Markas Arema FC, Tamparan bagi Pemkot Malang
Pelatih Juara Galatama 1992 Bicara Kiprah Arema FC di BRI Liga 1: Roh Singo Edan Muncul Lagi dengan Permainan Progresif
Advertisement
Kemenangan ini membuat pelatih Arema, Joel Cornelli puas. Saat timnya mencetak gol kedua, sang pelatih meluapkan kegembiraannya dengan selebrasi di depan bench pemain.
Tambahan tiga poin ini sementara mengangkat posisi Arema dari urutan 14 ke posisi 8. Namun, posisi itu bisa turun karena mayoritas tim dibawahnya belum melakoni laga pekan ke-7.
Melihat dari kemenangan Arema, ada beberapa faktor yang membuat mereka sukses meraih tiga poin. Dua diantaranya karena faktor 'bantuan' dari PSIS. Seperti cederanya Adi Satryo di babak pertama. Sehingga PSIS harus melakukan pergantian kiper.
Tak hanya itu, di awal babak kedua, PSIS harus bermain dengan 10 orang. Karena pemain energik Riyan Ardiansyah diganjar kartu merah. Setelah itu, Arema tampil dominan. Pergantian pemain yang dilakukan Joel Cornelli juga jitu. Karena Dalberto Luan merupakan pemain pengganti dan sukses mencetak 2 gol kemenangan.
Berikut tiga faktor yang membuat Arema FC menang di markas PSIS.
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Cederanya Adi Satryo
PSIS kehilangan kiper utama di laga ini. Dia mengalami masalah dengan lututnya setelah berbenturan dengan rekannya sendiri ketika mengamankan bola atas. Adi harus diganti Syahrul Trisna di menit 23.
Padahal musim ini Adi tampil apik. Dalam 4 pertandingan, gawangnya baru kemasukan 1 gol. Sedangkan tiga pertandingan lain dilewati dengan cleansheet. Sedangkan Syahrul, sebelum lawan Arema sudah kemasukan 4 gol hanya dalam dua pertandingan.
Syahrul kembali harus memungut dua gol dari dalam gawangnya sendiri saat lawan Arema. Sebenarnya, dari segi kualitas, mantan kiper Persikabo itu tidak digarukan. Karena dia pernah jadi kiper pelapis Timnas Indonesia. Namun, saat ini dia belum menemukan performa terbaiknya.
Advertisement
Kartu Merah Ryan Ardiansyah
Winger gesit ini harus diganjar kartu merah langsung oleh wasit Huhammad Nazmi pada menit 66. Wasit asal Malaysia tersebut sempat melihat VAR setelah mencabut kartu merah.
Tapi, dia tak mengubah keputusannya. Sebenarnya tackling yang dilakukan Riyan mengenai bola. Namun, gerakannya terlihat membahayakan striker Arema, Dalberto Luan.
Keluarnya Riyan membuat permainan PSIS berubah. Mereka lebih bertahan. Arema yang unggul jumlah pemain terus melancarkan tekanan. Tentu ceritanya akan berbeda jika Riyan tetap berada di lapangan karena dia merupakan winger yang subur. Dia jadi pemain yang paling sering membobol gawang Arema. Sudah empat kali dia merobek gawang Singo Edan di pertemuan sebelumnya.
Taktik Pergantian Pemain
Â
Taktik pelatih Arema, Joel Cornelli berhasil di laga ini. Dia membuat kejutan di awal laga. Playmaker andalannya, Wiliam Marcilio dicadangkan. Begitu juga dengan Dalberto Luan. Sepertinya, pelatih asal Brasil ini ingin membaca permainan PSIS lebih dulu.
Sehingga komposisi pemain yang diturunkan cenderung lebih bertahan. Lima pemain asing yang diturunkan cenderung punya karakter bertahan. Seperti Thales Lira, Choi Bo-kyung, Pablo Oliveira dan Julian Guevara. Hanya Charles Lokolingoy yang jadi satu-satunya striker asing.
Setelah tertinggal 0-1, Dalberto dan Wiliam diturunkan. Ditambah lagi dengan PSIS yang bermain dengan 10 orang. Ketika Dalberto ada di lapangan, Arema lebih sering mengirimkan crossing ke jantung pertahanan PSIS. Dua gol yang dicetak Dalberto bermula dari crossing dari sisi kanan dan kiri. Artinya, skema yang diterapkan pelatih Joel Cornelli berhasil di laga ini.    Â
Advertisement